Cerita Sinyo 12 Tahun Sekamar dengan King Cobra, Sang Istri Terlanjur Sayang Seperti Anak Sendiri
Suryo Negoro Basuki (29) sudah 12 tahun hidup sekamar dengan ular king cobra di rumahnya di Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.
BANGKAPOS.COM, MADIUN - Kisah kedekatan manusia dan ular king cobra sudah sering jadi pemberitaan media.
King cobra memang sering jadi peliharaan. Tapi awas, racun dari mulutnya sangat mematikan.
Tidak sedikit pula sang pemilik ular tewas mengenaskan digigit ular king cobra kesayangannya.
Maka sang pemiliki atau pawang ular sekalipun mesti waspada terhadap keganasan ular king cobra.
Kisah pria di Madiun Jawa Timur ini menarik perhatian banyak orang.
Suryo Negoro Basuki (29) sudah 12 tahun hidup sekamar dengan ular king cobra di rumahnya di Desa Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.
Ular king cobra itu memiliki berat badan 13 Kg dan sepanjang sekitar 4,3 meter.
Suryo memberi nama ular kesayangannya ini, Tejo Suprakoso.
Harian ini sempat mengunjungi Suryo di rumahnya pada Minggu (9/2/2020).
• Video Aksi 7 Prajurit Kostrad Selamatkan Penumpang Kapal Leuser yang Jatuh ke Laut Banda
Saat itu pria yang akrab disapa Sinyo ini sedang memberi makan ular kesayangannya.
Tampak raja kobra ini melahap ular tanah yang menjadi santap siangnya.
Hanya sekitar satu jam, Tejo selesai memakan seluruh badan ular yang panjangnya mencapai dua meter itu.
Pria yang sehari-hari bekerja di objek wisata dan lembaga konservasi Umbul Square Madiun ini mengaku merawat Tejo sejak masih kecil.
Ular jenis king cobra ini merupakan pemberian temannya dari Surabaya.
“Saya pelihara sejak bayi. Tapi, ketika umur setahun, saya tidak berani pegang, saya taruh di kandang terus.”
“Karena, king cobra kecil justru lebih berbahaya dan lebih agresif,” jelasnya.
Selama ini, Sinyo mengaku tidak pernah memiliki masalah dengan ularnya.
Dia tidak pernah digigit atau pun diserang, karena membatasi diri untuk melakukan kontak langsung dengan ular peliharaannya itu.
Setelah bertahun-tahun merawat Tejo, Sinyo mengaku seolah sudah memiliki hubungan batin dengan sang ular.
Sebab, selama ini Tejo tak pernah menyerangnya meski ia kerap tidur bersama di kamarnya.
“Bahkan, tubuh saya kerap dilewati, tapi dia tidak pernah menyerang atau menggigit,” katanya.
Namun, dia tetap memiliki rasa takut saat bersama Tejo.
Dia sadar bahawa ular jenis ini tidak bisa jinak dan memiliki bisa yang bisa membunuhnya sewaktu-waktu.
Dia juga menjaga, agar ularnya tidak menyerang istrinya. Setiap kali istrinya pulang ke rumah, dia mengembalikan Tejo ke kandangnya.
“Istri saya kan masih kuliah di Solo. Kalau pulang ke rumah, Tejo saya masukan ke kandangnya,” katanya.
Dia sangat menyayangi Tejo seperti layaknya anaknya sendiri.
Pernah ada orang yang menawar Tejo hingga Rp 6 juta, namun dia enggan menjual ular kesayangannya itu.
“Banyak yang nawar untuk membeli ular ini. Kemarin ada itu yang nawar Rp 6 juta. Tapi saya tidak berika,” terangnya.
Selain memelihara Tejo, Sinyo juga memiliki puluhan ekor ular jenis lainnya.
Dia memiliki 15 indukan ular piton, lima ular piton jantan, dan sembilan ular king cobra ekor.
“Ini di rumah hanya ada empat ekor ular piton dan dua ekor king cobra. Untuk king cobra yang satu ekor masih kecil.”
“Sebagian lainnya, saya titipkan di rumah teman saya karena keterbatasan kandang,” jelasnya.
Untuk makanan, dia rutin memberikan pakan anak tikus dan ular seminggu sekali.
King cobra merupakan jenis ular kanibal atau yang memakan sesama ular, Sinyo ingin Tejo mengonsumsi sesuai rantai makanannya di alam liar.
Seminggu sekali, ia memberi makan peliharannya, dengan tikus atau ular. Untuk sekor ular king cobra dewasa, bisa menghabiskan 2,5 kg ular hidup, sedangkan ular piton bisa menghabiskan 15 kg daging ayam sekali makan.
Penulis: Rahadian Bagus
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Pria Ini 12 Tahun Hidup Sekamar Bareng Ular King Cobra di Madiun