Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Diduga Buntut Acara Habib Rizieq Shihab
Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Diduga Buntut Acara Habib Rizieq Shihab
Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Diduga Buntut Acara Habib Rizieq Shihab
BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mencopot dua Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda ).
Adapun dua kapolda tersebut yakni Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahradi Novianto.
Diketahui, pencopotan ini diduga merupakan buntut acara yang digelar oleh pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, Nana dan Heru dicopot lantaran tidak melaksanakan perintah terkait pengamanan protokol kesehatan ( Prokes ).
Argo menambahkan, selanjutnya Irjen Pol Nana akan menjabat Koordinator Staf Ahli Kapolri. Posisinya akan Inspektur Jenderal Fadil Imran yang kini menjabat Kapolda Jatim.
Baca juga: Tak Ada yang Menduga, Menantu Habib Rizieq, Irfan Alaydrus Ternyata Keponakan Wakil Ketua MPR RI ini
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Terang-terangan Ngaku Bersimpati ke Habib Rizieq, Gerakan ini yang jadi Alasannya
Baca juga: 4 Janji Suci Sule dan Nathalie Holscher Setelah Menikah, INI JAWABAN CINTA KITA
Sementara itu, Irjen Pol Rudy Sufahriadi digeser menjadi Widekswasra Tingkat Satu pada Sespim Lemdiklat Polri, jabatan Kapolda Jawa Barat kini dipegang oleh Irjen Pol Ahmad Dhofiri.
"Sanksi ini diberikan karena keduanya tidak bisa menjaga protokol kesehatan di wilayahnya," kata Argo.
Jadi polemik
Acara yang digelar pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, pada Sabtu (14/11/2020) menuai polemik.
Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat Habib Rizieq itu memicu kerumunan massa.
Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.
Baca juga: Cerita Dj Dinar Candy Merasa Tak Dihargai: Mending ke Luar Negeri, Disini Gak Bebas!
Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk jaga jarak fisik.

Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.