Update Virus Corona di Bangka Belitung

Begini Rekam Jejak Pasien Positif Virus Corona di Bangka Selatan Terkonfirmasi Sudah Meninggal

Begini Rekam Jejak Pasien Positif Virus Corona di Bangka Selatan Terkonfirmasi Sudah Meninggal

Editor: Teddy Malaka
kompas.com
Ilustrasi alat tes virus corona (Covid-19). 

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Pasien positif virus Corona di Bangka Belitung bertambah. Data terbaru per 31 Maret 2020, ada dua pasien positif Covid-19 di Bangka Belitung.

Demikian laporan Gugus Cepat Covid 19 melalu situs covid19.go.id.

Pada laporan terbaru pukul 17.00 WIB, ada dua pasien yang terkonfirmasi positif Virus Corona.

Kepala Gugus Depan Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa, memberikan keterangan terkait satu tambahan pasien positif Covid-19 yang berada di Pulau Bangka.

Dimana kata Mikron pasien tersebut berasal dari Bangka Selatan dan telah meninggal dunia pada saat terakhir dilakukan pengobatan di RS Siloam.

"Bahwa setelah kami mencari informasi ada satu tambahan pasien positif yang meninggal dunia kemarin di Siloam, sehingga kami akan melakukan tes cepat rapid tes terhadap keluarga, perawat dan orang pernah berkontak denganya," jelas Mikron kepada wartawan, Selasa (31/3/2020).

Selain itu Mikron juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di Basel untuk melakukan isolasi dan menyiapkan gedung isolasi atau karantina nantinya.

Beberapa waktu lalu bangkapos.com sempat berupaya melakukan konfirmasi ke pihak keluarga, saat pasien PDP virus corona meninggal dunia.

Seorang anggota keluarga yang tak ingin namanya disebutkan menceritakan kronogis ketika ayahnya saat kembali ke Kabupaten Bangka Selatan.

Dihubungi melalui panggilan telepon pada Jumat, (27/3/2020) sore, ia menyatakan ayahnya kembali ke Bangka Selatan sejak Rabu, (18/3/2020) lalu dan tanpa ada masalah kesehatan.

"Ayah saya pulang ke rumah dalam keadaan yang baik-baik saja tanpa ada kendala, namun memang agak sedikit ada keluhan badannya agak dingin," ungkapnya kepada Bangkapos.com.

Esok hari  ayahnya mengalami kondisi yang lemas dan suhu tubuhnya demam, kemudian diinisiasikan untuk di bawa ke rumah sakit.

"Awalnya kami mau membawa ayah kami ke RSUD Kabupaten Bangka Selatan, namun kondisi ayah kami tidak begitu kuat untuk duduk sehingga ayah kami minta istirahat saja di rumah dulu," jelasnya.

Bahkan kemudian di sore hari, dirinya mengaku ingin membawa ayahnya ke praktik dokter di Kecamatan Toboali, namun tetap tidak bisa karena kondisi ayahnya yang tidak begitu kuat.

Alih-alih berharap kondisi ayahnya membaik, pihak keluarga ternyata mengetahui kondisi ayahnya yang merupakan seorang tokoh agama memburuk dan terjatuh dari kursi ,sehingga terpaksa dilarikan ke Pusyandik Toboali pada Jumat pagi (20/3/2020).

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved