Harga Bekicot di Negara Ini Lebih Mahal daripada Emas, Ini Penyebabnya

Bekicot sering dianggap menjadi hama yang merusak tanaman bagi para petani.Kini, bekicot disebut lebih mahal daripada emas di Thailand.

Editor: Teddy Malaka

Mereka memelihara bekicot dan menjualnya di pasar kecantikan siput global, yang dihargai mencapai 314 juta dollar AS (Rp4,4 triliun) menurut kelompok riset Coherent Market Insights. 

Lendir bekicot disebut berharga dan bisa diperah dengan pipet, kemudian dikumpulkan untuk dijual ke Aden International, sebuah perusahaan kosmetik yang berbasis di Thailand.

Dari Aden International, kemudian dikirim ke AS dan Korea.

Sebagai satu-satunya produsen lendir siput, di Thailand, Aden, yang dimulai tiga tahun lalu, sebagai solusi yang cerdas bagi bisnis sekaligus permasalahan hama bekicot di Nakhon.

Rupanya, cara itu terbayar dengan menjual serum itu membuat bekicot menjadi lebih berharga daripada emas.

Perbandingannya adalah lendir memiliki harga 58,200 dollar AS per kilo (Rp 83 juta), sedangkan emas saat ini bernilai 46.300 dollar AS per kilonya (Rp 66 juta). 

Somkamol Manchun, dokter yang bertanggung jawab atas proses pemurnian ini mengatakan siput mengandung kolagen dan elastin yang membuat kulit kencang dengan kerutan lebih sedikit.

Ini memicu sel-sel kulit untuk menyembuhkan kulitnya.

Saat ini belum ada penelitian ilmiah yang dilakukan pada kuantitas kuratif serum dan lendir siput, tetapi petani siput Phatinisiri sudah merasakan keuntungan dari penjualannya. 

Dua tahun lalu dia adalah orang pertama yang mencoba bertani lendir, dan kini semua penduduk desa mengikuti jejaknya.

Wah, bikin kaget ya harga bekicot saat ini?

Selain jadi bahan kecantikan, bekicot juga biasanya diolah jadi makanan dan harganya mahal, lo. 

Bekicot Diolah Jadi Makanan Mahal

Banyak orang yang menganggap bekicot sebagai hewan yang menjijikan.

Padahal, bekicot adalah makanan kesukaan orang Prancis yang biasanya disebut escargot.

Halaman
123
Sumber: Sajian Sedap
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved