Pengobatan Alami Sembuhkan Beragam Jenis Penyakit, Berbekam Hingga Minum Madu

Tidak ada penyakit yang Allah turunkan itu bersama kesembuhan, maka carilah obat dan berihktiar.

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
TRIBUN TIMUR/SALDY
Dr Khalid Basalamah LC MA 

Berbekam sangat pula dapat meringankan otot yang kaku dan mempertajam pandangan mata orang yang di bekam, penetral ketegangan emosi seseorang kemudian perintah berbekam sendiri menurut kisah dari Abdullah bin Mas'ud adalah anjuran dari para malaikat ketika Muhammad sedang Mi'raj ke Sidrat al-Muntaha.

Adapun Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah sebagai berikut:

  • Siklus jam: rentang ± 3 jam sesudah makan
  • Siklus harian: antara jam 8.00–10.00 atau jam 13.00–15.00
  • Siklus mingguan: Senin, Selasa dan Kamis
  • Siklus bulanan: tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah
  • Siklus tahunan: bulan Sya’ban.

Kemudian ada pula pendapat yang menyatakan bahwa berbekam bisa dilakukan kapan saja, ketika darah sudah tidak normal, kebiasaan ini dilakukan oleh Imam Ahmad bin Hambal.

Termasuk pengobatan dengan Habbatussauda, karena dari berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan manfaat pengobatan yang dimiliki habbatussauda. Di antaranya untuk membantu pengobatan diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan kanker.

Juga memiliki efek antibakteri, diuretik, antiperadangan, analgesik, memperkuat kekebalan tubuh, dan baik untuk kesehatan organ ginjal, lambung, serta hati. Manfaat tersebut berasal dari thymoquinone (TQ) yang terkandung dalam habbatussauda.

3. Pengobatan dengan Kay (dengan menggunakan besi panas)

Ini adalah hal yang kurang disukai oleh Nabi Muhammad SAW walaupun bilau sendiri pernah melakukannya.
Kay adalah salah satu pengobatan yang disebutkan dalam hadits adalah pengobatan kay, yaitu dengan cara menempelkan besi panas pada daerah yang sakit atau terluka.

Hadis tentang Kay mengandung empat hal :

  • yang pertama bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menggunakan Kay,
  • yang kedua: beliau tidak menyukainya,
  •  yang ketiga: memuji orang yang bisa meninggalkannya,
  •  keempat: larangan beliau terhadap penggunaan Kay.

Keempat hal tersebut tidaklah bertentangan satu dengan yang lainnya -segala puji bagi Allah. Adapun perbuataannya menggunakan kay, menunjukkan kebolehannya, sedangkan ketidaksenangan beliau tidak menunjukkan larangan.

Adapaun pujian beliau kepada orang yang meninggalkannya menunjukkan bahwa meninggalkan pengobatan dengan kay adalah lebih baik.

Sedangkan larangan beliau itu berlaku jika memang ada pilihan lain, atau maksudnya makruh, atau menggunakannya untuk hal-hal yang tidak diperlukan, seperti takut terjadi sesuatu penyakit pada dirinya.

Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu

Banyak yang masih bingung cara membedakan madu asli atau palsu. Hal ini membuat para konsumen merasa bingung.

Ada yang mengatakan tidak beku ketika diletakan di kulkas, ada yang bilang tidak merembes ketika diteteskan di koran, ada pula yang mengatakan cukup dengan meteteskan di korek api dan korek api akan terbakar jika madu tersebut asli.

Penggagas kampanye Jurus Sehat Rasulullah dr Zaidul Akbar menjelaskan hal yang paling bisa dibuat untuk mengetes keaslian madu tersebut. Simka penjelasanny : 

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved