Update Virus Corona di Bangka Belitung

UPDATE Virus Corona di Babel, Senin 6 April, 658 ODP, 35 PDP dan 12 Hasil Rapid Test Reaktif

UPDATE Virus Corona di Babel, Senin 6 April, 658 ODP, 35 PDP dan 12 Hasil Rapid Test Reaktif

Penulis: Riki Pratama | Editor: Teddy Malaka
Bangka Pos
Covid 19 di Bangka Belitung 

"Kabupaten Bangka Selatan dari 880 buah rapid test terdata sebanyak 94 peserta, hasil tes satu reaktif 93 nok reaktif sisa sebanyak 786 buah,"pungkasnya.

Untuk rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ir Soekarno Babel dari 400 buah terdata sebanyak 17 peserta, pengulangan tes satu, hasil tes nol reaktif dan 17 non reaktif sisa sebanyak 382 buah.

"Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Babel dari 1.000 buah terdata 59 peserta, pengulangan tes nol, hasil tes satu reaktif dan 58 non reaktif sisa 941 buah,"katanya. (*)

7 Arahan Presiden

Pandemi Virus Corona masih berlanjut di Indonesia. Sebanyak 2.273 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebanyak 198 orang meninggal dunia dan 164 orang dinyatakan sembuh.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Korona (Covid-19) menyampaikan beberapa arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mengikuti Rapat Terbatas melalui daring dari Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Senin (6/4).

Beberapa poin arahan yang disampaikan Presiden, adalah sebagai berikut:

Pertama, adalah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Kepala BNPB, Presiden menekankan pentingnya secara teknis diatur dengan baik, sehingga tidak ada perbedaan pandangan antara pusat dan daerah, kemudian juga disusun sejumlah protokol yang dapat menjadikan acuan/panduan bagi daerah dalam melaksanakan PSBB.

”Intinya adalah daerah dalam melakukan PSBB tidak boleh menimbulkan perbedaan dengan daerah lainnya, termasuk juga bertentangan dengan kebijakan nasional. Termasuk juga kemudahan-kemudahan akses masih tetap diberikan kepada aktivitas masyarakat dengan memperhatikan social distancing dan physical distancing,” ujar Doni.

Dalam beberapa hal, menurut Doni, kemungkinan akan ada penegakan hukum dari aparat yang berwenang. Namun demikian, Doni menyampaikan pemerintah sangat berharap bahwa pendekatannya adalah pendekatan kedisiplinan.

”Pendekatannya adalah pendekatan kesadaran kolektif untuk bisa memahami kenapa pemerintah melakukan berbagai macam hal untuk melakukan pembatasan terhadap kegiatan masyarakat,” imbuh Doni.

Kedua, Presiden juga meminta kepada Gugus Tugas beserta dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan kemampuan rapid test.

”Memang kita sadari bahwa tidak mudah ternyata untuk mendapatkan alat peralatan yang berhubungan dengan rapid test karena dengan semakin banyaknya negara-negara terdampak, bahkan negara-negara besar sekalipun. Semua negara berebutan untuk mendapatkan alat-alat yang berhubungan dengan penanganan Covid-19 ini,” kata Doni.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved