Kasus Covid-19 di Indonesia 328.952, Sembuh 251.481 Orang, 11.765 Pasien Meninggal

Temuan kasus di DKI Jakarta mencapai 1259 kasus, dengan jumlah kasus sembuh 1282 dan 16 pasien meninggal.

Setelah DKI, yakni Jawa Tengah dengan temuan 410 kasus, 270 pasien sembuh, dan 17 orang meninggal. Lalu Jawa Timur 310 kasus, 305 pasien sembuh dan 10 orang meninggal.

Jawa Barat 268 kasus, 378 pasien sembuh, dan 1 orang meninggal. Sementara Sumatera Barat 245 kasus, 134 pasien sembuh, dan 5 orang meninggal.

Total temuan kasus positif pada Sabtu (10/10/2020) yakni 4294 kasus, sehingga totalnya 328.952.

Kasus sembuh 3814 sehingga totalnya 251.481 pasien. Terdapat 88 warga meninggal sehingga totalnya 11.765 orang.

Ketua Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo terus mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan.

Doni menekankan orang yang berbahaya bukan pasien Covid-19 yang sudah sembuh, melainkan orang positif yang belum melakukan pemeriksaan atau yang biasa disebut orang tanpa gejala (OTG).

Begitu tiba di rumah usai aktivitas di luar, termasuk demo, tanpa sengaja OTG ini dapat menulari keluarga terdekat lain, terutama orangtua yang memiliki penyakit penyerta (komorbid). Seperti diketahui kaum lansia dan komorbid sangat rentan tertular virus corona.

Jawa Tengah, Provinsi dengan Kasus Kematian Tertinggi Akibat Covid-19

Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus kematian tertinggi akibat covid-19, Sabtu, (10/10/2020).

Provinsi yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut mencatatkan 17 kematian.

Selain Jawa Tengah, DKI Jakarta juga mencatatakan kasus kematian tinggi yakni 16 kasus dari total 88 kasus.

Setelah itu, Jawa Timur dan Riau masing-masing mencatatkan 10 kasus kematian, dan Kalimantan Timur 6 kasus kematian.

Secara kumulatif, Jawa Timur menjadi Provinsi dengan kasus kematian terbanyak. Sejak Maret hingga sekarang kasus kematian di Jatim mencapai 3404 kasus.

Setelah Jatim, jumlah kasus kematian tertinggi yakni DKI Jakarta 1871 kematian, lalu Jawa Tengah dengan 1499 kasus, lalu Jawa Barat 530 kasus, dan Sumatera Barat 462 kasus meninggal.