Cinta yang Terpendam Berakhir Duka, Wanita 2 Anak ini Jadi Sasaran Dendam Tetangganya Sendiri

Cinta yang Terpendam Berakhir Duka, Wanita 2 Anak ini Jadi Sasaran Dendam Tetangganya Sendiri

SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Garis polisi di rumah korban, sementara polisi melakukan olah TKP, Kamis (19/11/2020) 

Saat korban lengah, Budi Santoso keluar dari kolong dipan dan mencekiknya.

"Tersangka membenturkan korban ke lantai sebanyak enam kali. Tapi saat itu korban masih bisa teriak," tutur Handono.

Personel Unit Inafis, Satreskrim Polres Tulungagung melakukan olah TKP tambahan di Dusun Tanggung, Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung. (SURYA.CO.ID/David Yohanes)
Personel Unit Inafis, Satreskrim Polres Tulungagung melakukan olah TKP tambahan di Dusun Tanggung, Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung. (SURYA.CO.ID/David Yohanes)

Karena korban melawan, Budi menghantam kepala korban menggunakan mesin bor tangan milik Nuril.

"Korban sempat tertusuk mata bor saat tersangka memukulinya. Korban masih teriak, tersangka ganti memukul dengan bangku kecil (dingklik)," ungkap Subiakto.

Budi Santoso kemudian menghantamkan bangku kecil itu bertubi-tubi ke arah kepala Ni'ma.

Rambut korban tersangkut di bangku kecil itu dan tercerabut dari kepala korban.

Hantaman bangku kecil itu juga merontokkan empat gigi depan korban.

Namun saat olah TKP tambahan, polisi hanya menemukan tiga gigi saja.

Usai dihajar bertubi-tubi, korban tergeletak tak bergerak.

Namun saat itu Ni'ma masih bernafas.

"Tersangka kemudian mengambil tang yang ada di lokasi, kemudian memukulkan ke arah leher korban," ujar Handono.

Korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

Usai menghabisi korban, Budi Santoso lalu mengunci pintu depan dan keluar dari pintu samping.

Dia sempat pergi ke sungai untuk mencuci pakaiannya yang berlumuran darah korban.

Setelah itu dia pulang dan bersembunyi di dalam kamarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved