Kisahnya Bikin Merinding, Petapa Sakti Ini Ditemukan Bangkit Setelah 40 Hari Kuburannya Dibongkar

Banyak legenda Hindu berbicara tentang sadhu yang mencapai kondisi spiritual yang tinggi di mana

Editor: Iwan Satriawan
vintage news
ilustrasi pertapa 

Haridas duduk di dalam peti kayu besar dan ditutupi dengan sepotong kain tebal.
Ia kemudian disegel dan diturunkan ke lemari besi yang dibuat khusus.

Lalu ia mulai dikubur dan ditimbuni tanah, para resimen pengawal Maharaja ditunjuk untuk menjaga lokasi itu selama empat puluh hari.

Empat puluh hari kemudian, Haridas dikeluarkan dari petinya dan dibawa di hadapan Maharaja dan para dokter yang sebelumnya telah hadir di pemakamannya.

Tubuhnya yang tampaknya tidak bernyawa dicuci dengan air panas dan dipijat, dan dia segera sembuh dan kembali hidup.

Ritual yang dianggap berhasil ini mendapat perhatian signifikan pada tahun 1911 ketika memoar-memoar Claude Wade diterbitkan di Inggris.

Wade adalah seorang penduduk di maharaja Maharaja yang menulis laporan rinci tentang ritual itu.

Dia dengan sepenuh hati percaya bahwa Haridas memang selamat 40 hari tanpa makanan atau air melalui kekuatan meditasinya.

"Sejak kotak mulai dibuka, tidak lebih dari setengah jam berlalu, dan dalam setengah jam berikutnya, Haridas mulai berbicara dengan dirinya sendiri dan orang-orang tentang kebebasannya, meskipun lemah, seperti orang sakit."

"Kemudian kami meninggalkannya, dan yakin bahwa tidak ada penipuan atau kolusi dalam pameran yang kami saksikan," ucap Wade dalam tulisannya.

Tak Makan Selama 70 Tahun

Dalam upaya untuk mencapai tujuan hidup menuju Moksha atau menyatu dengan sang pencipta, beberapa umat Hindu menjalani Monasistisisme.

Monasistisisme merupakan praktik keagamaan di mana seseorang menyangkali tujuan-tujuan duniawi dengan maksud agar dapat membaktikan hidupnya semata-mata bagi karya rohani.

Beberapa orang menjani hidup sebagai kaum Monastik di sebuah biara, dan beberapa lagi menjalani hidupnya dengan mendekat ke alam semesta, dan menjauh dari keramaian duniawi.

Mengembara dari satu tempat ke tempat lain, menggantungkan hidup pada anugerah Tuhan belaka.

Mendermakan makanan atau keperluan lain hinga menjadi Sadhu diyakini umat Hindu sebagai suatu kebajikan besar.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved