Berita Pangkalpinang
Bandara H.AS Hanandjoeddin Resmi Dikelola AP II, Rp 559,9 Miliar Disiapkan
Bandara H.AS Hanandjoeddin, Belitung, saat ini resmi dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP2).
Penulis: Dedy Qurniawan | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM-- Bandara H.AS Hanandjoeddin, Belitung, saat ini resmi dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP2). Pengelolaan tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) Pada Bandar Udara Kelas I HAS Hanandjoeddin dan Fatmawati Soekarno yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti dan President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Minggu (13/10/2019).
Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Bangka Belitung Tajuddin mengatakan, selama ini H.AS Hanandjoeddin di bawah pengelolaah UPT Kemenhub. Namun, untuk percepetan pembangunan dan pengembangan fasilitas bandara maka Kemenhub menggandeng AP II.
"Ini supaya terjadi percepatan pembangunan fasilitas bandara, baik sisi darat maupun udaranya," kata Tajuddin.
Dia mengatakan, percepatan pembangunan Bandara H.AS. Hanandjoeddin diperlukan karena Belitung memiliki wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan AP II bisa segera menggelontorkan investasi peningkatan terminal penumpang hingga perpanjangan landasan.
Tajuddin mengatakan AP II juga telah berkomitmen untuk investasi pengembangan bandara ini. "Dengan demikian diharapkan H.AS Hanandjoeddin itu cepat berkembang dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, karena bandara itu sudah bandara internasional," ujar Tajuddin.
Berdasarkan rilis pers dari Kemenhub, PT Angkasa Pura II (Persero) kembali mendapat kepercayaan mengelola bandara milik pemerintah. Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan secara resmi memberi mandat pengelolaan Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung) dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) ke Angkasa Pura II.
Mandat tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) Pada Bandar Udara Kelas I HAS Hanandjoeddin dan Fatmawati Soekarno yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti dan President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Minggu (13/10/2019). Kemarin, melalui skema yang sama yakni KSP Barang Milik Negara, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga menyerahkan pengelolaan Bandara Radin Inten II (Lampung) ke Angkasa Pura II.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan dengan diserahkannya secara resmi pengelolaan tiga bandara ini maka Angkasa Pura II sekarang mengelola 19 bandara.
“Hari ini merupakan bagian dari sejarah bagi Angkasa Pura II karena portofolio pengelolaan bandara kami bertambah menjadi 19 bandara setelah mendapat tambahan 3 bandara melalui skema KSP Barang Milik Negara pada tahun ini," kata dia sebagaimana dikutip dari rilis tersebut.
“Tentu tidak hanya pengelolaan bandara yang kami lakukan di 3 bandara tambahan itu, tetapi juga optimalisasi serta pengembangan fasilitas sehingga bandara-bandara itu dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian dan pariwisata setempat,” ujar Muhammad Awaluddin.
Sejalan dengan KSP Barang Milik Negara yang disepakati, Angkasa Pura II akan menerima pendapatan aeronautika, pendapatan nonaeronautika dan pendapatan kargo dari pengelolaan bandara. Selanjutnya, Angkasa Pura II melakukan pembayaran atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kepada Ditjen Perhubungan Kemenhub.
Angkasa Pura II juga akan menyerahkan hasil pengembangan, pembangunan dan penambahan fasilitas di bandara-bandara dimaksud kepada Ditjen Perhubungan Udara ketika perjanjian berakhir.
Rp 559,9 Miliar Disiapkan untuk H.AS. Hanandjoeddin
Muhammad Awaluddin mengungkapkan di Bandara HAS Hanandjoeddin, Angkasa Pura II akan membangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.
Sebab, terminal yang ada saat ini sudah tidak memadai karena hanya mampu melayani 300.000 penumpang, sementara jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tembus 1 juta orang per tahun.
"Kami siapkan Rp 559,9 miliar untuk HAS Hanandjoeddin, setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway," ujarnya.
Pengembangan juga akan dilakukan Angkasa Pura II di Bandara Fatmawati Soekarno dengan total investasi Rp622,6 miliar.
Investasi itu disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.
Sementara itu di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya berharap agar Angkasa Pura II dapat mempertahankan profesionalitas dalam pengelolaan bandara yang diserahkan pengelolaannya oleh pemerintah.
"Keprofesionalitasan harus ditunjukkan karena di sini kita bisa menunjukkan kepada khalayak bahwa proses yang diminta oleh Pak Presiden ini tepat dan mendatangkan kemanfaatan," ujar Menhub dalam rilis pers yang sama.
Angkasa Pura II sendiri berkomitmen menerapkan standar global dalam pengelolaan seluruh fasilitas bandara di bawah perseroan, termasuk 3 bandara yang baru diserahkan oleh Pemerintah.
Hadir dalam kegiatan ini, yaitu Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung dan perwakilan lembaga dan instansi terkait lainnya.
(bangkapos.com/ dedy qurniawan)