CURHAT Yuniar Sebelum Tewas Gantung Diri: Niat Jual Rumah, Cerita Suami hingga Tulis Status Begini
Yuniar menggunakan kain bali untuk mengakhiri hidup di dapur rumahnya di RT 02, Dusun VI Pait Jaya, Desa Belo Laut, Kabupaten Bangka Barat
Penulis: Ardhina Trisila Sakti CC | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Warga RT 02, Dusun VI Pait Jaya, Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat digemparkan dengan kejadian gantung diri, Senin (30/11/2020) petang tadi.
Yuniar (28) ditemukan pihak keluarga terbujur kaku di dalam rumahnya.
Jasad korban telah dibawa ke rumah orangtua di Dusun Pait Jaya, tak jauh dari rumah korban.
Informasi yang diperoleh bangkapos.com, Jasad Yuniar pertama kali ditemukan putranya Muhammad Alvaro (7).
Alvaro yang saat itu terbangun dari tidurnya histeris mendapati sang Ibunda tewas terbujur kaku di dapur rumahnya.
Baca juga: Zodiak Hari Ini Selasa 1 Desember 2020: Virgo Menemui Rintangan, Sagitarius Impian Jadi Nyata
Baca juga: Sosok Ayu Wulantari, Selebgram Bali yang Meninggal Akibat Bunuh Diri, Berprofesi Bidan\

Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke tetangga sekitar rumah Guntur.
Guntur mengatakan sekira pukul 16.00, sambil menangis Alvaro duduk mendatangi kediamannya.
Selang beberapa saat, Alvaro memberi tahu Guntur jika ibunya telah tewas gantung diri.
"Kejadiannya Ashar, anaknya (Alvaro) sebelum Ashar nangis di dapur rumah. Mulanya kami belum tahu masih di dalam rumah. Kemudian anak saya yang SMP tu pulang bejalan dan bertanya 'Kenapa kamu Varo, mak ku sudah meninggal bunuh diri'. Dari situ saya, istri dan anakku yang besar lari ke rumah korban lihat sudah begantung. Tidak berani lagi nyentuhnya sudah bebiru," ujar Guntur di kediamannya, Senin (30/11/2020) malam
Gantung Diri Pakai Kain Bali
Yuniar menggunakan kain bali untuk mengakhiri hidup di dapur rumahnya di RT 02, Dusun VI Pait Jaya, Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Senin (30/11/2020) petang tadi.
Sebelum kejadian, kedua anak mending Yuniar sedang tertidur pulas. Alvaro satu dari anaknya kemudian terbangun usai mendengar suara benda yang diketahui merupakan kursi yang digunakan Yuniar untuk mengakhiri hidupnya.
"Anak dua-duanya di kamar tidur lalu kedengeran suara kursi terjatuh. Anaknya yang besar keluar dari jendela melapor ke kami. Yang kecil tinggal di rumah. Kalau gantung dirinya pakai kain bali warna biru," ujar Guntur ditemui dari kediamannya, Senin (30/11/2020)
Setelah mendapat informasi tersebut, tim identifikasi reskrim Polres Bangka Barat melakukan evakuasi jasad korban.
Kasat Reskrim Polres Bangka Barat, AKP Andri Eko Setiawan mengatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Setelah mendapat informasi itu, tim turun ke lokasi melakukan evakuasi. Untuk kasusnya murni bunuh diri, karena tidak ada tanda-tanda kekerasan," ujar Eko.
Sempat Curhat Galau
Sebelum mengakhiri hidup, Yuniar (28) sempat curhat ke toko milik keponakannya Evi di Dusun Pait Jaya, Desa Belo, Laut Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Senin (30/11/2020)
Selain curhat, wanita 28 tahun itu juga sempat membuat status bernarasi kegalauan dirinya.
Berikut penggalan status yang ditulis Yuniar sebelum mengakhiri hidupnya.
"Anda tidak tahu sebenarnya kehidupan saya, apa yang anda rasakan tidak anda ketahui"
"Kira-kira 16 menit pulang dari toko kami buat status galau sama emoji bendera merah. Ya status gitu gitu lah pokoknya. Pas beduk ashar, acu nelpon nangis bilang su yuyun bunuh diri, langsung tutup toko. Disini lah ramai," ujar Evi keponakan korban, Kamis (30/11/2020) malam.
Tak hanya membuat status galau namun sebelum mengakhiri hidup, Yuniar (28) juga sempat curhat ke keponakannya Evi jika dirinya sempat terlilit utang.
Hal tersebut disampaikan mendiang Yuniar saat menyambangi toko milik Evi di Dusun Pait Jaya, Desa Belo Laut, Senin (30/11/2020)
Persoalan utang piutang itu juga disampaikan Yuniar melalui pesan WhatsApp.
Menurut Evi, nominal utang piutang yang disampaikan Yuniar senilai Rp 30 juta dan masih bisa diselesaikan pihak keluarga.
Karena terbelit utang tersebut, ia pun berencana menjual rumahnnya kepada Evi.
"Tadi dia (Yuniar) tiba-tiba ke toko dia WhatsApp, dia bilang ke saya 'ak beli lah rumah ku tu, saya ini banyak utang, Yus (Suami-red) tidak mau tau'. Utang itu tidak banyak sekitar Rp 30 jutaan. Kalau cuma Rp 30 juta kan masih bisa kita selesaikan," ujar Evi, Senin (30/11/2020) malam.
"Mungkin kalau suami saya yang menyampaikan ke suami dia (Yu-res) kan, tidak sampai ribut. Terus saya bilang nanti kalau pulang, kata suami saya baru kita selesaikan," tambah Evi.
DISCLAIMER:
Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
(Bangkapos.com/Anthoni Ramli)