Mengenal Satam si Batu Meteor Belitung, Manfaat dan Khasiatnya
Satam, Batu Meteor Belitung itu kini sering dijadikan cenderamata atau oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke Belitung.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Asal usul Satam Batu Meteor Belitung sejak 700 ribu tahun lalu
Geologis Lulusan The Camborne School of Mines, University of Exeter, United Kingdom, Veri Yadi mengungkapkan Tektite Belitong, dikenal juga sebagai Billitonite atau batu satam berasal dari pecahan meteor yang terjadi sekitar 709‑770 ribu tahun lalu (Rtl) dan termasuk dalam Australian Strewn Field.
Bentuknya seperti kaca atau obsidian, namun mempunyai perbedaan dengan obsidian hasil proses vulkanik dalam hal komposisi kimia dan petrografinya.
Tektite ini tersebar di Australia, Indonesia, (Borneo, Jawa, dan Belitong), Malaysia, Vietnam, Kamboja, dan Laos, termasuk Thailand, Cina Selatan, dan Filipina.
Ditemukan pada endapan alluvial kuarter di timur Belitong, dimana sering ditemukan oleh penambang timah karena keterdapatannya bersamaan kehadiran kaksa (zona bijih timah).
Proses pengendapan aluvial Belitong pada 45‑55 Rtl membawa material berat, seperti tektite yang telah tersebar di Belitong 700 ribu tahun lalu dan kasiterit (SnO2) yang mengendap secara bersamaan di atas zona batuan dasar yang disebut kaksa.

Kedalaman 2‑5 meter
Ciri‑ciri umum pejal (keras), tidak berongga, serta terdapat kandungan mineral bumi sangat sedikit serta miskin kandungan air (hampir kering). Biasanya batu ini ditemukan antara kedalaman 2‑5 meter atau bersamaan keberadaan kaksa timah.
Khusus di Belitung, tektite ini biasa ditemukan di Belitung Timur yaitu Damar, Gantung, dan Simpang Pesak. Wilayah lainnya di Indonesia adalah Pulau Borneo dan Pulau Jawa.
Antara Borneo dan Belitung, jenisnya sama.
Jika dikaitkan dengan timah, antara satam dan timah tidak memiliki hubungan apapun. Satam adalah hasil pecahan meteor.
Satam merupakan batuan yang ditemukan setelah terendap di lapisan tanah, kemudian tertransportasi serta terendapkan bersama dengan timah, lantaran tergolong material berat.
Pengendapan satam sampai beberapa meter di dalam perut bumi, terendap bersama timah. Dia juga beda dengan batu granit, prosesnya sedimentasi bukan instrusi.
Baca juga: FAKTA BARU : Batu Meteor Jatuh di Tapanuli Tengah Dinamai Kolang
Manfaat Batu Meteor Satam
Batu Meteor Satam memiliki sejumlah manfaat.