Virus Corona

Sosiolog Khawatir Kita Akan Menderita Lebih Berat Jika Social Distancing Diabaikan saat Wabah Corona

Sosiolog Imam B Prasodjo menyoroti sebagian masyarakat yang tidak menerapkan social distancing dalam aktivitas sehari-hari.

Editor: fitriadi
Warta Kota/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Sosiolog sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) Imam B. Prasodjo menyoroti sebagian masyarakat yang tidak menerapkan social distancing dalam aktivitas sehari-hari.

Imam mengatakan, dalam kondisi saat ini, masyarakat seharusnya menyadari bahwa penularan virus akan jauh lebih tinggi apabila masing-masing orang tidak menerapkan social distancing.

"Apakah harus terjadi dulu agar orang bisa sadar bahayanya?" ujar Imam dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

"Negara lain sudah pernah. Dengan kasat mata memperlihatkan kepada kita kalau ini (social distancing) diabaikan, negeri ini kekuatannya tidak sebaik Korea Selatan atau Italia, maka kita akan menderitanya jauh lebih berat," lanjut dia.

Apa Arti Social Distancing? Diyakini Efektif Mencegah Penyakit Menular Virus Corona

Oleh sebab itu, ia pun mengimbau masyarakat tidak ada salahnya untuk mulai mendisiplinkan diri menerapkan social distancing dalam aktivitas sehari-hari. Mulai dari bekerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah dari rumah serta menghindari acara yang melibatkan orang banyak.

Apalagi bagi mereka yang mengalami sakit flu, batuk dan demam. Mereka juga harus memiliki pemahaman bahwa jangan sampai orang lain tertular oleh sakitnya.

"Pada saat yang sama, orang pilek, batuk, bersin itu juga harus menjaga teman-teman di lingkungannya. Dia harus bertanggung jawab. Jaraknya kira-kira 1,8 hingga 2 meter. Coba ya bayangkan kalau kita berada di kerumunan, dempet-dempetan, ada yang batuk langsung hujan lokal," ujar Imam.

"Kalau diri kita tidak melakukan juga (social distancing) dan mewabah ke semua orang, apa yang terjadi jika pasar terjangkit banyak orang yang tidak mau melakukannya? Itu fatal," lanjut dia.

Idealnya, setiap orang harus menjaga diri. Sebab, kita tidak mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya dari orang-orang yang berada di sekitar kita.

Cara Mencegah Virus Corona, WHO Sarankan Sering Cuci Tangan dan Jaga Jarak Ketika Orang Batuk

Imam sekaligus mengingatkan bahwa social distancing bukan berarti tidak melakukan tindakan pertolongan apabila ada seseorang yang mengalami kecelakaan.

Dalam kasus tersebut, Imam mengatakan, orang yang mengalami kecelakaan tetap harus mendapatkan pertolongan. Hanya saja, cara pertolongannya harus tepat agar meminimalisasi penularan penyakit.

"Bukan berarti dia tidak bisa mendekat pada orang-orang sakit. Tetapi, jangan sembarang kita melakukan dekat tanpa mempertahankan diri. Kalau itu dilakukan juga kemungkinan dia bisa tertular," kata dia.

Diketahui, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan gerakan social distancing.

Beberapa hal yang dilakukan adalah dengan menerapkan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona lebih masif lagi.

"Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Minggu (15/3/2020).

Menurut Jokowi, langkah ini perlu dilakukan agar penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih maksimal. "Agar penyebarannya bisa kita hambat dan stop," ujar Kepala Negara.

Kasus pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia sendiri per Jumat ini dilaporkan mencapai 369 orang. Sehari sebelumnya, jumlah pasien Covid-19 berjumlah 308 orang. Dari total jumlah pasien Covid-19 itu, sebanyak 17 dinyatakan sembuh. Semenyata, 32 orang meninggal dunia.

Infografik: Mengenal Social Distancing (KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo)
Infografik: Mengenal Social Distancing (KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo) ()

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 'Social Distancing' Masih Diabaikan, Sosiolog: Kita akan Menderita Lebih Berat",
Penulis : Deti Mega Purnamasari

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved