Pertama Kali dalam Sejarah, Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam Total, Ini Dugaan Penyebabnya
Pertama Kali dalam Sejarah, Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam Total, Ini Dugaan Penyebabnya
Pertama Kali dalam Sejarah, Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam Total, Ini Dugaan Penyebabnya
BANGKAPOS.COM -- Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, mati total.
Padamnya api tersebut secara total baru pertama kali terjadi dalam sejarah Api Abadi Mrapen.
Api Abadi Mrapen dilaporkan padam total pada Jumat (25/9) lalu.
Dulu, Api Abadi Mrapen pernah meredup tapi tak sampai padam.
"Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," kata Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto saat saat meninjau lokasi, Jumat (2/10).
• Kabar Duka, Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh Meninggal Dunia Pukul 03.17WIB di RSBT
• Jadwal Sholat Duha & Wajib 04 Oktober 2020 di Pulau Bangka dan Pulau Belitung Serta Niat dan Doanya
• Jadwal Sholat Wajib Hari ini 4 Oktober 2020 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lokasi Masjid
Sinung menyebut pada 1996 itu, upaya memulihkan api abadi dilakukan dengan pengeboran sehingga gas kembali keluar.

Pengeboran itu dilakukan hingga kedalaman 20 meter.
"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.
Kepala Desa Manggarmas Ahmad Mufid menyebut api sempat meredup hingga padam total.
"Sudah sepekan ini apinya padam dan belum menunjukkan tanda-tanda nyala api," kata Mufid.
Di sisi lain, Sinung Sugeng Arianto, mengungkap dugaan penyebabnya.
"Adapun dari pengecekan awal itu memang apinya padam karena tidak ada suplai gasnya. Laporan yang kami terima," ujar Sinung.
• Dul Jaelani Skak Mat Maia Estianty Soal Buang Mantan ke Tempat Sampah: Ayah Dibuang ke Tempat Sampah
Dia mendapat laporan Api Abadi Mrapen padam sejak 25 September 2020.
Dia menyebut terdapat aktivitas pengeboran untuk mencari sumber mata air di dekat lokasi sebelum api abadi ini padam total.