Info Gempa Hari Ini: Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, Kairatu M 3,4 dan Buol M 5

Info Gempa Hari Ini: Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, Kairatu M 3,4 dan Buol M 5

Tribun Timur
Ilustrasi Gempa 

Info Gempa Hari Ini: Pangandaran Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, Kairatu M 3,4 dan Buol M 5

BANGKAPOS.COM -- Gempa kembali menggetarkan Indonesia, hari ini Senin ( 26/10/2020).

Adapun Lindu yang terjadi di Indonesia hingga pukul 21.30 WIB ini, terdapat tiga kali gempa terjadi di Tanah Air.

Informasi mengenai gempa ini dilansir bangkapos.com dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di www.bmkg.go.id dan laman twitter BMKG @infoBMKG, Senin (26/10/2020).

Gempa pertama terjadi pukul 06:49 WIB.

Gempa ini terjadi di wilayah Pangandaran, Jawa Barat dengan kekuatan magnitudo 4,5.

Baca juga: Viral Komodo Adang Truk Proyek ketika Jurassic Park Dibangun di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo

Baca juga: Rubinus Tigau, Anggota KKSB di Intan Jaya Tewas, Dokumen Struktur Organisasi dan Senjata Api Disita

Baca juga: Jakarta Darurat Begal Sepeda, Kolonel Marinir Jadi Korban Begal Sepeda Dekat Istana Merdeka

Kemudian gempa kedua terjadi di Kairatu pukul 11:12 WIB, dengan pusat gempa di laut 4 kilometer barat Kairatu. Kekuatan Gempa magnitudo 3,4.

Sementara gempa ketiga menggetarkan wilayah Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah.

Lindu terjadi pada pukul 15:26 WIB.

Berikut empat kali gempa yang terjadi Indonesia dihimpun bangkapos.com:

Gempa Pangandaran

Gempa pertama pada hari ini terjadi pada pukul 06:49 WIB di Pangandaran, Jawa Barat ( Jabar ).

Lindu berkekuatan magnitudo 4,5 dengan kedalaman 10 kilometer.

Pusat gempa berada di laut 95 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran.

Adapun episenter gempa berada pada koordinat 8.22 Lintang Selatandan 107.81 Bujur Timur.

Gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah yakni di Pangandaran dengan skala II MMI dan Ciamis skala II MMI.

Baca juga: INGAT! Lapor ke Propam jika Temukan Polisi Tak Penuhi 5 Syarat Saat Razia Resmi, Begini Jelasnya

m

Gempa Kairatu

Gempa kedua hari ini ini terjadi Kairatu pada pukul 11:12 WIB.

Gempa yang menggetarkan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku ini berkekuatan magnitudo 3,4  berada di kedalaman 10 kilometer.

Episenter gempa berada pada koordinat 3.34 Lintang Selatan dan 128.32 Bujur Timur.

Pusat gempa berada di laut 4 kilometer barat Kairatu.

Lindu ini di rasakan di wilayah Kairatu skala III MMI.

Baca juga: Pria ini Buat Konten TikTok bersama Ibu, Mamanya Malah Histeris Tiba-tiba Notif Aku Hamil Muncul

m

Gempa Buol

Adapun gempa ketiga terjadi Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah pada pukul 15:26 WIB.

Gempa ini berkekuatan magnitudo 5 dengan kedalaman 62 kilometer.

Pusat gempa berada di darat 44 kilometer tenggara Buol.

Episenter gempa berada pada koordinat 0.59 Lintang Utara dan 121.48 Bujur Timur.

Lindu yang terjadi di Buol ini dirasakan di 4 wilayah yakni:

  • Gorontalo Utara intensitas skala III MMI 
  • Buol intensitas skala III
  • Bone Bolango intensitas skala II-III 
  • Parigi Moutong intensitas skala II-III
b

Intensitas II MMI artinya gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Adapun, intensitas III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah. Getaran yang dirasakan seakan-akan ada truk yang melintas.

Kemudian, intensitas IV MMI artinya guncangan gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, bisa menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Baca juga: Paket Internet Murah Meriah Telkomsel 15 Gb Rp 0 dan 20 Gb Cuma Rp 6 Ribuan, Mau? Begini Caranya

Baca juga: 8 Pelanggaran yang Paling Diincar Polisi Selama Operasi Zebra 2020, di Antaranya Mabuk, SIM dan STNK

Baca juga: Bukan HOAX, Ternyata Begini Cara Hilangkan Komedo Secara Permanen Tanpa Harus ke Klinik Kecantikan

Tanda Tanda akan terjadinya gempa bumi

1. Munculnya Awan Gempa

Awan ini posisinya tegak atau berdiri, bentuknya bagaikan angin puting beliung, pohon atau batang.

Awan yang bentuknya aneh ini terbentuk disebabkan beberapa faktor, yang salah satunya adalah karena adanya gelombang elektromagnetis yang ada akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi pemicu gempa berkekuatan hebat dari bawah bumi.

Gelombang elektromagnetis itu kemudian ’menyerap’ daya listrik pada awan, inilah yang nantinya mengakibatkan terbentuklah awan yang seolah-olah tegak.

Walaupun begitu, sering kali munculnya awan ini bukan karena gelombang elektromagnetis, melainkan karena pengaruh angin dan lain sebagainya. Jadi meskipun sudah ada awan ini, belum bisa dipastikan bahwa tempat kamu pasti mengalami gempa.

2. Periksa Alat Elektronik di Rumahmu Apakah Mengalami Gangguan Aneh

Ketika akan terjadi gempa bumi, umumnya peralatan elektronik akan mengalami gangguan yang tidak wajar.

Misalnya lampu neon yang redup, mesin fax yang berkedip dan terus mengalami kegagalan saat transmisi data, ataupun televisi yang mengeluarkan suara ‘brebet’.

Jika semua hal itu terjadi, kemungkinan besar akan terjadi gempa bumi. Ini terjadi karena memang sedang ada gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi di daerah kamu.

3. Perhatikan Tingkah Laku Hewan yang Gelisah dan Tiba-tiba Menghilang

Biasanya fenomena seperti ini bisa sering terjadi, entah itu penyebabnya pemanasan global ataupun memang ada pertanda lain.

Jika kamu memiliki piaraan atau banyak binatang di sekelililing tempat kamu berada, maka kamu harus waspada seandainya bila-bila saja polah hewan-hewan tersebut berubah.

Beberapa hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetik yang kuat. Oleh sebab itu hewan-hewan tersebut kebanyakan akan kabur dan menyelamatkan diri terlebih dulu sebelum gempa terjadi.

4. Terlihatnya Cahaya Gempa

Cahaya gempa yang dimaksud meskipun sudah jarang muncul mungkin saja merupakan tanda jika nanti akan timbul gempa yang sangat besar.

Cahaya ini hanya sekilas saja nampaknya dan biasanya orang-orang akan menghubungkan kejadian ini dengan UFO ataupun Alien.

Jadi, kalau kamu mendengar adanya berita mengenai cahaya aneh yang terlihat di tempat kamu, maka sebaiknya kamu siap siaga tentang gempa yang kemungkinan akan terjadi.

5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda

Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat.

Oleh karena itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar.

Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan juga di beberapa negara lain.

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik yang berhimpitan dan saling menekan, sehingga memungkinkan munculnya gempa.

Pada gempa berkekuatan 5,9 skala richter di Yogyakarta pada 27 Mei 2006, lebih dari 6000 orang meninggal dunia, puluhan ribu lainnya luka, dan ratusan ribu rumah rusak.

Terbayang betapa mengerikannya gempa bumi. Oleh karena itu kita sebaiknya mengerti langkah-langkah apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa, sesuai panduan Palang Merah Indonesia (PMI).

Kebiasaan waspada

- Kenali daerah sekitar tempat tinggal (apakah termasuk rawan gempa atau tidak).

- Ketika masuk ke sebuah gedung atau bangunan, perhatikan di mana letak pintu keluar, tangga darurat, atau cara-cara untuk mengeluarkan diri jika sewaktu-waktu harus menyelamatkan diri.

- Di dalam ruangan tempat kamu berada, perhatikan titik-titik yang aman untuk berlindung ketika gempa terjadi.

- Perhatikan juga tempat yang berbahaya jika gempa terjadi, seperti di dekat kaca, tiang atau pilar, lemari, dan lain-lain.

- Catat dan simpan nomor-nomor telepon penting yang harus dihubungi saat gempa terjadi seperti PMI, rumah sakit, pemadam kebakaran, polisi, dan lain-lain.

- Matikan kran air, kompor, gas, dan listrik jika selesai digunakan.

Yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum: Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

Ketahui alat yang harus ada di setiap tempat seperti Kotak P3K; Senter/lampu baterai; Radio; Makanan suplemen dan air.

Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.

Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa bumi: Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

(*/bangkapos.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved