Moirolog, Profesi Pelayat Profesional dari Yunani, Kerjanya Ikut Berduka di Pemakaman, Gajinya?

Moirolog, Profesi Pelayat Profesional dari Yunani, Kerjanya Ikut Berduka di Pemakaman, Gajinya?

Ioanna Sakellaraki via DW Indonesia
Seorang mirolog atau pelayat profesional di Yunani. (Ioanna Sakellaraki via DW Indonesia) 

Ritual seputar kehilangan dan kesedihan adalah bagian penting dalam proses berkabung.

Dilansir dari Live Verse, tak tanggung-tanggung, seorang pelayat bisa mendapat upah 600 dolar sehari atau setara kurang lebih Rp 8,4 juta.

Namun di tengah pandemi Covid-19, pembatasan dan jarak sosial menjadi tantangan tersendiri untuk melakukan prosesi pemakaman.

Baik dengan adanya pandemi atau bukan, tradisi moirologi di Semenanjung Mani kian memudar.

Banyak perempuan yang difoto oleh Sakellaraki telah nyaris berusia 100 tahun.

Perempuan dari generasi yang lebih muda tampaknya tidak tertarik untuk menggantikan mereka.

Baca juga: Uceng Bantah Jusuf Kalla Biayai Kepulangan Habib Rizieq Shihab: Tuduhan Membabi Buta

Pelayat profesional di seluruh dunia

Asal mula moirologi bisa ditelusuri dari adanya paduan suara dalam tragedi Yunani kuno, ketika penyanyi utama mulai berkabung dan paduan suara akan bergabung dengannya.

Selama berabad-abad, profesi tersebut menjadi eksklusif dijalani oleh perempuan.

Profesi penyanyi pemakaman juga dapat ditemukan di era Mesir Kuno, terdapat bukti di mana 2 perempuan yang berperan sebagai dewi Isis dan Nephtys membantu mempersiapkan orang yang baru saja meninggal.

Pelayat ataupun penyanyi duka profesional juga masih dapat ditemui di berbagai belahan dunia.

Pekerjaan mereka bervariasi, tergantung pada konteks budaya setempat.

Mereka pada dasarnya adalah pendongeng yang merangkai potongan-potongan kisah dari jalinan kehidupan seseorang.

Di Jerman, ada pembicara profesional dalam prosesi pemakaman yang disebut Trauerredner.

Baca juga: Heboh Foto Nia Ramadhani di HUT Aburizal Bakrie, Disebut Kekurusan, Derita Penyakit Mematikan?

Mereka dipekerjakan untuk membaca eulogi di pemakaman, meskipun tidak mengenal almarhum secara pribadi.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved