Pahala Shalat Dhuha, Shalat yang Diwasiatkan Rasulullah Untuk Umatnya
Dalam sejumlah hadits shahih disebutkan berbagai keutamaan salat Dhuha. Apalagi jika dilaksanakan saat bulan puasa Ramadan.
Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; tahu masuknya waktu sholat tersebut; dan menghadap kiblat.
Niat Salat Dhuha
Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati. Niat dengan hanya mengucapkan di lisan belum dianggap cukup. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya, tidak harus melafalkan niat. Namun menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat.
Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
• Ustadz Adi Hidayat Ungkap Pintu Khusus Surga Untuk Orang Puasa, Niat Puasa Senin Kamis & Doa Berbuka
Dalam madzhab Syafi’i, lafal niat sholat dhuha sebagai berikut:
(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)
“Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
Niat Sholat dhuha adalah salah satu perkara yang paling penting, karena diterima sholat kita adalah yang dilihat dari niat kita dalam beribadah. Apabila niat sholat dhuha kita benar, pasti Allah akan menerima sholat dhuha kita pada pagi hari.
Tata Cara Sholat Dhuha
Bagaimana tata cara sholat dhuha? Sholat dhuha dikerjakan dua rakaat salam – dua rakaat salam. Adapun jumlah rakaatnya, minimal dua rakaat. Rasulullah kadang mengerjakan sholat dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat. Namun sebagian ulama tidak membatasi. Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.
Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih)
Tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
1. Niat
2. Takbiratul ikram, lebih baik jika diikuti dengan doa iftitah
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syams, Al-Lail, dan Surat Asy-Syarh.
• Tidak Ada Air Mandi Junub Boleh Pakai Debu, Ini Tatacara dan Penjelasan dari Ustadz Abdul Somad
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
11. Membaca surat Al Fatihah
• Doa Pagi Hari dan Doa Sore Hari, Berharap Berkah Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad
12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah
14. I’tidal dengan tuma’ninah
15. Sujud dengan tuma’ninah
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19. Salam
Demikian tata cara sholat dhuha. Setiap dua rakaat salam, diulang sampai bilangan rakaat delapan atau yang dikehendaki. Setelah Salat Dhuha dianjurkan berdoa.
(*)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Tata Cara dan Niat Sholat Dhuha yang Lebih Baik Dikerjakan Saat Puasa Ramadhan 2018, dan juga telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Keutamaan Mengerjakan Salat Dhuha, Pembuka Pintu Rezeki? Ini Niat dan Tata Caranya Sesuai Syariat