Cara Cai Chang Pan Bertahan Hidup di Hutan Sebelum Gantung Diri Terungkap, Ini Hasil Autopsinya

Polisi mengungkap bagaimana cara Cai Chang Pan, terpidana mati kasus narkoba yang ditemukan tewas gantung diri di Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat,

Editor: Dedy Qurniawan
Dok. Polres Tangerang Kota
Selebaran buronan narapidana kasus narkoba Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. 

BANGKAPOS.COM - Polisi mengungkap bagaimana cara Cai Chang Pan, terpidana mati kasus narkoba yang ditemukan tewas gantung diri di Hutan Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10/2020) lalu.

Gantung diri jadi jalan terakhir pelarian Cai Chang Pan di hari ke-33 ia kabur dari penjara Lapas Tangerang.

Awalnya dia kabur dengan cara menggali lubang dari kamar selnya hingga tembus ke gorong-gorong, Senin (14/9/2020) silam.

Selama berada di hutan, Cai Changpan alias Antoni melakukan berbagai upaya untuk bisa bertahan hidup.

Cai Changpan diduga kerap mencuri sejumlah makanan milik pekerja pabrik pembakaran ban yang berada di kawasan hutan.

Di pabrik tersebut lah, Cai Changpan ditemukan tewas bunuh diri.

Baca juga: 8 Fakta Cai Chang Pan, Gembong Narkoba Berpendidikan Militer dari China yang Kabur dari Lapas

"Memang ada beberapa yang mengaku mekanan mereka sering hilang. Mungkin dia (Cai Changpan) lapar kemudian diambil," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Senin (19/10/2020).

Nana menjelaskan, pekerja curiga adanya seseorang yang menginap di dalam pabrik setiap malam.

Hal itu kemudian dilaporkan ke kepala desa yang kemudian dilanjutkan kepada Tim Khusus pemburu Cai Changpan.

"Itu kemudian dilaporkan ke kepala desa dan dilanjutkan ke kami. Setelah kami upaya melakukan penggeledahan terpidana mati sudah menggantung diri di lokasi itu," kata Nana.

Diduga bunuh diri karena terdesak

Kepolisian menduga, Cai Changpan memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak, di tengah buruan tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.

Setidaknya ada 291 anggota yang tergabung dalam tim khusus untuk memburu Cai Changpan di dalam hutan.

Sejumlah anggota tersebut melakukan pencarian secara berkala dengan sistem mobile satu dengan yang lainnya.

Baca juga: Cai Chang Pan Tewas Gantung Diri, Ini Kilas Balik Pelarian Napi Berpendidikan Militer dari China Itu

Hasil Autopsi

Berdasarkan identifikasi sidik jari dan tato, kepolisian memastikan jasad tersebut adalah Cai Changpan.

Polisi telah membawa jenazah Cai ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi.

Hasilnya, Cai Changpan dipastikan tewas karena buhuh diri dan tidak ditemukan luka-luka lain akibat kekerasan.

"Jadi bisa dipastikan yang menggantung adalah betul-betul adalah saudara terpidana mati Cai Changpan alias Antoni," kata Nana.

Petugas mengeluarkan jenazah Cai Changpan dari mobil ambulans dan memasukkannya ke Ruang Instalasi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/10/2020) malam. (Inset) Foto Cai Changpan, bandara sabu selagi masih hidup.
Petugas mengeluarkan jenazah Cai Changpan dari mobil ambulans dan memasukkannya ke Ruang Instalasi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/10/2020) malam. (Inset) Foto Cai Changpan, bandara sabu selagi masih hidup. (Kolase TribunJakarta.com/Bima Putr)

Sejumlah fakta baru pun terungkap pasca tewasnya Cai Chang Pan diduga gantung diri di Hutan Jasinga, Bogor

Berikut yang terungkap setelah Cai Chang Pan ditemukan tewas:

1. Sudah membusuk

Dari hasil autopsi sementara, ia diduga sudah tewas beberapa hari sebelum ditemukan.

"Kondisinya (mayat Cai Chang Pan) sudah mulai membusuk," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono, saat dihubungi, Minggu (18/10/2020).

Namun Arif belum bisa memastikan sejak kapan Cai tewas. Hingga kemarin pihaknya masih melakukan autopsi.

"Ya itu dia, makanya kita mau periksa dulu, kita mau lihat dulu yang lainnya," ucapnya.

2. Tak ada luka akibat benda tajam atau tumpul

Arif juga menyebut ada bekas jeratan di leher Cai. Di sisi lain tidak ada luka akibat benda tajam ataupun tumpul di bagian tubuh Cai.

"Nggak, nggak ada (luka benda tumpul atau senjata tajam). Pokoknya ada jeratan di leher. Pokoknya kita tunggu, analisa dulu (dengan autopsi)," ujarnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya masih menggali keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi tempat penemuan jenazah Cai.

"Saat ini masih kita dalami," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (18/10/2020).

Yusri mengatakan pihaknya juga mencari tahu asal muasal tali yang digunakan Cai Changpan untuk bunuh diri.

Yusri menambahkan, sebelum ditemukan tewas tak bernyawa, Cai dikabarkan kabur ke Hutan Tenjo di Kabupaten Bogor.

Dia lalu berpindah ke Hutan Jasinga. Kedua hutan tersebut berdekatan.

"Hasil beberapa keterangan kita dapat info dari salah satu satpam atau keamanan dari pabrik bakar ban di sekitar hutan Tenjo itu ada hutan sebelahnya dia sudah mencakup luas juga masuknya hutan Jasinga. Jadi setelah hutan Tenjo ada hutan Jasinga," kata Yusri.

3. Sempat ancam keamanan pabrik

Dari pemeriksaan awal, Yusri menjelaskan bahwa Cai sempat mengancam keamanan pabrik untuk tidak memberi tahu keberadaannya.

"Kami dapat info dari salah satu keamanan di sana bahwa memang ada seseorang yang sesuai DPO sering bermalam di situ. Tidak setiap malam. Yang bersangkutan menyampaikan juga bahwa dia juga sempat diancam, dia bertiga jaga situ, bahwa tidak boleh lapor siapa-siapa. Inilah yang dilaporkan ke tim kemarin," ucap dia.

Yusri menjelaskan, pabrik semi permanen itu memang dijaga oleh tiga orang.

Namun, salah satu penjaga memberanikan diri melaporkan Cai ke Kepala Desa setempat.

Dari sanalah polisi tahu lokasi pria tersebut.

4. Nekat bunuh diri karena tahu akan digerebek

Yusri menduga Cai nekat bunuh diri karena tahu akan segera digerebek pihak kepolisan.

Musababnya tiga keamanan pabrik yang biasa menemaninya bermalam tidak ada di lokasi sehingga membuatnya curiga.

"Ada indikasi awal memang yang kita curigai bahwa biasanya kalau Cai Changpan ke sana ada di situ sama-sama bermalam. Tapi tadi malam kami perintahkan ketiga orang tersebut untuk tidak usah di TKP (tempat kejadian perkara) karena kami akan gerebek," kata Yusri.

"Kemungkinan dia curiga sehingga dia terjadi yang kita temukan meninggal dunia," tambah Yusri.

Sosok Cai Chang Pan

Cai Changpan merupakan terpidana kasus narkoba yang divonis mati terkait kasus penyelundupan sabu seberat 135 kg pada 2016.

Ia sempat mendekam di Lapas Klas I Tangerang.

Pada 14 September 2020 lalu ia dinyatakan hilang setelah kabur dengan cara menggali tanah kamar tahanannya.

Cai kabur dari penjara Lapas Tangerang dengan cara menggali lubang dari dalam selnya menembus gorong-gorong di luar lapas.

Panjang lubang yang ia buat mencapai 30 meter.

Lubang pelarian itu ia buat selama 8 bulan dengan menggunakan sejumlah perkakas yang dicuri dari pembangunan dapur di dekat selnya.

Cai juga sempat mengajak teman satu selnya untuk ikut melarikan diri. Namun, teman satu sel itu menolak tawaran Cai untuk kabur dari lapas.

Berdasarkan hasil gelar perkara awal, dua sipir diduga terindikasi membantu pelarian Cai.

Keduanya disebut membantu Cai membelikan pompa air untuk menggali lubang dan mendapat imbalan Rp 100 ribu.

Sehingga, Ditjen PAS Kemenkumham menonaktifkan lima petugas dari jabatannya terkait kaburnya Cai.

Kabag Humas dan Protokol Ditjen PAS, Rika Aprianti mengatakan untuk sementara waktu mereka ditempatkan di Kanwil Kemenkumham Banten.

Sementara itu, polisi juga langsung fokus mencari keberadaan Cai Chang Pan di wilayah Hutan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Sebab, usai kabur Cai sempat pergi ke kediamannya yang berada di wilayah Tenjo dan bertemu dengan istri serta anaknya.

 Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Sembunyi di Hutan Bogor, Cai Changpan Diduga Kerap Curi Makanan Pegawai Pabrik Pembakaran Ban

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved