Update Virus Corona di Bangka Belitung
Update Keluarga Pasien Positif Virus Corona di Bangka Selatan, Mereka Keluar Pagar Rumah Pun Tidak
Update Keluarga Pasien Positif Virus Corona di Bangka Selatan, Mereka Keluar Pagar Rumah Pun Tidak
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Satu pasien asal Kabupaten Bangka Selatan, dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau covid-19 dan saat ini telah meninggal dunia sebelum hasil tesnya keluar.
Imbasnya, 38 orang yang pernah berhubungan atau kontak langsung dengan pasien positif virus corona asal Bangka Selatan ditetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG).
Hal ini disampaikan oleh Bupati Bangka Selatan, saat menggelar konfrensi pers, Selasa (31/3/2020) malam di Rumah Dinas Bupati Bangka Selatan.
Hadir dalam konfrensi pers tersebut, Kapolres Bangka Selatan, Sekda Bangka Selatan dan Kepala Dinas Kesehatan Bangka Selatan.
"Pasien yang meninggal ini kan termasuk seseorang yang memiliki kegiatan sosial yang cukup banyak sehingga kita akan tetap berupaya untuk melakukan tracking siapa saja yang pernah berkomunikasi atau kontak dengan beliau," jelas Justiar.
Dari 38 OTG tersebut, Justiar menyebutkan sebagian merupakan anggota keluarga, jemaat gereja dan termasuk pelayan kesehatan yang pernah berhubungan dengan PDP yangtelah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
"Kami akan terus memantau pihak keluarga, kerabat dan juga termasuk yang pernah merawat pasien di Posyandik Toboali," imbuh Justiar.
Karantina mandiri
Setelah dipastikan positif terinfeksi Corona Virus Disease (Covid-19) oleh tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kini 12 anggota keluarga mengambil langkah untuk melakukan karantina secara mandiri.
Dihubungi pada Selasa, (31/3), anak dari Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kabupaten Bangka Selatan yang tak ingin namanya disebutkan mengakui sejak ayahnya ditetapkan sebagai PDP Covid-19 di sebuah Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Bangka Tengah.
Dirinya bersama anggota keluarga lainnya secara mandiri melakukan karantina dengan arahan dari dokter.
"Sejak ayah kami ditetapkan sebagai PDP kami sudah mulai melakukan karantina secara mandiri bahkan kami juga tak sempat melihat proses pemakaman karena memang harus menjaga jarak," tutur sang anak kepada bangkapos.com
Pihaknya telah melakukan karantina mandiri sejak lima hari lalu dan akan tetap berlanjut hingga beberapa waktu yang akan datang.
"Kami sebanyak dua belas orang ini sudah tidak kemana-mana dan tetap di rumah," tegasnya.
Terkait dengan adanya informasi miring yang menyebutkan adanya anggota keluarga yang berseliweran, dirinya menegaskan jika anggota keluarganya tidak kemana-mana.
"Jangankan keluar, keluar pagar rumah pun tidak," tukas sang anak.
Serupa disampaikan Kapolres Bangka Selatan, AKBP S Ferdinand Suwarji yang menyatakan jika informasi yang menyebut keluarga pasien positif Covid-19 di Basel keluyuran itu tidaklah benar.
Dia memastikan keluarga tersebut melakukan karantina mandiri di rumah.
"Informasi yang beredar yang menyebutkan keluarga almarhum yang positif Covid-19 kabur atau meninggalkan Toboali itu tidak benar karena saya barusan melakukan pengecekan," ujar AKBP Ferdinand, tadi malam.
Ferdinand berharap agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar yang belum pasti kebenarannya.
"Kami minta agar masyarakat tidak percaya dengan informasi yang belum tentu benar, kami harap masyarakat juga tetap tenang dan tetap waspada," tukasnya.
Dua pasien positif
Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa membenarkan jika seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang berasal dari Toboali dipastikan positif terinfeksi Covid-19.
Hal ini disampaikannya ketika dihubungi melalui panggilan telepon pada Selasa, (31/3) sekitar pukul 17.45 WIB.
"Kami minta masyarakat agar waspada, siaga dan selalu mengikuti anjuran pemerintah agar penyebaran ini dapat teratasi," kata Mikron.
Data terbaru per 31 Maret 2020, ada dua pasien positif Covid-19 di Bangka Belitung.
Mikron menyebut pasien baru tersebut berasal dari Bangka Selatan dan telah meninggal dunia pada saat terakhir dilakukan pengobatan di RS Siloam.
"Bahwa setelah kami mencari informasi ada satu tambahan pasien positif yang meninggal dunia kemarin di Siloam, sehingga kami akan melakukan tes cepat rapid tes terhadap keluarga, perawat dan orang pernah berkontak denganya," ujarnya.
Selain itu Mikron juga akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di Basel untuk melakukan isolasi dan menyiapkan gedung isolasi atau karantina nantinya. (Riu/r3)