Kemarahan Jenderal Ahmad Yani pada PKI: Asah Pisau Komandomu, Bersihkan Senjatamu!
Kilas Balik Pemberontakan PKI dan Kemarahan Jenderal Ahmad Yani Karena Anggota Dibunuh
Di depan hadapan para prajurit Korps Baret Merah, Yani berpesan agar Kopassus selalu siap siaga menghadapi PKI yang makin keterlaluan.
• Mewahnya Rumah Milik Tania Nadira, Dilengkapi Lift Berlapis Emas hingga Tempat Tidur Bak Ratu Arab
"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," tegas Yani.
Tiga bulan usai Yani berpidato di HUT RPKAD, G30S/PKI meletus.
Ahmad Yani dijadikan target utama karena ia merupakan pemimpin tertinggi di lingkungan TNI AD saat itu.
Ahmad Yani Bersimbah Darah
Jenderal TNI Ahmad Yani sempat berdebat sengit saat rumahnya dikepung tentara yang ternyata antek PKI
Namun, perdebatan itu justru membuat sang jenderal bersimbah darah karena ditembak oleh para tentara tersebut.
• Terungkap Penyebab Soekarno Ditinggalkan Fatmawati, Sampai Tak Hadir di Pemakaman Sang Proklamator
Dilansir dari Sosok.grid.id dalam artikel 'Kala Anak Ahmad Yani Kisahkan Detik-detik Mendebarkan G30S/PKI, Irawan Sura Eddy: Pak Bangun Pak, Ada Tjakrabirawa Mencari Bapak', tragedi ini terjadi di Jalan Lembang, Jakarta pada Jumat (1/10/1965)

Rumah yang ditinggali oleh Panglima Angkatan Darat kala itu, Letnan Jenderal Ahmad Yani menjadi saksi bisu peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Indonesia.
Putra Ahmad Yani, Irawan Sura Eddy kala itu berusia 7 tahun terbangun dan mendapati ia sendirian kemudian bergegas mencari ibundanya.
Tetapi sang ibunda tak ada, karena sedang berada du rumah lainnya di Jalan Taman Surapati.
Maka ia membangunkan Mbok Mirah, pembantu dirumah Ahmad Yani kala itu untuk menemaninya duduk di ruang keluarga belakang.
Eddy ingin menunggu sang ibu pulang kerumah agar bisa melanjutkan tidur malamnya.
• Pemuda Ini Pegang Kartu AS Pacar, Lalu Minta Dilayani Gadis 16 Tahun, Awalnya Kenalan di Facebook
Detik selanjutnya, terdengar suara gaduh dari tempat penjagaan rumah dinas Panglima Angkatan Darat tersebut.
Heningnya malam itu terpecah oleh kegaduhan tersebut oleh kedatangan sepasukan tentara tak dikenal dengan cepat masuk ke halaman rumah.