Tanggapan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad Tentang Wabah Virus Corona
Kabar mengenai Virus Corona terus mengalir, bahkan tak hanya di luar negeri, di dalam negeri pun virus ini
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Tanggapan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Abdul Somad Tentang Wabah Virus Corona
BANGKAPOS.COM - Kabar mengenai Virus Corona terus mengalir, bahkan tak hanya di luar negeri, di dalam negeri pun virus ini mulai m
Ustadz Adi Hidayat mengambil hikma dari hadirnya Virus Corona.
Ia menyebutkan datangnnya banyak kejadian semenjak virus ini hadir, banyak yang ketakutan hingga menjual masker dengan harga yang mahal.
Namun ia mengaskan masyarakat tak perlu takut dengan adanya virus ini, sebab seorang manusia pasti akan mati meski tak terkena virus.
Simak penjelasannya :
Bahkan tanpa sakit kita pulang (meninggal)
Sebagian masih sadar mungkin Corona itu hadir di sekitaran kita untuk mengingatkan pula
Coba lihar diberikan wabah seperti itu banyak orang kehilangan pegangan, mulai ketakutan, mulai mencari tuhan, selama ini kemana aja
Dan kadang-kadang keterlaluan masker diborong-borong
dalam situasi sulit masih berbuat maksit keterlaluan orang dosanya banyak itu, orang kesulitan harga dinaikin
masker 25 ribu jadi 300 ribu, orang kebanjiran pisang jadi 100 ribu satu, ini susah ini, nuraninya kemana
makanya saya sepakat, tangkap aja orang-orang begitu tu, penimbun masker, penimbun macem-macem dosanya banyak dan gak sadar itu
tapi sisi yang lain banyak orang ketakutan, keliatan ada yang takut mati gak siap-siap dia kemana aja selama ini
ada yang khawatir, ada yang borong makanan sampai kesana sini ketakutan, apa yang ditakutkan anda meninggal juga tanpa virus pun anda meningal
Virus Corona Sudah Disebutkan Dalam Al Quran? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Maraknya wabah virus corona saat ini membaut banyak pihak bertanya-tanya sebab dan dampak yang terjadi.
Tak hanya dari pemerintahan, masyarakat pun menanyakan soal virus tersebut ke Ustadz Abdul Somad.
Pertanyaan pun sederhana "benarkah penyakit Corona telah dinyatakan dalam Al Quran?"
Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad :
Benarkah ustadz penyakit Corona telah dinyatakan dalam Al Quran?
dia tengok dalam dalam fb dia, corona zamana kadzaba bukan quran itu iqro
Corona datang saat banyak dusta kata dia, bukan Ayat Al Quran.
Ada pun yang pertama menyebut virus corona ini adalah ulama dari yaman bukunya 5, 10 tahun yang lalu, Al Habib Abubakar Al-Adni, dia sebut di situ, ada nama virus yang belum ada pada zaman sebelumnya, dia tulis di situ humaa al kharana, humaa demam panas, kharana bukan toyota, dalam quran tak ada
5 Cara Agar Tidak Tertular Virus Corona Covid-19, 2 WNI Dipastikan Jokowi Positif Corona
Ada 5 hal yang bisa dilakukan agar tidak tertular virus SARS-CoV-2. Berikut daftarnya:
1. Mencuci tangan dengan benar
Ini adalah hal paling sederhana dan efektif dalam mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2. Mencuci tangan dengan benar berarti menggunakan sabun dan air mengalir, gosok-gosok tangan setidaknya 20 detik.
Pastikan seluruh bagian tangan tercuci bersih termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, dan sela-sela jari. Cuci tangan sesering mungkin termasuk sebelum makan, setelah makan, usai beraktivitas, usai batuk atau bersin, juga sebelum tidur.
2. Gunakan hand sanitizer
Jika kondisi tidak memungkinkan untuk mencuci tangan, pakailah hand sanitizer atau pembersih tangan berbasis alkohol.
Gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60 persen agar kuman terbasmi dengan baik.
• Khawatir Terjangkit Corona, Nikita Mirzani Enggan Bersalaman dengan Fans : Biasanya kan Salaman
3. Kenakan masker terutama jika sakit
Hampir semua tipe masker yang bisa digunakan untuk mencegah virus SARS-CoV-2, antara lain masker bedah dan masker N95. Masker wajib digunakan ketika sakit.
Jika sedang dalam kondisi sehat, Anda boleh membawa masker. Masker digunakan untuk menutup mulut serta hidung saat Anda bersin, atau batuk. Masker juga bisa digunakan saat berada di tempat atau fasilitas umum dengan jumlah orang yang banyak. Kemudian, jangan lupa cuci tangan usai beraktivitas atau berada di luar ruangan.
4. Menjaga daya tahan tubuh
Covid-19 sangat berbahaya bagi orang dengan kekebalan tubuh yang lemah. Namun, Covid-19 bisa dihindari apabila sistem imunitas Anda kuat.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga serta meningkatkan daya tahan tubuh.
Rutin berolahraga, makan teratur, mengonsumsi buah dan sayur, serta melengkapinya dengan suplemen atau vitamin bisa dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh.
5. Hindari kontak dengan orang yang menunjukkan gejala seperti batuk dan pilek
Gejala Covid-19 antara lain demam, batuk, serta sesak napas.
Apabila di sekitar Anda terdapat orang dengan gejala batuk atau bersin, menjauhlah dan hindari kontak terutama pada bagian wajah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat menyebutkan bahwa “kontak dekat” yakni berada di jarak sekitar 1,8 meter, di dalam ruangan atau area perawatan yang sama tanpa pakaian pelindung.
“Kontak dekat” juga termasuk merawat, tinggal bersama, menjenguk, dan berbagi ruangan dengan orang yang terkena Covid-19.
Tiga Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh dan Boleh Pulang, Benarkah Obat Virus Corona Sudah Ditemukan
Tiga pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif Virus Korona (Covid-19) dan sempat dirawat di (Rumah Sakit Umum Pusat) RSUP Persahabatan, Provinsi DKI Jakarta, dinyatakan sembuh serta diperbolehkan pulang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang sekaligus juru bicara penanganan covid-19 Achmad Yurianto.
Keyakinan ini diperoleh setelah pihaknya berdiskusi dengan tim dokter yang memeriksa dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan.
”Ada 3 pasein yang secara klinis sudah membaik, tidak ada keluhan sama sekali.
Secara laboratorium dua kali kita lakukan pemeriksaan hasilnya negatif, maka dinyatakan 3 pasien ini sembuh dan tidak dibutuhkan perawatan,” kata Yuri dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (12/3) .
Ketiga pasien tersebut, menurut Jubir Penanganan Covid-19, adalah pasien 06, pasien 14 dan pasien 19.
Sebelum dipulangkan, mereka telah dibekali pengetahuan tentang self isolated serta edukasi untuk terus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik.
”Kita tetap memberikan edukasi kepada ketiga pasien ini bahwa setelah kembali ke keluarganya tetap harus melakukan pembatasan diri sementara,” terangnya.
Selain itu, Yuri melanjutkan bahwa dalam mekanisme pemulangan ketiganya akan diberikan surat rujuk balik yang ditujukkan kepada puskesmas dimana yang bersangkutan tinggal.
”Ini sebagai bagian dari sistem monitoring apabila nanti dibutuhkan oleh pasien dan apabila ada kepentingan Puskesmas untuk melakukannya,” kata Yuri.
Pihaknya berharap dalam waktu dekat akan menyusul lagi pasien yang sembuh dari Covid-19.
Pasalnya, sudah ada 2 pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif.
Kasus 27 Close Contact Kasus 20
Sementara itu, untuk pasien kasus 27 positif Covid-19 yang saat itu belum diketahui kepastian kontaknya kini sudah terungkap.
Jubir Pemerintah untuk Covid-19 mengatakan pasien nomor 27 itu sempat kontak dekat dengan pasien kasus 20.
”Pasien 27 yang masih belum mendapatkan kepastian kontaknya dan masih ditulis local transmission ternyata sudah dapat laporan dari petugas lab, dia (pasien 27) kontak dekat dengan pasien nomor 20.
Pasien nomor 20 kontak dengan nomor 01 subklaster Jakarta,” kata Dirjen P2P.
Artinya, pasien kasus 27 tidak kontak dengan 01 tapi kontaknya dengan pasien kasus 20 yang masih dirawat.
Pasien kasus 20 inilah yang kontak dengan pasien kasus 01.
Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah mencari orang yang pernah kontak dengan pasien nomor 27.
”Sekarang kita cari adalah yang kontak dengan 27.
Artinya subklaster ini yang kita kejar. Ini yang kita sebut dengan kontak tracing, sehingga beberapa kasus yang kita lakukan tracing memang tidak bisa setiap hari ada update-nya,” ujar Dirjen P2P.
* Obat Virus Corona Sudah Ditemukan China, di Indonesia Jenisnya Sudah Dipakai untuk Mengobati Malaria
Kabar baik! para ahli di China akhirnya berhasil menemukan obat virus corona. Ternyata sering dipakai di Indonesia.
Setelah ribuan orang tumbang akibat wabah virus corona, akhirnya para ahli China menemukan penangkalnya.
Tak disangka, obat penangkal virus corona ini, ternyata sudah sering digunakan di Indonesia.
Dikabarkan usaha para ahli di China membuahkan hasil dengan menemukan obat untuk virus corona.
Lewat uji klinis yang dilakukan para ahli di China, mereka akhirnya menemukan sebuah obat yang dirasa efektif untuk menyembuhkan pasien virus corona.
Para ahli di China menyebut obat untuk virus corona tersebut dengan nama Chloroquine Phosphate.
Sementara itu Chloroquine Phosphate di Indonesia lebih dikenal sebagai obat antimalaria.
Kabar baik tersebut juga disampaikan oleh seorang pejabat di China, pada Senin (17/2/2020) lalu.
Melansir dari Xinhua, menurut Sun Yanrong, wakil kepala Pusat Nasional Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam konferensi pers mengatakan bahwa para ilmuwan "dengan suara bulat" menyarankan bahwa obat tersebut bisa dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.
Chloroquine Phosphate sendiri rupanya sudah digunakan selama lebih dari 70 tahun.
Sun menambahkan jika obat Chloroquine Phosphate ini sudah di lakukan beberapa skrining uji coba.
Kini obat tersebut telah mengikuti uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China tengah.
Dan dari uji klinis tersebut obat Chloroquine Phosphate telah menunjukkan kemanjuran yang cukup baik.
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat sudah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka.
Beberapa tandanya yakni berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus.
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," tambahnya kepada Xinhua.
Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat telah ditemukan diantara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis, katanya.
Pada tanggal 15 Februari 2020, beberapa departemen termasuk Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Produk Medis Nasional mengadakan konferensi video untuk mendengarkan penelitian obat-obatan dan pendapat para ahli klinis tentang kemanjuran obat pada COVID-19.
Tim ahli, yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang spesialis pernapasan terkemuka dan seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering, sepakat bahwa Chloroquine Phosphate dapat digunakan untuk merawat lebih banyak pasien COVID-19, kata Sun.
Percobaan 'in vitro' sebelumnya menunjukkan bahwa itu dapat memblokir infeksi virus dengan mengubah nilai keasaman dan kebasaan di dalam sel dan menghalau reseptor virus corona SARS.
Selain itu, juga menunjukkan aktivitas untuk memodulasi kekebalan tubuh, yang dapat meningkatkan efek antivirus 'in vivo' dan didistribusikan secara luas di seluruh tubuh, termasuk paru-paru, setelah pemberian secara oral.
Untuk apa chloroquine?
Ilustrasi obat Chloroquine atau obat antimalaria (hellosehat.com)
Dikutip dari hellosehat.com, Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria, atau mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang terinfeksi parasit.
Parasit penyebab malaria masuk melalui gigitan nyamuk dan kemudian menetap dalam jaringan tubuh, seperti sel darah merah atau hati.
Obat ini tergolong sebagai obat kelas antimalaria yang berfungsi untuk mematikan parasit yang menetap dalam sel darah merah.
Pada kasus tertentu, pemakaian chloroquine adalah obat yang digunakan kombinasi dengan obat-obatan lainnya contohnya primaquine.
Obat ini perlu dikombinasi, karena dianggap perlu karena obat pendamping tersebut bertugas untuk mematikan parasit yang berkembang biak di jaringan tubuh lainnya.
Keduanya mungkin diperlukan demi mencapai kesembuhan yang optimal sekaligus untuk mencegah kembalinya infeksi (relaps).
US Centers for Disease Control (CDC) telah mengeluarkan sejumlah pedoman dan rekomendasi perjalanan untuk pencegahan dan pengobatan malaria di berbagai belahan dunia.
Diskusikan dengan dokter Anda sebelum bepergian ke tempat-tempat rawan tertular malaria.
Chloroquine adalah obat yang juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit tipe ameba dan beberapa penyakit autoimun lainnya, seperti lupus.
Chloroquine di Indonesia
Di Indonesia, malaria merupakan penyakit endemis, terutama di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra.
Oleh karena itu, orang-orang yang akan bepergian ke daerah tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi obat pencegah malaria.
Dikutip dari alodokter.com, obat ini hanya dikonsumsi seminggu sekali, dan dapat digunakan oleh anak-anak serta ibu hamil di semua trimester. Chloroquine diminum 1-2 minggu sebelum bepergian hingga 4 minggu setelah pulang.
Update korban virus Corona hari ini
Melansir dari Kompas.com, angka kematian akibat virus corona per hari ini, Kamis (20/2/2020), tercatat 2.120 orang.
Sementara itu, jumlah manusia yang terinfeksi virus corona Covid-19 mencapai 75.291 orang.
Adapun jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga mengalami peningkatan, yakni menjadi 14.452 orang.
Korban meninggal dunia dilaporkan mayoritas terjadi di Provinsi Hubei yang merupakan pusat dari wabah.
Mengutip SCMP, Provinsi Hubei melaporkan, jumlah kematian sebanyak 132 orang, dengan Kota Wuhan menyumbang 88 kematian. Dengan demikian, total kematian di provinsi tersebut hingga hingga hari ini sebanyak 2.029 orang.
Jumlah tersebut mengalami penurunan tajam dibanding 1.693 kematian yang dilaporkan sebelumnya.
Sebanyak 10 dari 15 kota di provinsi yang biasanya dihitung, per hari ini melaporkan jumlah kasus negatif.
Otoritas kesehatan setempat tidak merinci alasan negatifnya kasus di kota-kota tersebut. (bangkapos.com/TribunJatim.com)
(bangkapos.com/evan saputra)
