Pahlawan Nasional
Profil Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin Raja Gowa yang Dijuluki Ayam Jantan dari Timur
Sultan Hasanuddin adalah Pahlawan Nasional Indonesia sekaligus Raja Gowa ke-16.
Sayangnya beberapa kerajaan menolak untuk bergabung seperti Wajo, Bone, Soppeng dan Bantaeng.
Sultan Malikussaid bahkan memerangi Bone pada tahun 1644 karena menolak bergabung.
Sehingga ketika Hasanuddin menjadi raja, beberapa kerajaan kecil sudah bersiap untuk melepaskan diri dari kekuasaan Gowa.
Arung Palakka (atau Aru Palaka) memberontak dengan dibantu oleh Raja Soppeng.
Pemberontakan itu berhasil dipatahkan, tetapi Arung Palakka melarikan diri ke Buton dan mendapat perlindungan dari Sultan Buton.
Bersama dengan kurang lebih 400 orang pengikutnya, Aru Palaka kemudian berangkat ke Jakarta dan bergabung dengan VOC.
Pada tahun 1662, kapal VOC de Walvish memasuki perairan Ujung Pandang (sekarang disebut Makassar) tanpa izin.
Sultan Hasanuddin kemudian menyita kapal itu beserta 16 pucuk meriam.
Dua tahun kemudian terjadi lagi insiden kapan VOC de Leeuwin yang kandas di Pulau Dayang-dayangan.
Sebanyak 100 orang anak buah kapal mati tenggelam dan sisanya sebanyak 162 orang ditawan oleh Gowa.
Melihat sikap Hasanuddin yang keras, VOC berusaha membujuk Gubernur Jenderal Joan Maetsuyker pada tahun 1665 mengutus Joan van Wesenhagen ke Gowa untuk menemui Hasanuddin.
Usaha perdamaian itu gagal karena Sultan Hasanuddin merasa VOC merugikan kepentingan Gowa.
Saat Gowa menyerang Buton karena telah melindung Arung Palakka, VOC melibatkan diri sebagai sekutu.
Pada tanggal 24 November, Cornelis Speelman berangkat dari Batavia (sekarang Jakarta) menuju Gowa.
Speelman mengirim utusan untuk menyampaikan tuntutan VOC yang kemudian ditolak oleh Sultan Hasanuddin.