Mohammed bin Salman Pecat 2 Pangeran, Ini Sederet Sepak Terjang MBS Amankan Tahta dari Gangguan

MBS perintahkan pihak berwenang Saudi menangkap beberapa pangeran berpangkat tinggi atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, termasuk kerabat dekat

Editor: Hendra
FAYEZ NURELDINE/AFP
Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. 

Dari mana uang 300 juta dolar untuk membeli Château Louis XIV di dekat Paris, Prancis?

Baca juga: Neymar dan Tiga Rekannya Positif Corona, Ini Deretan Pemain Bola Tenar Terkena Virus asal Wuhan Ini

Lalu dari mana juga ia mendapat uang sebesar 450 juta dolar AS yang diduga telah dipakai untuk membeli lukisan Leonardo da Vinci?

MBS sejauh ini belum bisa menampik kesan bahwa di bawah pemerintahannya, transparansi hanya berlaku jika menyangkut pendapatan orang lain.

Singkirkan para saingan?
Satu hal yang tampak kian jelas: sang pangeran tidak mentolerir adanya saingan mana pun di lingkungannya.

Setelah dinobatkan sebagai putra mahkota, Mohammed bin Salman seolah merasa tidak aman dan khawatir bahwa pesaing dari keluarga kerajaan akan mengawasi kesalahannya untuk kembali memperdebatkan kekuasaannya.

Menurut Hubbard, kejadian di Hotel Carlton-Ritz yang berfungsi sebagai penjara pada tahun 2017, menunjukkan bahwa MbS secara politis berusaha menyingkirkan para saingannya.

Mohammed Bin Salman
Mohammed Bin Salman (Observer)

"Habislah sudah masa-masa di mana kerajaan memiliki pusat kekuasaan yang relatif independen dengan bisnis yang menguntungkan dan tokoh-tokoh kaya yang berkaitan dengannya. Mulai sekarang, semua itu berada di bawah MbS, yang dapat menggunakan sumber daya mereka untuk mewujudkan rencananya," ujar Hubbard.

Dengan kata lain, sejak kejadian tersebut, MbS telah mengatur ekonomi Saudi menjadi semakin tersentralisasi.

Sepak terjang MbS melawan korupsi terus berlanjut seiring dengan langkah-langkahnya dalam menghadapi calon pesaing.

Pada bulan Maret tahun ini, masih atas instruksi MbS, pihak berwenang Saudi menangkap beberapa pangeran berpangkat tinggi atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi, termasuk kerabat dekatnya dan kerabat ayahnya yaitu Raja Salman.

Latar belakang pembersihan politik tersebut memperlihatkan bahwa masih terdapat potensi perebutan kekuasaan di keluarga kerajaan.

Dua wajah putra mahkota
Pewaris takhta berusia 34 tahun ini mendapat banyak simpati, khususnya dari kalangan generasi muda yang sangat berharap akan liberalisasi di negara itu.

Beberapa kebijakan pangeran telah memungkinkan para perempuan di negara itu untuk mengemudi, melemahkan kekuasaan polisi agama yang sudah tidak lagi populer di tengah masyarakat, hingga mendatangkan bintang pop barat untuk berkonser di Arab Saudi.

Satu dekade lalu, semua ini sama sekali tidak terbayangkan akan terjadi di sana.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved