Kesehatan

Berpikir Positif akan Membuat Hidup Anda Bahagia, Imunitas Meningkat, Virus Corona Bisa Dicegah

Masyarakat harus menjadikan informasi yang beredar ini sebagai pengingat untuk lebih mawas diri dan menjadikannya sebagai informasi yang positif

Editor: Hendra
huffpost.com
Ilustrasi Bahagia 

Silmika Wijayanti, Psikolog/Founder Flexischool Pojok Bermain Dira Pangkalpinang

"Ketika kita merasa nyaman atau senang dan bahagia maka meskipun kita punya masalah maka kita pasti mampu menyelesaikannya dengan baik dan dengan keikhlasan."

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Untuk mencegah penyebaran dan penularan Corona Virus Disease (Covid-19), penyaluran energi dan emosi positif dan menghindari penumpukan emosi negatif menjadi hal yang penting dan berdampak pada peningkatan imunitas tubuh seseorang dan dapat menjadi sebuah pilihan.

Menurut psikolog dan sebagai Founder Flexischool Pojok Bermain Dira Pangkalpinang, Silmika Wijayanti secara teori ketika seseorang manusia memberikan atau merasakan emosi positif maka itu akan berkaitan dengan peningkatan imunitas tubuh dan menjadikan kebahagiaan seseorang meningkat tanpa sadar. Minggu, (12/4/2020).

"Ketika kita merasa nyaman atau senang dan bahagia maka meskipun kita punya masalah maka kita pasti mampu menyelesaikannya dengan baik dan dengan keikhlasan," ujar Silmika.

Berkaca dari kondisi di masyarakat yang saat ini sedang dikhawatirkan oleh Corona Virus Disease (Covid-19), peningkatan kekhawatiran dan menyebabkan pembesaran pada emosi negatif.

Ini harus ditekan dengan saling berkontribusi satu sama lain untuk menumbuhkembangkan emosi negatif seseorang menjadi emosi positif.

Sehingga setiap masalah yang muncul dapat diatasi dan diselesaikan.

"Kalau dikaitkan dengan kondisi sekarang ini, seharusnya kita harus mampu untuk menciptakan emosi positif itu dengan melakukan hal-hal yang positif dan saling mendukung satu sama lain," imbuhnya.

Hematnya menurut Silmika, ketika seseorang membaca informasi penyebaran Virus Corona ini, maka akan menyebabkan seseorang lainnya menjadi takut dan menimbulkan energi negatif.

Untuk itu lanjut Silmika, masyarakat harus menjadikan informasi yang beredar ini sebagai pengingat untuk lebih mawas diri dan menjadikannya sebagai informasi yang positif bagi semua orang.

"Kondisi ini bisa juga kita jadikan sebagai alarm bahwasannya kita memang harus tetap berada di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah dan dengan segala kemungkinan agar terhindar dari Covid-19 ini," lanjutnya.

Selain itu Silmika turut mengingatkan agar setiap orang dapat memaksimalkan perannya masing-masing.

Misalnya sebagai orangtua untuk mentransfer pikiran positif di rumah sehingga anggota keluarga lainnya juga berpikiran positif dan melakukan hal yang bermanfaat.

Ketika ada seorang tetangga atau masyarakat di lingkungan sekitar yang terpapar Covid-19, Silmika mengimbau tidak mengucilkan keluarga bersangkutan.

"Jangan sampai kita mengucilkan mereka karena mereka juga tidak mau itu terjadi kepadanya," beber Silmika kepada bangkapos.com.

Ketika ada tetangga atau anggota lingkungan yang tepapar, sebaiknya sebagai bagian dari masyarakat dan lingkungan harus saling mendukung satu sama lain dan mesupport keluarga yang terpapar agar berjuang melawan Covid-19.

"Dengan kita memberikan semangat dan support, seseorang yang terkena virus ini juga pasti akan merasa disenangi dan berjuang, namun jika sebaliknya maka akan berdampak kepada kita juga sebagai bagian dari lingkungan yang terpapar itu," ujarnya.

Pada dasarnya lanjut Silmika, setiap orang senang untuk diperhatikan apalagi setiap orang yang sakit, dengan perhatian mininal support maka mereka akan berjuang untuk sembuh. (Bangka Pos/Jhoni Kurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved