Wajib Tahu, Ini 5 Gejala Awal Kolesterol Tinggi yang Tak Disadari Penderitanya

kadar kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyumbatan arteri, stroke, serangan jantung, dan gagal

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
dansulin.co.id
Ilustrasi 

BANGKAPOS.COM -Kadar kolesterol yang terlalu tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun.

Namun, kadar kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyumbatan arteri, stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal.

Kolesterol adalah lemak mirip zat lilin yang terdapat dalam darah.

Tubuh manusia membutuhkan kolesterol untuk menunjang pertumbuhan sel yang sehat.

Namun, kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Melansir Mayo Clinic, kolesterol tinggi menyebabkan lemak menumpuk di pembuluh darah.

Ketika banyak timbunan lemak di pembuluh darah, aliran darah jadi tidak lancar.

Endapan tersebut terkadang bisa tiba-tiba pecah dan membentuk gumpalan pemicu serangan jantung dan stroke.

Kolesterol tinggi bisa berasal dari faktor keturunan. Namun, penyakit ini umumnya disebabkan gaya hidup tak sehat seperti pola makan sembarangan sampai malas bergerak.

Ciri-ciri kolesterol tinggi pada tubuh kerap tidak menampakkan gejala tertentu.
Tes darah merupakan satu-satunya cara mendeteksi kadar kolesterol di dalam darah.

Dikutipndari kompas.com, sejumlah penderita mengalami beberapa gejala kolesterol tinggi, di antaranya:

1. Luka kekuningan di sejumlah bagian tubuh

Melansir WebMD, gejala kolesterol tinggi karena faktor keturunan bisa memicu tumbuhnya luka kekuningan pada kulit.

Luka khas karena pertumbuhan lemak di bawah jaringan kulit ini disebut xanthoma.
Xanthoma saat kolesterol naik bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti lutut, siku, kaki, tangan, pantat, dl.

Dilansir dari Healthline, xanthoma bisa tumbuh sebesar kepala peniti sampai sebesar buah anggur.

Tampilan luka ini sering menyerupai benjolan datar di bawah kulit dengan warna kuning atau oranye.

Xanthoma tidak menimbulkan rasa sakit, terasa lembut, dan terkadang memicu gatal.

Hal yang perlu diingat, gejala kolesterol tinggi xanthomata ini tidak muncul pada penderita kolesterol tinggi karena gaya hidup atau faktor usia.

2. Impotensi atau lemah syahwat

Ciri-ciri kolesterol tinggi pada tubuh yang jamak dialami penderitanya adalah impotensi. 

Impotensi ini dapat dipengaruhi penumpukan kolesterol di pembuluh darah arteri.

Umumnya, impotensi banyak menyerang pria yang kadar kolesterolnya naik atau tinggi.

3. Lingkaran putih di kornea mata

Tanda- tanda kolesterol tinggi lainnya adalah munculnya lingkaran putih atau bentuk setengah lingkaran di dalam kornea mata.

Melansir buku Care Your Self Kolesterol (2008) oleh dr. Sri Nilawati, SpKO dkk., gejala kolesterol tinggi ini terkadang muncul dari penderita berusia di bawah 30 tahun atau di atas 50 tahun.

Akan tetapi, ciri-ciri lingkaran putih di kornea mata ini tidak bisa dijadikan patokan utama kadar kolesterol naik.

Apabula muncul lingkaran putih di kornea mata, ada baiknya lakukan pemeriksaan kolesterol.

4. Bercak kuning di bawah kelopak mata

Munculnya bercak kuning di bawah kelompak mata (xanthelasma) juga bisa jadi ciri-ciri kolesterol tinggi pada tubuh.

Gejala kolesterol tinggi dengan bercak kuning di bawah kelopak mata ini timbul dari kelompok orang berusia di bawah 30 tahun.

Namun tidak bercak kuning di bawah kelopak mata ini bukan tanda kolesterol tinggi semata.

Gejala serupa terkadang juga muncul dari orang sehat.

5. Sakit kepala atau badan pegal-pegal

Tanda kolesterol tinggi yang umum acapkali sulit dikenali karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala khas. 

Sejumlah penderita mengalami pusing dan sakit kepala sebagai ciri-ciri kolesterol naik.

Melansir buku 100 Questions & Answers Kolesterol oleh Chairinniza K. Graha, kadar kolesterol tinggi menyebabkan darah yang banyak mengandung lemak jadi mengental.

Akibatnya, lemak dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan menghambat kelancaran aliran darah.

Selain itu, penumpukan lemak di pembuluh darah bisa menyebabkan saluran darah menyempit dan pasokan oksigen jadi berkurang.

Saat kadar oksigen berkurang, seseorang bisa mengalami sakit kepala atau badan terasa pegal-pegal.

Namun, pusing dan pegal-pegal bukan hanya gejala kolesterol tinggi. Penyakit seperti flu juga bisa memicu gejala ini.

Gejala kolesterol tinggi pada tubuh yang umum biasanya tidak tampak mencolok.
Penderita baru merasakan ciri-ciri kolesterol tinggi saat sudah kadung terjadi serangan jantung atau stroke.

Sebelum terlambat, ada baiknya setiap orang rutin melakukan pemeriksaan kadar kolesterol darah.

Cara Atasi Kolesterol Tinggi

Ketika tingkat kolesterol dalam tubuh kita mulai tinggi, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan:

1. Konsumsi serat larut air

Serat larut merupakan senyawa dalam tanaman yang larut dalam air.
Namun, senyawa ini bisa dicerna oleh bakteri baik dalam pencernaan kita.

Bakteri baik dalam pencernaan juga memerlukan serat agar bisa menjalankan fungsinya secara optimal.

Nah, salah satu fungsi bakteri baik dalam pencernaan adalah mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh kita.

Riset membuktikan, mengonsumsi tiga gram suplemen serat larut selama 12 minggu bisa menurunkan kadar kolesterol jahat sebesar 18 persen.

Serat larut bisa kita temukan dalam berbagai makanan berbasis nabati seperti kacang, buah, dan biji-bijian utuh.

2. Olahraga

Tidak hanya meningkatkan kebugaan fisik, olahraga juga membant mengurangi kada rkolestrol jahat dan meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh.

Riset juga membuktikan rutin melakukan aerobik mampu mengurangi oksidasi kadar kolesterol jahat yang membahayakan tubuh.

Bahkan, olahraga dalam intensitas rendah pun membantu meningkatkan kadar kolesterol baik yang memiliki berbagai manfaat kesehatan.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, kita cukup rutin berolahraga selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

3. Hindari gaya hidup merokok

Merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dalam beberapa cara, salah satunya dengan mengubah cara tubuh menangani kolesterol.

Kandungan tar pada tembakau rokok membuat sel-sel kekeblan tubuh yang tidak mampu mengembalikan kolesterol dari dinding pembuluh ke darah untuk diangkut kembali ke hati.

Hal ini bisa memicu penyumbatan arteri.
Riset juga membuktikan, rokok isa menurunkan kadar kolestrol baik dan meningkatkn kolesterol jahat dalam tubuh.

4. Hindari lemak trans

Lemak trans adalah lemak tak jenuh yang telah mengalami hidrogenasi.

Sebagian besar lemak trans yang digunakan untuk produk-produk masakan telah mengalami proses hidrogenasi sebagian.

Lemak trans yang terhidrognasi sebagian ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Riset yang meneliti pola kesehatan global yang memperkirakan lemak trans sebagai penyebab delapan persen kematian akibat penyakit jantung di seluruh dunia.

Itu sebabnya, kita harus meperhatikan komposisi makanan yang akan kita konsumsi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved