Dosen di Surabaya ini Janjikan Nilai A bagi Mahasiswa yang Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ini Alasannya
Dosen di Surabaya ini Janjikan Nilai A bagi Mahasiswa yang Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ini Alasannya...
Dosen di Surabaya ini Janjikan Nilai A bagi Mahasiswa yang Demo Tolak UU Cipta Kerja, Ini Alasannya
BANGKAPOS.COM, SURABAYA -- Seorang dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin janji akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Surabaya.
Menurutnya, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang lebih efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan, dibandingkan hanya mengikuti pelajaran daring.
"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.
Umar menjelasakan, penolakan UU Cipta Kerja penting dilakukan oleh mahasiswa.
Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.
• Ajun Perwira Buka-bukaan Soal Urusan Ranjang sama Jennifer Jill Meski Beda 17 Tahun: Aku yang Nyerah
• Begini Cara Goreng Ikan Asin Warteg agar Tidak Gampang Lembek dan Tahan Lama, Api Kompor Kuncinya?
• Calon Ayu Ting Ting Diisukan Duda, Ada Tulisan Wanita yang Diduga Mantan Istrinya: Kalau Ketemu Dia
"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," tutur Umar.
Menurut Umar, ada dua alasan yang membuat mahasiswa harus menolak UU Cipta Kerja.
Pertama, UU tersebut akan berdampak kepada mahasiswa setelah lulus dan bekerja.
"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh, tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," katanya.
Alasan kedua, kata dia, ikut berdemonstrasi merupakan sarana belajar yang efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan.
"Dari pada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," jelasnya.
Meski menjanjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut berdemo, Umar tetap meminta mereka menjalankan protokol kesehatan.
• Din Syamsuddin Sebut Pemerintah Tak Gubris Masukan Ulama soal Omnibus Law
Imbauan ini diberikan untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.
"Menjaga jarak dan memakai masker wajib dilakukan saat aksi turun ke jalan," ujar Umar.