Inilah Alasan Mengapa Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Termahal di Dunia, Bukan Dollar Atau Poundsterling
Inilah Alsan Mengapa Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Termahal di Dunia, Bukan Dollar Atau Poundsterling
Inilah Alsan Mengapa Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Termahal di Dunia, Bukan Dollar Atau Poundsterling
BANGKAPOS.COM -- Kebanyakan orang beranggapan saat ini kalau mata uang dengan nilai tertinggi di dunia adalah poundsterling milik Inggris.
Diketahui saat ini untuk 1 pound sterling bernilai sebesar 1,29 dollar AS.
Data perdagangan valas dunia, untuk setiap 1 dinar Kuwait bernilai setara dengan 3,28 dollar AS.
Sedangkan 1 Dinar Kuwait sama dengan Rp 46.294,15.
Dilansir dari Moneyinc, ada sejarah panjang mengapa nilai dinar Kuwait jauh di atas mata uang negara lain.
Baca juga: Ini 10 Raja Terkaya di Dunia, Nomor Urut 1 dan 2 Ditempati Raja Tetangga Indonesia
Baca juga: Ariel Noah Jadi Pemilik Pertama BMW R18 Seharga Rp 1 Miliar, Mengaku Suka Gaya Klasik
Baca juga: Video Viral Wanita Pergoki Pacar Selingkuh Dengan Teman Sendiri, Malah Dibalas Doakan Bahagia lho
Tingginya nilai tukar dinar Kuwait salah satunya karena negara tersebut menggunakan standar nilai tukar tetap.
Singkatnya, dalam aturan moneter dunia, suatu negara bisa menetapkan tiga jenis rezim nilai tukar mata uang yakni mengambang (floating), tetap (flat), dan campuran di antara keduanya.
Dengan menetapkan nilai tukar mengambang, maka nilai tukar akan berubah-ubah naik turun sesuai dengan fluktuasi permintaan dan penawaran di pasar valas.
Sementara jika menggunakan rezim nilai tukar tetap, maka mata uang akan dipatok ke mata uang tertentu atau pun bisa menggunakan patokan logam mulia seperti cadangan emas.
Dinar Kuwait
Beberapa negara seringkali mencampurkan kedua sistem tersebut sehingga lazim disebut nilai tukar hibrida.
Pemerintah dan Bank Sentral Kuwait sendiri menetapkan mata uangnya dipatok tetap dengan menggunakan patokan mata uang negara lain yang dianggap kuat.
Baca juga: Din Syamsuddin Tidak Masuk Kepengurusan MUI: Dari Awal Saya Tidak Bersedia
Pada periode tahun 1950-an, Kuwait menggunakan gulf rupee. Sebuah mata uang yang diterbitkan Bank Sentral India yang beredar di luar India untuk koloni-koloni Inggris di kawasan Teluk Persia.
Barulah setelah merdeka dari Inggris, Kuwait menetapkan mata uangnya sendiri yang menggunakan rezim nilai tukar flat.