Iran Tampilkan Presiden Prancis Seperti Iblis, Kontroversi Kartun Nabi Muhammad yang Menyulut Amarah

Iran Tampilkan Presiden Prancis Seperti Iblis, Kontroversi Kartun Nabi Muhammad yang Menyulut Amarah

Istimewa
Sejumlah negara Islam melayangkan protes keras terhadap Perancis, seperti Iran dan Turki. Mereka mengecam adanya karikatur yang menyerupai Nabi Muhammad. 

Iran Tampilkan Presiden Prancis Seperti Iblis, Kontroversi Kartun Nabi Muhammad yang Menyulut Amarah

BANGKAPOS.COM -- Tak hanya Turki yang mengecam Perancis atas kasus karikatur Nabi Muhammad SAW.

Pemerintah Iran, lewat media garis keras mereka, Iran menampilkan kartun Presiden Perancis menyerupai Iblis.  

Akhir-akhir ini, sejumlah negara Islam geram adanya karikatur Nabi Muhammad, satu di antaranya Turki dan Iran. 

Selain itu, TV dalam negeri Iran mewartakan, Pemerintah Iran telah memanggil diplomat Perancis untuk melayangkan protes karikatur yang menyerupai Nabi Muhammad. 

Seorang pejabat Iran di Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada diplomat Perancis bahwa respons Paris setelah kasus pembunuhan Samuel Paty merupakan suatu hal yang "tidak bijaksana".

Baca juga: Mahfud MD Sebut Presiden Prancis Emmanuel Macron Mengalami krisis Gagal PahamTentang Islam!

Melansir Associated Press (AP) pemerintah Iran mengatakan bahwa Perancis mengizinkan kebencian terhadap Islam di bawah kedok dukungan kebebasan berekspresi.

Samuel Paty, seorang guru di Perancis tewas dibunuh dengan brutal oleh seorang remaja muslim asal Chechnya, Rusia setelah mengajar kelas kebebasan berpendapat dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Insiden tragis itu menuai perhatian publik dengan warga Perancis yang turun ke jalan dan menuntut kebebasan berekspresi.

Sementara masyarakat muslim dunia menyesali adanya intoleransi dari pembuat kartun dan menganggap kartun yang menjadikan nabi besar umat Islam sebagai modelnya itu suatu penghinaan atas simbol suci Islam.

Sebuah asosiasi ulama yang kuat di kota Qom, Iran juga mendesak pemerintah untuk mengutuk Macron.

Koran garis keras Iran Vatan-e Emrooz menggambarkan Macron sebagai iblis dan memanggil presiden Perancis itu dengan sebutan Setan dalam sebuah kartun yang terpampang di halaman depan koran pada Selasa.

Selain Iran, Parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mengutuk penerbitan kartun nabi.

Baca juga: Menlu AS Sebut China Predator terkait Jeratan Utang hingga Pelabuhan Sri Lanka Disandera 99 Tahun

Pada hari Selasa, puluhan orang di kota pelabuhan selatan Karachi memprotes penolakan Perancis untuk mengutuk publikasi kartun tersebut.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Macron dan kemudian membakar patung presiden Perancis itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved