Poin-poin Pernyataan Keras Pangdam Jaya: Kutip Ayat Soal Api Neraka hingga Perintahkan Copot Baliho

Poin-poin Pernyataan Keras Pangdam Jaya: Kutip Ayat Soal Api Neraka hingga Perintahkan Copot Baliho

Tangkap layar YouTube Kompas TV
Profil Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Orang yang memerintahkan penurunan baliho Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. 

Poin-poin Pernyataan Keras Pangdam Jaya: Kutip Ayat Soal Api Neraka hingga Perintahkan Copot Baliho

BANGKAPOS.COM, JAKARTA -- Akhirnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman buka suara terkait pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ( HRS ) yang menyinggung TNI dan Polri.

Adapun Dudung justru menanggapi dengan berterimakasih atas hujatan-hujatan yang disampaikan oleh Rizieq Shihab.

Menurutnya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.

Hal itu disampaikan Dudung saat menjawab pertanyaan wartawan setelah apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

"Hujatan-hujatan HRS kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.

Baca juga: Nikita Mirzani Pertanyakan Gelar Habib, Posting Dugaan Silsilah Rizieq Shihab, Konflik Belum Usai?

Baca juga: Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat, Diduga Buntut Acara Habib Rizieq Shihab

Baca juga: Sadisnya Abdullah Yahya, Mayat Dalam Karung di Pangkalpinang, Disekap, Diinjak Sampai Patah Tulang

Berikut poin-poin penyataan keras Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman kepada FPI dan Rizieq Shihab.

1. Perintahkan Copot Baliho

Pencopotan baliho dan spanduk bergambar pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang dilakukan oleh anggota TNI pada Jumat (20/11/2020) ternyata dilakukan atas perintah Pangdam Jaya.

Pangdam Jaya Mayjend Dudung Abdurachman mengakui, ia memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut. Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Baca juga: Wika Salim Blak-blakan Umumkan Sudah Punya Pacar Baru, Ternyata ini yang Membuatnya Jatuh Cinta

2. Habib itu seharusnya mengucapkan dan bertindak yang baik

Menurut Pangdam Jaya, sebagai orang yang dianggap habib, maka seharusnya bertindak dan memberi ucapan yang baik.

"Terima kasih atas hujatan-hujatan HRS (Rizieq) terhadap TNI dan Polri."

"Kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai dan habib, karena habib dan kiai selalu baik, ucapan baik dan tindakan baik," kata Dudung, dikutip dari Kompas.com.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memimpin gelar apel pembantu penegakkan disiplin protokol kesehatan Covid-19 berbasis komunitas di wilayah Jadetabek. Giat berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memimpin gelar apel pembantu penegakkan disiplin protokol kesehatan Covid-19 berbasis komunitas di wilayah Jadetabek. Giat berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020). (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Bila ternyata kebalikannya, Dudung menganggap orang yang tidak bertindak baik maka kurang pantas disebut habib.

"Kalau ucapan tidak baik, maka bukan habib itu. Saya ini orang Islam juga," tambahnya.

Sebagai seorang Muslim, Dudung menegaskan, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin.

Islam mengajarkan kasih sayang tak hanya kepada sesama umat manusia, tetapi kepada alam semesta.

Baca juga: Viral Ayla Tabrak CBR 1000RR, Dikira CBR 150, Minta Damai & Tawari Ganti Rugi 1 Unit Rumah dan Mobil

Oleh karena itu, ia merasa prihatin jika ada orang mengaku sebagai habib, tetapi berkata kasar dan menghina.

Terlebih lagi, perkataan itu dilontarkan pada saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

3. Kutip ayat Alquran

"Saya ini orang Islam juga, seorang muslim, mengajarkan selalu Islam itu agama yang rahmatan lil alamin, agama yang mengajarkan kasih sayang. Kasih sayang untuk seluruh alam semesta bukan hanya manusia saja, untuk alam semesta. Kemudian jangan asal bicara sembarangan, jaga dari siksa api neraka. Allah sudah berfirman," ujarnya.

Pangdam kemudian membacakan ayat Alquran: Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Menurut Dudung, ucapan dan tindakan itu harus baik, harus baik. "Saya sebagai orang Islam prihatin kalau ada seorang habib di peringatan Maulid Nabi bahasa dan ucapannya kotor, saya prihatin dan tidak terima sebagai orang muslim."

4. Bubarkan FPI

Mayjen Dudung juga mengeluarkan pernyataan keras kepada Front Pembela Islam (FPI) karena dianggap semena-mena memasang spanduk Habib Rizieq Shihab. Lantaran dianggap telah melakukan pelanggaran, kata Dudung, pemerintah bisa membubarkan ormas FPI.

Baca juga: Kisahnya Viral, Anak Perempuan Ini Akhirnya Berhasil Bikin Ayah & Pelakor Cerai: Udah Lega Sekarang

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," katanya.

Dudung menegaskan hal itu terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.

Dudung memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut. Semua baliho Rizieq yang ilegal akan ditertibkan oleh pasukannya.

"Saya peringatkan, dan saya tidak segan menindak dengan keras. Jangan coba menganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat islam, tidak," katanya.

DPR: Sudah sesuai Tupoksinya

Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut perintah Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman kepada anggotanya untuk mencopot baliho Habib Rizieq Shihab (HRS), sudah sesuai dengan tupoksinya. 

Dave menjelaskan, apa yang dilakukan Pangdam Jaya sudah sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku dan melanjutkan pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menjaga persatuan dan kesatuan. 

Baca juga: Kronologi MS Pura-pura Kerja Lalu Sembunyi, saat Diintip Istrinya Lagi Digarap Tetangganya di Kamar

Baca juga: Begini Pengakuan dan Latar Belakang Pelaku NM Penyebar Video Syur Mirip Gisel, Diklaim Anak Baik

Baca juga: Gumay Ungkap Dalang di Balik Video Syur Mirip Gisel, Benarkah Ada Sahabat yang Berkhianat?

Baca juga: Iyut Ledek Denny Siregar Rela Kepala Dipenggal: Dibocorin Alamat Rumahnya Aja Terkencing-kencing

"Jadi ini sudah searah, tidak ada aturan yang dilanggar, justru ini menegakkan. Ini perlu dijalankan agar selalu terjadi keamanan dan ketenangan, jangan sampai terjadi kekisruhan," papar Dave saat dihubungi, Jakarta, Jumat (20/11/2020).

"Ini tugas fungsinya TNI juga, tidak overstepping ataupun mengambil tugas dari satuan manapun. Tugas TNI itu untuk menegakkan keamanan di semua sektor," sambung Dave. 

 Dave Laksono (nasional.kompas.com)
Dave Laksono (nasional.kompas.com)

Terkait pernyataan Pangdam Jaya yang menilai bila perlu Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan, Dave menyebut setiap individu maupun kelompok yang ada di Indonesia harus patuh terhadap hukum. 

"Siapapun melakukan pengerusakan tempat dengan mengatasnamakan agama atau apapun, itu sudah salah. Kita kan negara hukum, semua harus dikembalikan ke hukum," ucap politikus Golkar itu. 

(*/ Malvyandie Haryadi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Poin Pernyataan Keras Pangdam Jaya: Kutip Ayat Soal Api Neraka hingga Serukan Pembubaran FPI

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved