Kisah Kopassus di Negara Konflik, Terpaksa Minum Air Suguhan Warga dan Terkejut Tahu Sumbernya
Misi yang dimiliki oleh Pasukan Kopassus memang tak pernah mudah dan selalu memiliki cerita.Pasukan bisa saja dikirim secara tiba-tiba
BANGKAPOS.COM-- Banyak cerita kemanusiaan dibalik misi yang diemban Pasukan Kopassus. Mereka harus dalam kondisi siap dalam keadaan apa pun.
Terlebih ketika ditugaskan di daerah rawan konfik. Banyak perwira Kopassus yang pada akhirnya bertugas di daerah-daerah asing.

Berikut ceritanya yang dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jambi.
Dalam melakukan berbagai misi, Kopassus selalu punya strategi khusus yang tak pernah diduga.
Satu di antaranya adalah kemampuan Kopassus untuk pandai mengambil simpati masyarakat.
Strategi satu ini digunakan saat mereka bertugas di daerah masing-masing.
Satu di antara skill Kopassus yaitu pandai mengambil simpati masyarakat.
Selain teknik pertempuran, Kopassus juga mempelajari pendekatan seperti ini saat pelatihan.
Anggota Komando Pasukan Khusus dikenal pandai mengambil hati masyarakat di mana pun ditugaskan. Seperti saat menjadi pasukan perdamaian di negeri-negeri yang dilanda konflik.
Satu di antara kisah itu diceritakan Mayor Umar, perwira Kopassus yang ditugaskan di Sudan pada 2006.
Nukilan dalam buku "Kopassus untuk Indonesia" karya Iwan Santosa dan EA Natanegara, mengisahkan Mayor Umar yang ditugaskan di Sudan.

Sudan merupakan negara yang dilanda perang saudara berkepanjangan.
Negeri ini hancur karena perang saudara. Hampir setiap hari terjadi kekerasan, pemerkosaan dan pembunuhan.
Rakyat merasa khawatir dan terancam keselamatannya saat pergi keluar rumah.
Mereka memilih berada di dalam rumah dan tak beraktivitas di luar karena ancaman kekerasan sewaktu-waktu bisa terjadi.
Akibatnya, sekedar butuh kayu bakar untuk memasak pun tak ada yang berani mencarinya ke pinggiran hutan.
Suatu kali, Mayor Umar menyambangi rumah warga Sudan yang mayoritas muslim, sehingga mudah didekati oleh orang Indonesia yang mayoritas muslim.