PROFIL

dr Agusdianto: Temukan Passion Entrepreneur Lewat Al Fatih Sunat Center

Pria kelahiran Pangkalpinang, 9 Agustus 1991 ini bekerja sebagai dokter umum sekaligus entrepreneur yang sukses membangun Al Fatih Sunat Center

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: khamelia
dokumentasi pribadi
dr Agusdianto 

BANGKAPOS.COM--Mewujudkan impian menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah bagi dr Agusdianto, namun berkat kegigihannya menuntut ilmu dan mengukir prestasi akademik, impian itu akhirnya tercapai. Sekarang, kesuksesan yang diraih dipersembahkannya untuk almarhum ayahanda tercinta sebagai pembuktian janjinya.

Pria kelahiran Pangkalpinang, 9 Agustus 1991 ini bekerja sebagai dokter umum sekaligus entrepreneur yang sukses membangun Al Fatih Sunat Center yang kini memiliki empat cabang tersebar di Pangkalpinang, Belitung, Palembang dan Lampung.  Lewat Al Fatih Sunat Center ini Agus mengungkapkan dirinya menemukan passionnya di bidang entrepreneur.

Dokter muda yang akrab disapa Agus ini bertugas di Puskesmas Penagan, Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Selain bertugas di puskesmas, ia aktif membangun usaha di bidang sunat center, yang sekarang telah memiliki empat cabang di Bangka, Belitung, Palembang, dan Lampung.

Al Fatih Sunat Center
dr Agus bersama pasiennya seorang balita yang disunat di Al Fatih Sunat Center (dokumentasi pribadi)

Al Fatih Sunat Center merupakan tempat khitan paling modern menggunakan teknik klamp, sehingga sunat atau khitan menjadi nyaman, mudah dan aman. Terpenting lagi, proses kesembuhan lukanya juga paling cepat.  

Saat berbincang santai dengan bangkapos group, dr Agus berkisah banyak berbagai pengalaman dalam hidupnya. 

Diakuinya bisa menjadi seorang dokter bukan lah hal yang mudah, berbagai rintangan telah ia lewati untuk menggapai cita-citanya itu. Beruntung, sejak SD sampai bangku kuliah prestasi-prestasi cemerlang ia raih. Hingga masuk ke fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang ditempuh melalui  beasiswa, tanpa bayar sedikit pun hingga lulus kuliah.

Bagi dr Agus, di balik kesuksesannya sekarang berkat sosok ayahnya. Ia menuturkan, sang ayah merupakan sosok inspiratif baginya hingga sampai saat ini.  Namun sayang ayahandanya sudah terlebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa pada tahun 2016 lalu, ketika dirinya baru selesai magang menjadi dokter. 

"Jadi dulu saya sempat janji sama bapak dan janji ini yang terus saya kenang sampai sekarang, bapak kerja di kebun dan saya suruh bantuin dia waktu itu dan saya gak kuat, terus saya bilang sama bapak biar saya berjuangnya di pendidikan dan prestasi biar nanti bisa memperbaiki kebidupan yang lebih layak. Akhirnya saya berjuang di bidang pendidikan kejar terus semua prestasi," ungkap dr Agusdianto, Sabtu (8/2/2020).

Lanjutnya, mulai sejak itu, janji bersama bapaknya di kebun terus ia pegang hingga saat ini menghantarkannya ke gerbang kesuksesan. Sejak bapaknya meninggal saat itu pula dirinya menjadi tulang punggung keluarga, yang harus menyekolahkan adiknya.

"Bapak dulu selalu mengajarkan saya untuk kerja keras dulu, jadi dulu kalau mau apa-apa haru kerja keras dulu, dan saya buktikan lewat prestasi. Setiap juara 1 nanti dikasih sesuatu, dulu sempet mau makan pecel lele juga susah saya harus juara dulu dan nanti diajakin bapak makan di pecel lele. Pokoknya saya belajar banyak dari bapak saya, dan saat ini kesuksesan saya terasa tidak lengkap tidak ada bapak," tuturnya.

Sejak masuk UNSRI sedikit demi sedikit pola pikir Agus mulai terbentuk, tidak hanya memikirkan prestasi di bidang akademik saja namun turut aktif berkecimpung di organisasi.

"Saya kembangkan juga prestasi organisasi dan lainnya," ujar Agus yang pernah  menjadi ketua BEM Fakultas Kedokteran.

Meski menyibukkan diri di organisasi, namun Agus tetap komitmen lulus tepat waktu, bahkan meraih predikat Cumlaude atau dengan pujian.

Lulus dari kedokteran Unsri, dr Agus bekerja selama dua tahun di puskesmas dan klinik. Selama dua tahun itu ia mengumpulkan uang untuk membuka sebuah usaha yang bisa membantu banyak orang.

Agus begitu bersyukur September 2018 ia mendirikan Al Fatih Sunat Center yang dibangun dari uang tabungannga sendiri. Bagi Agus profesinya sekarang bukan hanya menjadi dokter semata, tetapi lebih ke pengabdian dan membantu orang banyak.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved