7 Fakta Batu Meteor Joshua : Langka dan Viral di Luar Negeri Seharga Rp26 M, Magnet Bisa Lengket
7 Fakta Batu Meteor Joshua yang Langka dan Viral di Luar Negeri Seharga Rp26 Miliar
BANGKAPOS.COM - Sejumlah fakta Batu meteor Joshua terungkap.
Batu Meteor itu dinilai langka.
Selain itu, kabar batu meteor jatuh itu viral diberitakan di luar negeri karena dijual seharga Rp26 miliar.
Berikut sejumlah fakta yang terangkum soal Batu metor Joshua ini:
1. Media Asing sebut Batu Meteor Ini Laku seharga Rp26 Miliar
Batu meteor Joshua mendadak jadi perbincangan. Joshua, bernama lengkap Joshua Hutagalung, adalah tukang peti mati di Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, yang menemukan Batu Meteor tersebut.
Joshua jadi perbincangan setelah Batu meteor di Medan dikabarkan media asing laku terjual seharga 1,4 juta Pounsterling atau setara Rp26 miliar.
Ada pula media yang mengabarkan harganya 1,5 juta Euro, dan ada pula yang menyebut Rp25 miliar.
Pembelinya adalah seorang kolektor Amerika Serikat bernama Jared Collins.
Joshua dikabarkan kaya mendadak.
Dia diberitakan sejumlah media luar negeri.
Baca juga: Batu Meteor di Medan Bak Durian Runtuh dari Langit, Joshua si Tukang Peti Mati Kaya Mendadak
2. Joshua sebut cuma laku Rp200 juta
Faktanya, Joshua sang penemu tak tahu batu meteor jatuh di sekitar rumahnya itu laku dengan harga fantastis.
"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Joshua seperti dikutip Kompas.com, Rabu (18/11/2020).
Josua menceritakan, proses transaksi jual beli batu meteor jatuh itu terjadi sekitar tiga pekan setelah batu itu ditemukan dan viral di berbagai media.
Saat itu, Joshua menerima pesan lewat Facebook messenger dari seseorang yang diakuinya bernama Jared Collins, warga negara asing yang tinggal di Bali.
"Orang Bule, iya namanya Jared. Dia yang mengirim pesan lewat messenger Facebook," ucap Joshua.
Joshua menerangkan, dalam pesan itu Jared berminat atas batu tersebut dan akan mendatangi Josua di kediamannya.
Mulanya Joshua ragu, namun rupanya benar.
Jared datang dan melihat Batu meteor Joshua tersebut dan langsung membayarnya.
"Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.
Menurut laporan Daily Star, Selasa (17/11/2020), meteor itu dibeli seorang kolektor dari Amerika Serikat dengan harga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).

3. Batu Meteor yang Dinilai Langka
Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Seorang ahli meteorit, Jared Collins, yang berbasis di Bali, dikirim oleh kolektor bernama Jay Piatek untuk mengamankan meteorit langka tersebut, sekaligus melakukan negosiasi harga.
"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip Daily Star.
"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."
"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Joshua, yang ternyata adalah negosiator yang cerdik." Jared membayar dengan harga fantastis tadi, Rp 26 miliar.
Setelah melakukan kesepakatan dengan Josua, Jared mengirimkan batu tersebut ke AS, dan sekarang menjadi koleksi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis. Rumah tertimpa meteor.
Baca juga: Fenomena Hujan Meteor di Belitung, Suara Dentuman Bikin Heboh hingga Dinding Rumah Warga Bergetar
Baca juga: CATAT JADWAL Fenomena Langit November 2020: Ada Asteroid hingga Hujan Meteor Leonid
4. Detik-detik batu meteor jatuh
Sebelumnya, Nama Joshua Hutagalung (33), warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati ini mengaku mendapatkan sebongkah batu yang diduganya benda langit ( meteor).
Josua menceritakan, Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB, ia sedang bekerja membuat peti mati di kediamannya.
Kondisi cuaca saat itu sedang cerah, tiba-tiba ia mendengar suara gemuruh dari atas langit.
Tidak berselang lama, Josua dikejutkan dengan suara dentuman keras yang menghantam bagian rumahnya.
Penasaran, ia pun mencari tahu dan memeriksa sekeliling rumahnya.
"Suaranya terdengar sangat keras sampai bagian rumah ikut bergetar. Dan, setelah saya cari, rupanya atap seng rumah sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh," kata Josua seperti dikutip Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
5. Batu meteor Joshua itu masih hangat saat jatuh
Joshua menjelaskan, batu yang ditemukannya itu seberat 2,2 kilogram dan tertanam sekitar 15 cm di dalam tanah.
Josua menggali tanah untuk mengambilnya, dan saat diangkat kondisi batu masih terasa hangat dan sebagian terpecah.
"Saat saya angkat, kondisi batu masih hangat lalu saya bawa masuk ke dalam rumah," kata dia.
Dikira ada yang lempar batu, Joshua menduga.
Ternyata batu itu merupakan Batu Meteor atau benda langit yang jatuh.
Karena secara logika, Joshua tidak yakin ada orang yang sengaja melempar batu tersebut dari langit.
Apalagi beratnya mencapai 2,2 kilogram.
"Saya menduga kuat batu ini memang benda dari langit yang banyak disebut orang Batu Meteor. Karena tidak mungkin, ada yang sengaja melempar atau menjatuhkannya dari atas," ujar Josua.
6. Batu Meteor itu pun viral
Penasaran, Josua juga memposting penemuan batu itu di beranda halaman akun Facebook miliknya.
Postingan itu mendapat respons dari ratusan warganet dan juga sudah ratusan kali dibagikan.
"Dari postingan saya di Facebook makanya sampai heboh dan viral. Bahkan sudah banyak wartawan lokal dan nasional yang datang untuk meliput kejadian ini," kata Joshua.
Camat Kolang Saut Bona Situmeang mengatakan, pasca-heboh penemuan batu itu, ia sudah datang ke rumah Joshua dan melihat langsung kondisi batu tersebut.
"Iya benar, saya sudah melihat langsung batu tersebut. Dan yang menemukan mengaku batu itu memang benda langit yang jatuh dan menimpa rumahnya," kata Situmeang saat dihubungi lewat seluler, Rabu (5/8/2020).
Situmeang mengatakan, namun untuk memastikan batu tersebut memang benar meteor atau bukan, harus diserahkan kepada ahlinya.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang ahli datang ke tempat Joshua.
"Kalau masyarakat sudah banyak yang datang, karena penasaran dan ingin melihat batu itu. Tapi untuk yang ahlinya guna memastikan benar apa tidak (batu meteor) belum ada," ujar Situmeang.
Juga soal batu meteor Josua yang diakui sudah ada yang menawar hingga Rp 1 miliar, Situmeang menganggapnya hanya candaan saja.
"Memang ada yang sudah menawar untuk membeli batu itu, tapi saya yakin hanya bercanda saja. Apalagi, nilai yang ditawarkan sangat tinggi sekali," ucap Situmeang.
7. Magnet bisa menempel di Batu meteor Joshua
Joshua mengaku, akibat berita penemuan batu itu semakin viral, hampir setiap hari banyak orang yang mendatangi kediamannya hanya untuk melihat batu tersebut.
Tukang peti mati itu mengatakan, batu yang ditemukannya itu juga memiliki keunikan.
Iseng-iseng, Joshua mengambil magnet dan menempelkannya ke batu tersebut.
Bahkan, sempat ada warga sekitar yang mau membeli batu itu seharga Rp 1 miliar.
Namun, Josua tidak memberikannya.
"Saya tidak tahu dia bercanda atau tidak, dan mau membeli batu ini. Tapi saya belum mau memberikannya," ujar Joshua (kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Joshua yang Viral, Rumah Tertimpa Batu yang Diduga Meteor hingga Dapat Uang Rp 200 Juta https://regional.kompas.com/read/2020/11/19/06443991/kisah-josua-yang-viral-rumah-tertimpa-batu-yang-diduga-meteor-hingga-dapat