Kim Jong Un Sekarat, Perempuan Ini Bakal Jadi Suksesor Korea Utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikenal sadis dan tak segan-segan mengeksekusi pejabatnya meski hanya melakukan hal sepele.
Dilansir dari Kompas.com, Hyon Yong Chol yang saat itu berusia 66 tahun didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.
Disebutkan bahwa Hyon Yong Chol tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri Kim Jong Un.
Kabar ini disampaikan Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) kepada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.
NIS mengatakan, eksekusi terhadap Hyon Yong Chol disaksikan ratusan pejabat tinggi militer pada akhir April lalu.
Eksekusi hukuman mati itu dilakukan di sebuah lapangan di pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang.
Namun kini dikabarkan sang diktator Kim Jong Un menjalani perawatan setelah menjalani prosedur kardiovaskular awal bulan ini.
Dalam sebuah laporan media Korea Selatan mengatakan, perawatan ini dilakukan di tengah spekulasi mengenai kesehatan Kim menyusul ketidakhadirannya dari acara ulang tahun utama.
• Ternyata Begini Penampakan Rumah Mewah Milik Kim Jong Un
Korea Utara menandai peringatan hari ulang tahun ayah pendiri dan kakek Kim, Kim Il Sung, sebagai hari libur nasional pada 15 April. Tetapi dalam perayaannya, Kim tidak terlihat hadir.
Daily NK, sebuah situs web khusus yang sebagian besar dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, mengutip sumber-sumber tak dikenal di dalam negara yang terisolasi itu dengan mengatakan Kim sedang dalam masa pemulihan di sebuah vila di daerah resor Gunung Kumgang, Hyangsan di pantai timur setelah mendapatkan prosedur kardiovaskular pada 12 April di sebuah rumah sakit di sana.
Pelaporan dari dalam Korea Utara terkenal sulit, terutama pada hal-hal mengenai kepemimpinan negara itu, diberikan kontrol ketat pada informasi.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan, yang menangani urusan antar-Korea, menolak mengomentari laporan tersebut.
Kesehatan Kim memang diperkirakan telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir karena kebiasaan buruknya.
Diketahui, pemimpin tertinggi Korea Utara tersebut merupakan perokok berat dan memiliki obesitas serta terlalu banyak bekerja.
"Pemahaman saya adalah bahwa dia telah berjuang (dengan masalah kardiovaskular) sejak Agustus lalu tetapi memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu," kata sebuah sumber, merujuk pada gunung suci negara itu.
Kim berangkat ke rumah sakit setelah memimpin pertemuan politik dengan Partai Buruh yang berkuasa pada 11 April, tempat Kim terakhir kali terlihat di depan umum, kata laporan itu.
