Penemuan Mayat Hebohkan Warga
LIMA Hari Setelah Mayat Dalam Karung Ditemukan, Keluarga Ayu Penasaran Motifnya, Pelaku Masih Diburu
Lima hari setelah mayat dalam karung ditemukan, pelaku diduga pembunuh Ayu (29) hingga kini belum tertangkap.
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
Setelah sampai di ruang autopsi rumah sakit, saat melihat kaos kakinya yang dipakai, dia semakin yakin bahwa itu adiknya,
"Saat saya lihat, baju yang dia pakai saya curiga bukan dia, saat di balik badannya, berubah keyakinan bahwa bukan dia, yang sebelumnya 90 persen yakin berubah menjadi 40 persen, bukan," ceritanya kepada Bangkapos.com, dengan mata berkaca kaca.
Sekali dicek lebih lanjut, Iwan menemukan ciri-ciri ada kutek di jarinya.
Barulah Iwan yakin mayat tersebut adalah Ayu adiknya yang menghilang.
"Semua yang dipakai masih lengkap, pakai jilbab dan baju dan kaos kaki," kata dia.
Hal-hal Tak Biasa
Iwan (32), kakak mendiang Ayu, menceritakan hal-hal tak biasa sebelum Ayu menghilang dan beberapa hari kemudian ditemukan tewas di dalam karung belakang penginapan Dewi Residence I, Kacangpedang Pangkalpinang.
Kata dia, adiknya Ayu sempat menukarkan sarung bantal miliknya dengan sarung bantal ibunya.
Hal itu tak biasa dilakukan Ayu.
"Beberapa hari sebelumnya dia (Ayu korban-red), sempat memukar sarung bantal ibu. Sarung bantal ibu itu dipakai oleh dia, dan sarung bantalnya dipakai ibu,"ungkap Iwan.
Sempat Ajak Pria ke Rumah, BPKB Dibawa
Hasanusi (58), ayah korban, mengatakan sebelum hilang kontak atau komunikasi, Au tidak ada bicara apapun saat meninggalkan rumah.
"Tinggal di sini bersama saya, kami berempat di sini, saya, ibunya, Novi, dan dia," ungkapnya.
Hasanusi berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan diselesaikan secara hukum.
Dia juga meminta motor yang dipakai almarhumah agar segera dikembalikan kepada mereka.
"Karena surat kendaraan tersebut diambil oleh almarhum dari rumah malam hari. Saya mengetahuinya, saat ingin membayarkan angsuran motor adiknya, karena surat itu tergabung bersama surat kendaraan motor yang lain," jelasnya
"Pagi pagi sekali dilihat tidak ada lagi, BPKB motor itu. Biasanya, surat kendaraan itu tidak pernah diambil oleh beliau," ungkap Hasanusi.
Ayah korban berujar, sebelum menghilang dan ditemukan tewas, Ayu sempat mengajak seorang laki-laki ke rumah.
Hanya saja, Hasanusi tak tahu pasti siapa pria yang dibawa Ayu ke rumah tersebut.
Belum diketahui pasti juga apakah laki-laki itu pelakunya atau bukan.
Hingga saat ini, polisi masih terus mengusut kasus yang bikin gempar masyarakat Pangkalpinang ini.
Ditanya Tetangga, Ayu Bilang Mau Ngojek
Adik korban Novi (18) mengatakan sebelum Ayu meninggal rumah, korban sempat ditanyai tetangga mereka hendak pergi ke mana.
Saat itu, kata Novi, Ayu menjawab mau pergi ngojek.
Sejak saat itu, korban hilang kontak.
Apalagi tak seperti biasanya, handphone kakaknya itu tak aktif.
"Takutnya dia diapa-apain oleh orang, jadi kami berusaha mencari dia. Saya terakhir berkomunikasi pukul 15.51 WIB," ungkapnya.
Menurut Novi, pada Selasa malam, mereka menunggu Ayu pulang hingga tengah malam.
"Sampai saya pulang kerja belum juga pulang. Samapai kami tunggu hingga pukul 02.00 Wib dinihari belum datang juga," ungkap Novi.
Tentu saja ketidakpulangan Ayu membuat perasaaan keluarga tak enak.
Lalu Novi bersama ibunya pergi ke rumah kakak perempuan mereka yang satunya.
Pencarian dilanjutkan ke penginapan Kampung Opas.
Namun Ayu tak kunjung ditemukan.
"Kami pergi ke penginapan Kampung Opas, karena kami dapat kabar, korban ada di penginapan. Kami cari disana tidak ada motornya, sehingga kami berdua mencari di seluruh penginapan di Kota Pangkalpinang, tidak menemukan juga," kata Novi.
Sementara adik korban, Novi (18) mengatakan Ayu sempat memberikan baju dan celana miliknya kepada Novi.
Ini juga dirasa tak biasa oleh Novi.
"Biasanya pakaian yang dimilikinya itu, tidak pernah dikasih dan dia marah kalau dipakai. Ini diberikan semuanya kepada saya," ungkap Novi saat mendampingi kakaknya Iwan dan ayahnya.
(Bangkapos.com/Yuranda )