Info Gempa: Hari ini 3 Wilayah di Indonesia Diguncang Gempa, Ada yang Berkekuatan Magnitudo 4 SR
Gempa bumi kembali menggetarkan Indonesia, hari ini, Rabu (30/9/2020). Hingga pukul 17.55 WIB, setidaknya gempa tiga kali terjadi di Tanah Air...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM -- Gempa bumi kembali menggetarkan Indonesia, hari ini, Rabu (30/9/2020).
Hingga pukul 17.45 WIB, setidaknya gempa tiga kali terjadi di Tanah Air.
Adapun lindu yang terjadi di Indonesia ini terjadi di wilayah Kabupaten Donggala, Tomohon dan Waingapu.
Informasi mengenai gempa ini dilansir bangkapos.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) www.bmkg.go.id, Rabu ( 30/9/2020).
Gempa pertama terjadi pada pukul 00:33 WIB di wilayah Watatu, Kabupaten Donggala.
• Puluhan Tahun Mengabdikan Diri sebagai Polisi, Akhirnya Robinson Simanjuntak Jalani Masa Purnabakti
• Cinta Terlarang-Kisah Pria Ketagihan Selingkuh dengan Istri Orang Setelah Gabung Grup WhatsApp Reuni
• Corona Bisa Sembuh Sendiri, DBD Lebih Mematikan, Pernyataan Menkes Terawan Selama Pandemi Covid-19
Lindu itu berkekuatan magnitudo 3.8 SR dengan kedalaman 8 kilometer.
Saat gempa terjadi, guncangannya terasa hingga Donggala dalam skala II-III Modified Mercalli Intensity (MMI) dan Palu dalam skala II-III.
Sementara gempa kedua terjadi di Tomohn dengan magnitudo 3.6 SR.
Gempa tersebut berpusat di laut 14 kilometer barat laut Tomohon. Guncangan terasa hingga di Tomohon, Kawangkoan dan Minahasa yang masing-masing dalam skala III MMI.
Sedangkan yang gempa yang ketiga terjadi di Waingapu dengan skala 4 SR.
Berikut tiga gempa yang terjadi Indonesia dihimpun bangkapos.com:
Gempa Donggala

Gempa hari ini mengguncang kawasan Donggala dan sekitarnya pada 00:33 WIB, Rabu, 30 September 2020.
• China Berencana Hidupkan Kembali Orang Mati Setelah Gaduh Lab Wuhan, 10 Mayat kini Sudah Disiapkan
Data BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 3.4 SR.
BMKG mencatat pusat gempa Donggala tersebut berada pada titik koordinat 0.82 LS 119.59 BT.
Dilansir dari BMKG, pusat gempa berada di laut, 6 km utara Watatu, Kab. Donggala. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat di Donggala mewaspadai potensi gempa susulan.
Berdasarkan data yang dirilis BMKG, guncangan akibat gempa Donggala hari ini dirasakan pada sejumlah tempat berikut (skala MMI): Donggala dalam skala II-III MMI dan Palu dalam skala II-III
Gempa Tomohon

Gempa magnitudo (M) 3,6 terjadi di Tomohon, Sulawesi Utara.
Adapun pusat gempa berada di darat.
BMKG melalu laman resminya menginformasikan gempa terjadi pada Rabu (30/9/2020) pukul 08.41 Wita.
• Foto Pernikahan Mantan Suami Dewi Perssik Beredar, Saipul Jamil dan Indah Sari Banjir Ucapan Selamat
Gempa ada pada kedalaman 10 kilometer dengan pusat gempa 14 kilometer barat laut Tomohon, Sulut.
Titik koordinat gempa ada pada 1,37 Lintang Utara dan 124,72 Bujur Timur. Tepatnya 14 km barat laut Tomohon.
Getaran gempa dirasakan pada skala III MMI di Tohomon.
Gempa Waingapu

Gempa menggetarkan Waingau dengan magnitudo 4 SR. Gempa ada pada kedalam 42 kilometer dengan pusat gempa berada di laut, 30 kilometer barat laut Waingapu.
Gempa yang terjadi pada pukul 09.34 WIb ini berada pada titik koordinar 9.39 LS dan 120.2 BT.
Guncangan akibat gempa Donggala hari ini dirasakan pada sejumlah tempat berikut (skala MMI): Waingapu dalam skala II MMI.
• Ini Link Live Streaming TV One Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, Hari Kesaktian Pancasila 2020
Tanda Tanda akan terjadinya gempa bumi
1. Munculnya Awan Gempa
Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang.
Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi.
Gelombang elektromagnetis itu kemudian ’menyerap’ daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak.
Walaupun begitu, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.
2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan Aneh
Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan yang tidak wajar.
Misalnya lampu neon yang redup, mesin fax yang berkedip dan terus mengalami kegagalan saat transmisi data, ataupun televisi yang mengeluarkan suara ‘brebet’.
• China Bernafsu Gempur Taiwan, Tak Disangka Ternyata Hanya Iri Akan Hal Ini dari Taiwan
Jika semua hal itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Ini terjadi karena memang sedang ada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah kamu.
3. Perhatikan Tingkah Laku Hewan yang Gelisah dan Tiba-tiba Menghilang
Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah itu penyebabnya pemanasan global ataupun memang ada pertanda lain.
Jika kamu memiliki piaraan atau banyak binatang di sekelililing tempat kamu berada, maka kamu harus waspada seandainya bila-bila saja polah hewan-hewan tersebut berubah.
Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut kebanyakan akan kabur dan menyelamatkan diri terlebih dulu sebelum gempa terjadi.
4. Terlihatnya Cahaya Gempa
Cahaya gempa yang dimaksud meskipun sudah jarang muncul mungkin saja merupakan tanda jika nanti akan timbul gempa yang sangat besar.
Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien.
Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu siap siaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi.
• Pinangki Pakai Baju Oranye, Brigjen Prasetijo Pakai Seragam Polri, Pakar ini Sebut Diskriminasi
5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda
Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat.
Oleh karena itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar.
Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan juga di beberapa negara lain.
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik yang berhimpitan dan saling menekan, sehingga memungkinkan munculnya gempa.
Pada gempa berkekuatan 5,9 skala richter di Yogyakarta pada 27 Mei 2006, lebih dari 6000 orang meninggal dunia, puluhan ribu lainnya luka, dan ratusan ribu rumah rusak.
Terbayang betapa mengerikannya gempa bumi. Oleh karena itu kita sebaiknya mengerti langkah-langkah apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa, sesuai panduan Palang Merah Indonesia (PMI).
• Tanda Si Dia Menyukaimu Tanpa Kamu Sadari & Jurus Elit Memulai Chat Duluan ke Cowok, Ini Gesturnya
Kebiasaan waspada
- Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk rawan gempa atau tidak).
- Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat, atau cara-cara untuk mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.
- Di dalam ruangan tempat kamu berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.
- Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat kaca, tiang atau pilar, lemari, dan lain-lain.
- Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa terjadi seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain.
- Matikan kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.
Yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum: Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
Ketahui alat yang harus ada di setiap tempat seperti Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air.
Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
(*/bangkapos.com)