Gerhana Matahari Cincin

Gerhana Matahari Sebagian Bisa Dilihat di Bangka Belitung Mulai Pukul 10.38 WIB

Baik Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, peristiwanya dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Penulis: Dedy Purwadi | Editor: fitriadi
Bangkapos.com/Teddy Malaka
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Bawesdan bersama Bupati Bangka Tengah, Erzaldi Roesman memantau Gerhana Matahari Total di Terentang Koba Bangka Tengah, Rabu (9/3/2015), 

15.  D.I. Yogyakarta

Gerhana yang teramati dari D.I. Yogyakarta berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,734 di Sleman hingga 0,726 di Wonosari. Gerhana di D.I. Yogyakarta akan dimulai pada pukul 10.56 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.47 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.28 WIB. Durasi gerhana yang teramati di D.I. Yogyakarta rata-rata adalah 3 jam 34 menit.

16.  Jawa Timur

Gerhana yang teramati dari Jawa Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,752 di Tuban hingga 0,702 di Banyuwangi. Gerhana di Jawa Timur akan dimulai pada pukul 11.03 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.54 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.33 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Jawa Timur rata-rata adalah 3 jam 29 menit.

17. Kalimantan Barat

Di provinsi ini, terdapat lima pusat kota yang terlewati jalur cincin, yaitu Mempawah dengan durasi cincin selama 1 menit 30,3 detik dan magnitudo gerhana sebesar 0,971, Singkawang selama 3 menit 37,9 detikdan magnitudo 0,983, Sambas selama 1 menit 39,0 detik dan magnitudo 0,971, Bengkayangselama 3 menit 38,8 detik dan magnitudo 0,984, serta Putussibau selama 2 menit 5,3 detik dan magnitudo 0,972. Sementara itu, di kotakota lainnya gerhananya akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,969 di Ngabang hingga 0,906 di Ketapang. Gerhana di Kalimantan Barat akan dimulai pada pukul 10.48 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.47 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.33 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Barat rata-rata adalah 3 jam 45 menit.

18. Kalimantan Tengah

Gerhana yang teramati dari Kalimantan Tengah berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,920 di Purukcahu hingga 0,851 di Kuala Pembuang. Gerhana di Kalimantan Tengah akan dimulai pada pukul 11.01 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 12.58 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 14.39 WIB. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Tengah rata-rata adalah 3 jam 38 menit.

19. Kalimantan Selatan

Gerhana yang teramati dari Kalimantan Selatan berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,972 di Tanjung hingga 0,828 di Pelaihari. Gerhana di Kalimantan Selatan akan dimulai pada pukul 12.08 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.03 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.41 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Selatan rata-rata adalah 3 jam 33 menit.

4 Amalan Sunah saat Terjadi Gerhana Matahari Cincin Hari Ini Kamis 26 Desember 2019

20.  Kalimantan Timur

Di provinsi ini, terdapat satu pusat kota yang terlewati jalur cincin, yaitu Tanjungredep dengan durasi cincin selama 3 menit 18,4 detik dan magnitudo gerhana sebesar 0,978. Sementara itu, di kota-kota lainnya gerhananya akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,948 di Ujoh Bilang hingga 0,873 di Tanapaser. Gerhana di Kalimantan Timur akan dimulai pada pukul 12.12 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.08 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.45 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Timur rata-rata adalah 3 jam 33 menit.

21. Kalimantan Utara

Di provinsi ini, terdapat satu pusat kota yang terlewati jalur cincin, yaitu Tanjungselor dengan durasi cincin selama 1 menit 44,3 detik dan magnitudo gerhana sebesar 0,970. Sementara itu, di kota-kota lainnya gerhananya akan teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,958 di Tarakan hingga 0,936 di Nunukan. Gerhana di Kalimantan Utara akan dimulai pada pukul 12.13 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.10 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.47WITA. Durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Utara rata-rata adalah 3 jam 33 menit.

22.  Bali

Gerhana yang teramati dari Bali berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,700 di Singarajahingga 0,684 di Denpasar. Gerhana di Bali akan dimulai pada pukul 12.13 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.02 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.36 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Bali rata-rata adalah 3 jam 22 menit.

23.  Nusa Tenggara Barat

Gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,687 di Tanjunghingga 0,665 di Dompu, Woha, dan Bima. Gerhana di Nusa Tenggara Barat akan dimulai pada pukul 12.20 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.07 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.38 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Nusa Tenggara Barat rata-rata adalah 3 jam 18 menit.

24.  Nusa Tenggara Timur

Gerhana yang teramati dari Nusa Tenggara Timur berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,561 di Baahingga 0,647 di Ruteng. Gerhana di Nusa Tenggara Timur akan dimulai pada pukul 12.39 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.18 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.42 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Nusa Tenggara Timur rata-rata adalah 3 jam 03 menit.

25. Sulawesi Barat

Gerhana yang teramati dari Sulawesi Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,870 di Pasangkayuhingga 0,809 di Majene. Gerhana di Sulawesi Barat akan dimulai pada pukul 12.22 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.14 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.47 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Barat rata-rata adalah 3 jam 24 menit.

Mitos Gerhana Matahari Cincin, Ada yang Pukul Kentongan tapi Kini Lenyap Ditelan Zaman

26.  Sulawesi Selatan

Gerhana yang teramati dari Sulawesi Selatan berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,823 di Masamba hingga 0,719 di Benteng. Gerhana di Sulawesi Selatan akan dimulai pada pukul 12.26 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.15 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.47 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Selatan rata-rata adalah 3 jam 21 menit.

27.  Sulawesi Tengah

Gerhana yang teramati dari Sulawesi Tengah berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,919 di Toli-Toli hingga 0,810 di Bungku. Gerhana di Sulawesi Tengah akan dimulai pada pukul 12.29 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.20 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.51 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Tengah rata-rata adalah 3 jam 22 menit.

28.  Sulawesi Tenggara

Gerhana yang teramati dari Sulawesi Tenggara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,791 di Wasusua hingga 0,713 di Wangi-Wangi. Gerhana di Sulawesi Tenggara akan dimulai pada pukul 12.35 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.21 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.49 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Tenggara rata-rata adalah 3 jam 14 menit. Gerhana yang teramati dari Sulawesi Tenggara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,791 di Wasusua hingga 0,713 di Wangi-Wangi.

29.  Gorontalo

Gerhana yang teramati dari Gorontalo berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,893 di Marisa dan Kwandang hingga 0,884 di Gorontalo dan Suwawa. Secara umum, gerhana di Gorontalo akan dimulai pada pukul 12.34 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.24 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.53 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Gorontalo rata-rata adalah 3 jam 19 menit.

30. Sulawesi Utara

Gerhana yang teramati dari Sulawesi Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,944 di Tahuna hingga 0,870 di Bolaang Uki. Gerhana di Sulawesi Utara akan dimulai pada pukul 12.41 WITA, puncak gerhana terjadi pada pukul 14.28 WITA, dan gerhana akan berakhir pada pukul 15.55 WITA. Durasi gerhana yang teramati di Sulawesi Utara rata-rata adalah 3 jam 14 menit.

31. Maluku Utara

Gerhana yang teramati dari Maluku Utara berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,869 di Daruba hingga 0,783 di Sanana. Gerhana di Maluku Utara akan dimulai pada pukul 13.50 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.33 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 16.57 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Maluku Utara rata-rata adalah 3 jam 6 menit.

32.  Maluku

Gerhana yang teramati dari Maluku berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,735 di Namlea hingga 0,554 di Saumlaki. Secara umum, gerhana di Maluku akan dimulai pada pukul 14.02 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.36 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 16.53 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Maluku rata-rata adalah 2 jam 51 menit.

33. Papua Barat

Gerhana yang teramati dari Papua Barat berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,772 di Waisai hingga 0,648 di Kaimana. Gerhana di Papua Barat akan dimulai pada pukul 14.09 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.42 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 16.58 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Papua Barat rata-rata adalah 2 jam 49 menit.

34. Papua

Gerhana yang teramati dari Papua berupa Gerhana Matahari Sebagian dengan magnitudo gerhana terentang antara 0,704 di Sorendiweri hingga 0,429 di Merauke. Gerhana di Papua akan dimulai pada pukul 14.26 WIT, puncak gerhana terjadi pada pukul 15.48 WIT, dan gerhana akan berakhir pada pukul 16.56 WIT. Durasi gerhana yang teramati di Papua rata-rata adalah 2 jam 30 menit.

Waktu dari Kontak Kedua hingga Kontak Ketiga tersebut disebut sebagai Durasi Cincin atau Fase Cincin, yang lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Sebagai contoh lama durasi cincin terlama di suatu pusat kota di Indonesia pada GMC 26 Desember 2019 ini adalah di Selat Panjang, Riau, yaitu 3 menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhana sebesar 0,984.

Sementara itu lokasi di permukaan Bumi yang durasi cincinnya paling lama, atau disebut dengan Greatest Duration (GD), terjadi di (00 o 46’ 44” LU 105o 04’ 58” BT), yang berada di Selat Karimata. Di lokasi ini durasi cincinya mencapai 3 menit 40,0 detik dan magnitudo gerhananya mencapai 0,985. Adapun lama fase cincin dan magnitudo gerhana di kota-kota lainnya kurang dari waktu tersebut.

Pada saat fase cincin di lokasi-lokasi tersebut, kecerlangan langitnya akan meredup hingga seperti saat fajar atau senja. Puncak keredupannya adalah saat terjadinya Puncak Gerhana, yaitu waktu di tengah-tengah fase cincin ini.
Setelah Kontak Ketiga dilalui, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Keempat.

Lama waktu dari Kontak Pertama hingga Kontak Keempat disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya. Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Bengkalis, Riau, yaitu selama 3 jam 51 menit 24,7 detik.

Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut siklus Saros tertentu. Gerhana-gerhana pada siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari 8 jam. Dua gerhana berdekatan dalam satu siklus Saros yang sama, konfigurasi posisi Matahari, Bulan, dan Buminya akan hampir sama.

Karena itu pola peta gerhana global kedua gerhana tersebut akan mirip, meskipun lokasi visibilitas gerhananya berbeda. Sebagai contoh GMC 26 Desember 2019 ini merupakan anggota ke 46 dari 71 anggota pada siklus Saros 132. Gerhana Matahari sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMC 14 Desember 2001.

Adapun gerhana yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMC 5 Januari 2038. Pola peta gerhana global ketiganya akan mirip sebagaimana peta gerhana yang ditampilkan pada Gambar 2 di atas. Meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.

GMC sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 22 Agustus 1998, yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara, dan GMC 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan. Adapun GMC yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.(*)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved