Deretan Kasus Penemuan Ular Piton di Permukiman Warga, Waspada Telur Ular Menetas di Musim Hujan
Beberapa waktu terakhir masyarakat dihebohkan maraknya penemuan ular piton di lingkungan warga.
BANGKAPOS.COM - Kejadian ular piton masuk permukiman dan rumah warga semakin sering terjadi.
Apalagi di musim hujan seperti sekarang ini, warga mesti waspada.
Beberapa waktu terakhir masyarakat dihebohkan maraknya penemuan ular piton di lingkungan warga.
Uular itu meresahkan warga karena kerap muncul tiba-tiba.
Berikut deretan kasus penemuan ular piton di permukiman warga yang dihimpun Bangkapos.com.
Ular Piton Masuk di Dalam Kasur
Ular piton panjang sekira tiga meter ditemukan di dalam kasur milik seorang warga di Jalan Witana Harja, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Rohimah (60), mengaku kaget saat di dalam kasur yang biasa digunakannya sebagai tempat tidur ditemukan binatang melata tersebut.
"Iya, ularnya ada di dalam kasur, nongol gitu," ujar Rohimah sambil menunjukkan sikunya, menirukan tonjolan ular saat berada di dalam kasur, Jumat (10/1/2020).

Ia mengatakan, ular tersebut mulanya ditemukan menantunya yang sedang menyapu rumah, sekira pukul 18.00 WIB, Kamis (9/1/2020).
Sang menantu menunggu suaminya untuk memeriksa tonjolan yang ada di kasur itu.
"Pas disobek benar katanya itu ular," ujarnya.
Kasur tersebut pun dibawa ke luar rumah.
Warga sekitar yang mendengar ada penemuan ular, ramai mendatangi lokasi.
"Ramai itu ada kalau 10 orang lebih. Dibuka dah kasur, ularnya panjangnya sampai tiga meter," ujarnya.
Ular tersebut pun berhasil ditarik keluar kasur dan dimasukkan ke dalam karung.
"Itu ularnya masih ada di dalam karung," ujarnya sambil menunjuk ke arah karung putih di depan rumahnya.
Ular Piton Masuk Rumah
Ular piton sepanjang enam meter diamankan petugas Damkar di Jalan Haji Nawi Buntu, Kelurahan Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Menurut Petugas Damkar Kebayoran Baru Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Kevin Farisky, ular sanca batik tersebut ditemukan warga di plafon rumah.
"Menurut laporan ular sanca berada di plafon rumah lantai dua. Petugas sempat kesulitan karena akses yang minim," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (5/1/2020).
Ular sanca tersebut terjatuh ke lantai satu lantaran plafon jebol tak kuat menahan bebannya.
Kendati sempat memberikan perlawanan, petugas damkar akhirnya berhasil mengamankan ular itu.
Damkar Sektor II Kebayoran Baru mengerahkan tujuh personel untuk menangkapnya.
"Sedikit ada perlawanan, akan tetapi tetap bisa kita atasi," kata Kevin mewakili rekan-rekannya.
Berdasarkan penuturan pelapor, lanjut Kevin, ular itu merupakan binatang peliharaan tetangganya yang hilang.
Diperkirakan sekira satu tahun, ular itu menghilang dari rumah tetangganya.
Kevin melanjutkan ular itu ditangkap setelah memangsa kucing pemilik rumah.
"Ular itu habis makan seekor kucing Persia Peaknose. Di dalam perut (ular) masih berasa ada kucingnya," terangnya.
Rencananya, pihak damkar akan menyerahkan ular itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Ular Piton 4 Meter Jatuh Dari Plafon Masuk Bak Mandi
Ular piton sepanjang 4 meter dengan diameter sekitar 10 cm ditemukan di dalam bak mandi di sebuah rumah milik seorang warga di Jalan Kemayoran Baru Surabaya, Jumat (3/1/2020) malam.
Ular tersebut mengagetkan pemilik rumah setelah sebelumnya terjatuh dari plafon.
"Jatuhnya sekitar jam 11 malam. Saya kaget ada bunyi brak gitu. Lalu saya tengok di bagian rumah belakang kok ada ular.
Terus masuk ke dalam bak mandi di kamar mandi. Kan ada suara air gemericik," kata Hariyanto, Sabtu (4/1/2020).

Kepala Bidan Operasional PMK Surabaya, Bambang Vistadi, membenarkan peristiwa tersebut.
Saat itu, pihaknya dibantu Linmas menerjunkan tim mengevakuasi ular piton tersebut.
"Sudah kami evakuasi dan alhamdulillah sudah di bawa ke Mako Linmas. Ularnya memang cukup besar," singkat Bambang Vistadi saat dihubungi. (Firman Rachmanudin)
Ular Piton 8 Meter Masuk Ruko
Seekor ular piton raksasa panjang kurang lebih 8 meter ditemukan di salah satu ruko, komplek Central Legenda Point, Batam, Minggu (22/12/2019) malam.
Ular itu jatuh dari plafon salah satu ruko gudang tas di kawasan tersebut.
Budi (38), saksi mata yang menangkap ular tersebut mengatakan awalnya ia dimintai tolong oleh seorang penjual martabak di sekitar lokasi itu.

Penjual martabak tersebut sebelumnya dimintai tolong oleh pemilik ruko tempat ditemukannya ular.
Budi yang sehari-harinya bekerja di laundry sofa dan karpet sebelah ruko gudang tas tersebut langsung beranjak untuk menangkap ular.
“Waktu kami cek ke lokasi, rupanya ular itu dari atas, jatuh, jadi plafon itu jebol. Ngeri juga itu, soalnya besar kali ularnya,” terang Budi.
Bersama 4 orang lainnya, ia menangkap ular yang menurutnya memiliki berat lebih dari 25 kg tersebut.
“Kalau dua orang yang nangkap nggak bisa, harus ramai-ramai,” imbuh Jupri (20), warga lainnya yang juga menyaksikan proses penangkapan ular tersebut.
Saat dievakuasi, ular itu sempat melakukan perlawanan dengan melilit tangan salah satu warga.
Namun, ular itu berhasil ditarik keluar dan dimasukkan ke dalam karung.
Menurut Budi, ular tersebut adalah ular betina yang siap bertelur.
Hal ini lantaran waktu dievakuasi, kata Budi, perut ular tersebut terasa seperti berisi telur.
Namun, menurutnya, telur tersebut pecah saat ular itu jatuh dari atas plafon.
“Ular itu posisinya mau bertelor itu, waktu kita tangkap ramai-ramai pecah telornya. Ada dua kira-kira,” terang Budi.
Ia mengaku panik sehingga tidak sempat menelepon pihak pemadam kebakaran.
Budi bersama warga setempat sempat bingung akan dikemanakan ular besar tersebut.
“Kalau dilepas nanti bahaya, kalau dibunuh kasihan,” kata Budi.
Proses penangkapan ular tersebut sempat menyedot perhatian warga di sekitar lokasi.
Akhirnya setelah dievakuasi, ular tersebut diserahkan ke pihak yang bersedia memeliharanya.
Meski cukup lega karena ular tersebut bisa ditangkap dari lingkungannya, Budi merasa masih banyak ular-ular lain di lokasi tersebut.
Terutama di kebun belakang komplek ruko yang banyak ditumbuhi pohon dan semak-semak.
Dikutip Bangkapos.com dari Kompas.com, Peneliti reptil dari Pusat Penelitian Biologi LIPI Amir Hamidy mengatakan, maraknya penemuan ular akhir-akhir ini dipengaruhi cuaca musim hujan.
"Awal musim penghujan adalah waktu menetasnya telur ular. Fenomena ini wajar dan merupakan siklus alami," kata Amir di Cibinong, Kamis (12/12/2019).
(TribunJakarta.com/Surya.co.id/TribunBatam/Kompas.com)