Tiarap 6 Jam hingga Pipis Cuma Pakai Air Botol Mineral Kompol Ocha Terima Pin Emas dari Kapolri Tito

Wanita bernama Rosana Albertina Labobar atau yang kerap disapa Ocha, bersama tim yang dikomandoinya

Kompas.com/Alsadad Rudi
Kompol Rosana Albertina Labobar, anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Perempuan yang akrab disapa Ocha ini dulu pernah menggagalkan upaya penyelundupan sabu dari China melalui Dermaga eks Hotel Mandalika di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten. 

 "Waktu itu kami belum tahu sebanyak apa sabunya, pastinya dalam jumlah yang banyak," kata perempuan kelahiran 19 Oktober 1986 itu.

Perjuangannya kala itu tak mudah.

Ocha saat mendapat kenaikan pangkat dari AKP ke Kompol
Ocha saat mendapat kenaikan pangkat dari AKP ke Kompol (Facebook/HumasPoldaMetroJaya)

Sebagai kepala tim penyelidikan dan satu-satunya polwan dalam tim tersebut, ia menyusun strategi untuk mengetahui pergerakan pengedaran sabu tersebut.

Jadi, Ocha menambahkan, ia harus meninggalkan keluarganya selama 1 bulan 2 minggu guna mendalami dan menyelidiki peredaran sabu itu.

Ia harus melakukan apa saja agar mendapatkan hasil terbaik dalam pengungkapan kasus peredaran narkoba itu.

"Kami menyelidiki selama 1 bulan 2 minggu, itu setiap hari, enggak ada libur."

"Kami mengikuti orang Taiwan itu kemana aja, ngapain aja, sampai pada saatnya mereka diketahui akan melakukan transaksi di Pantai Anyer dan menyelundupkan sabu sebanyak 1 ton," ujar Ocha.

Kronologi Penangkapan

Setelah mengidentifikasi yang akan menjadi lokasi transaksi 1 ton sabu, Ocha bersama anggotanya pun langsung bergerak menuju Pantai Anyer, Banten.

"Di situ kita ada beberapa orang perwira dan anggota lumayan banyak. Tapi, saya perempuan sendiri. Sudah dikasih amanat oleh pimpinan seperti itu, saya berusaha melakukan yang terbaik," lanjutnya.

Para anggota disebar untuk mengepung lokasi transaksi sabu tersebut.

Ocha sebagai ketua tim berada di titik terdepan dan terdekat dengan orang yang diincar.

Kala itu, Ocha harus menyembunyikan diri dengan cara tiarap di pasir pantai di balik semak-semak.

Ocha hanya memakai baju lengan pendek dan kakipun hanya beralaskan sandal.

Akibatnya, ia harus rela mengalami gatal-gatal pada kulitnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved