7 Fakta Batu Meteor Joshua : Langka dan Viral di Luar Negeri Seharga Rp26 M, Magnet Bisa Lengket

7 Fakta Batu Meteor Joshua yang Langka dan Viral di Luar Negeri Seharga Rp26 Miliar

Editor: Dedy Qurniawan
ist
Bentuk Batu meteor jatuh - Batu meteor Joshua dari luar angkasa yang ditemukan Agustus 2020 lalu dijual senilai senilai 1,5 juta euro atau setara dengan Rp 25 miliar atau Rp 26 miliar. 

Saat itu, Joshua menerima pesan lewat Facebook messenger dari seseorang yang diakuinya bernama Jared Collins, warga negara asing yang tinggal di Bali.

"Orang Bule, iya namanya Jared. Dia yang mengirim pesan lewat messenger Facebook," ucap Joshua.

Joshua menerangkan, dalam pesan itu Jared berminat atas batu tersebut dan akan mendatangi Josua di kediamannya.

Mulanya Joshua ragu, namun rupanya benar.

Jared datang dan melihat Batu meteor Joshua tersebut dan langsung membayarnya.

"Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.

Menurut laporan Daily Star, Selasa (17/11/2020), meteor itu dibeli seorang kolektor dari Amerika Serikat dengan harga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).

Joshua Hutagalung (33) memperlihatkan batu seberat 2,2 kilogram yang menghantam rumahnya di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (1/8/2020). Batu meteor Joshua viral setelah dikabarkan laku dijual seharga Rp26 miliar
Joshua Hutagalung (33) memperlihatkan batu seberat 2,2 kilogram yang menghantam rumahnya di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu (1/8/2020). Batu meteor Joshua viral setelah dikabarkan laku dijual seharga Rp26 miliar (KOMPAS.COM/HANDOUT)

3. Batu Meteor yang Dinilai Langka

Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.

Seorang ahli meteorit, Jared Collins, yang berbasis di Bali, dikirim oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit langka tersebut, sekaligus melakukan negosiasi harga.

"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip Daily Star.

"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."

"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Joshua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik." Jared membayar dengan harga fantastis tadi, Rp 26 miliar.

Setelah melakukan kesepakatan dengan Josua, Jared mengirimkan batu tersebut ke AS, dan sekarang menjadi koleksi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis. Rumah tertimpa meteor.

Baca juga: Fenomena Hujan Meteor di Belitung, Suara Dentuman Bikin Heboh hingga Dinding Rumah Warga Bergetar

Baca juga: CATAT JADWAL Fenomena Langit November 2020: Ada Asteroid hingga Hujan Meteor Leonid

4. Detik-detik batu meteor jatuh

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved