Detik-detik Buaya Ompong 4,8 Meter Sempat Ngamuk di Depan Pawang, Diusap 3 Kali Lalu Akhirnya Mati

Detik-detik Buaya Ompong 4,8 Meter Sempat Ngamuk di Depan Pawang, Diusap 3 Kali Lalu Akhirnya Mati

Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com/ferylaskari
Buaya ompong di Kayubesi mati 

Detik-detik Buaya Ompong 4,8 Meter Sempat Ngamuk di Depan Pawang, Diusap 3 Kali Lalu Akhirnya Mati

BANGKAPOS.COM--Buaya yang berhasil ditaklukan Pawang Buaya Mang Ademi bersama warga Desa Kayu Besi, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (3/8/2020) akhirnya mati.

Buaya ompong yang ganas bobot setengah ton berusia seabad, mati, malam tadi, Selasa (4/8/2020).

Buaya pemangsa manusia di Sungai Desa Kayubesi ini sempat jadi tontonan warga pasca penangkapan oleh Pawang, Mang Ademi (62)

Kepala Desa (Kades), Kayubesi Rasyidi diwakili Sekdes Junaidi kepada Bangkapos.com, Rabu (5/8/2020) membenarkan matinya hewan predator ganas tersebut.

"Lah mati semalam (buaya sudah mati malam tadi -red)," kata Junaidi.

Sebelumnya disebutkan, seekor buaya ganas, panjang 4,8 meter, bobot sekitar setengah ton, berusia 112 tahun dilumpuhkan.

Buaya tangkapan di Sungai Kayubesi Kecamatan Puding Besar Bangka jadi tontonan warga, Senin. (3/8/2020) malam.
Buaya tangkapan di Sungai Kayubesi Kecamatan Puding Besar Bangka jadi tontonan warga, Senin. (3/8/2020) malam. (Istimewa)

Bangkai buaya tersebut menurutnya diangkut menggunakan alat berat untuk di kubur ke sesuatu tempat, setelah dipastikan mati.

Tangkap Buaya Gunakan Umpan Tupai

Buaya jenis kelamin jantan itu, dipancing sang pawang, Mang Ademi (60) atas permintaan Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi (45) dan warga setempat. Pasalnya, predator yang hidup di dua alam itu menerkam penduduk lokal.

"Kami tangkap buaya ini menggunakan pancing nomor satu pakai tali rotan umpan tupai. Buaya ini ditangkap di Sungai Kayubesi, arah Ilir perbatasan (Dusun) Limbung (Merawang). Umur buaya ini diperkirakan 112 tahun, panjang 4, 80 meter, berat sekitar setengah ton, lebar tiga keping papan," kata Pawang Buaya, Mang Ademi (60) ketika ditemui Bangka Pos, Selasa (4/8/2020) di Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar Bangka, pasca penangkapan buaya.

Menurut Mang Ademi, ia turun tangan menaklukan buaya itu karena warga merasa resah.

Apalagi Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi yang memintanya menangkap buaya yang dimaksud.

"Karena buaya ini yang sering ganggu warga, makanya kita tangkap," kata Mang Ademi merasa yakin buaya yang ia taklukan pernah menerkam warga bernama Abdullah alias Dullah (30), warga lokal.

Keyakinan Mang Ademi pada buaya tersebut sebagai pemangsa antara lain parameternya, terlihat karena buaya ini sudah tak bergigi lagi (ompong).

"Giginya ompong karena diperkiraan sudah sering menerkam orang. Buaya ini diperkirakan berasal dari arah Sungai Baturusa. Masih ada satu lagi buaya yang akan kita pancing, karena diperkirakan bakal mengganggu manusia," kata Mang Ademi.

Mengenai sugesti spiritual pada buaya buruannya? Ademi menyebut bahwa secara kasat mata, buaya ompong yang ia tangkap bukan buaya biasa.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Tags
buaya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved