Kobra dan King Kobra Serupa tapi Tidak Sama, Ketahui Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Berbisa
Perbedaan kedua jenis ular berbisa ini terletak pada ukuran besar tubuh dan kemampuannya menyemburkan bisanya.
Ia masih sempat bertahan setelah dipatuk king kobra peliharaannya.
Namun lantaran racun king kobra yang sudah menyebar, nyawa Norjani tidak tertolong.
Norjani bukanlah satu-satunya korban dari keganasan ular bernama latin Ophiophagus hannah ini.
Sebelumnya pada bulan November 2019 lalu, seorang remaja di Kota Depok bernama Rendy Arga Yudha (18) juga meninggal akibat gigitan king kobra.
Waktu itu Rendy juga sempat dirawat di rumah Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Kota Depok, Jawa Barat.
Setelah dirawat pada Minggu (10/11/2019) pagi Rendy dinyatakan meninggal.
Tanggapan Aspera soal kasus kakek Norjani
Ketua Aspera, Roy Silalahi menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Menurutnya, meskipun si kakek notabene mengaku sebagai pawang ular, tetapi apa yang ditunjukkan dalam video bertolak belakang.
"Buat aku masih jadi PR besar untuk edukasi dan sosialisasi."
"Lihatnya begitu, kenapa, ya karena dia yang ‘pawang’ aja, yang dipikiran orang awam tahu dan paham ternyata masih belum paham," kata Roy.

Roy menilai apa yang diperlihatkan si kakek merupakan hal yang tidak tepat.
Terutama saat dirinya memainkan si ular dan akhirnya tergigit.
"Masih juga di pegang terus nggak di lakukan first aid atau pertolongan pertama buat gigitan ular berbisa"
Bagi Roy sendiri pada dasarnya semua jenis ular, terlebih King Kobra adalah hewan liar yang tidak bisa dijinakkan.