Gerhana Matahari Cincin
Amankah Melihat Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang? Ini Penjelasan dan Tips Mengamatinya
Dikabarkan bahwa fenomena langit ini juga dapat diamati di beberapa wilayah di Indonesia.
BANGKAPOS.COM - Amankah melihat proses terjadinya gerhana matahari cincin dengan mata telanjang? Ini penjelasannya.
Fenomena gerhana matahari cincin akan terjadi pada Minggu (21/6/2020).
Dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana matahari cincin ini akan melewati Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, pakistan, India, China dan Samudera Pasifik.
Dikabarkan bahwa fenomena langit ini juga dapat diamati di beberapa wilayah di Indonesia.
Sayangnya, untuk wilayah Indonesia, hanya bisa diamati berupa gerhana matahari sebagian.
Lantas, muncul pertanyaan apakah melihat gerhana matahari cincin secara langsung itu berbahaya?

Bagaimana cara yang aman untuk menyaksikan fenomena tersebut?
Dikutip dari Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency melalui TribunnewsWiki.com, cahaya matahari normal memiliki intensitas yang sangat tinggi sehingga berbahaya jika dilihat oleh mata telanjang untuk waktu yang lama.
Cahaya matahari dapat menyebabkan kerusakan retina pada mata.
Bahkan retina mata bisa rusak permanen akibat cahaya matahari yang langsung mengenainya.
Matahari saat gerhana mungkin bisa lebih nyaman dilihat karena cahayanya yang seolah-olah redup.
Namun, cahaya yang timbul atas peristiwa itu tetap saja berbahaya bagi mata.
Hal itu disebabkan pupil di lensa mata yang tidak dapat bereaksi dengan tepat pada level kontras.

Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata bekerja dengan mengukur cahaya secara keseluruhan di lingkungan sekitar.
Dengan demikian, saat memandang gerhana matahari, pupil mata tidak tertutup, malahan melebar.