Rocky Gerung sebut Jokowi tak Paham Dampak Peristwa Tewasnya Simpatisan FPI dan Penangkapan HRS
Rocky Gerung sebut Jokowi tak Paham Dampak Peristwa Tewasnya Simpatisan FPI dan Penangkapan HRS
Rocky Gerung sebut Jokowi tak Paham Dampak Peristwa Tewasnya Simpatisan FPI dan Penangkapan HRS
BANGKAPOS.COM -- Akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tak memahami dampak yang ditimbulkan dari kasus tewasnya simpatisan FPI dan penangkapan Habib Rizieq Shihab ( HRS ).
Bahkan, Rocky Gerung menganggap, Jokowi justru menganggap remeh kasus tewasnya simpatisan FPI dan penangkapan Rizieq Shihab.
Diketahui bersama, Presiden Jokowi buka suara soal kasus penangkapan Rizieq Shihab, tewasnya 6 simpatisan FPI dan serta tewasnya empat warga Sigi.
Berikut ini pernyataan lengkap Presiden Jokowi :
"Perlu saya tegaskan bahwa negara kita ini adalah negara hukum, oleh karena itu hukum harus dipatuhi dan dtegakkan,
Baca juga: Profil Karen Nijsen, Wanita Viral yang Cium Gading Marten, Lebih Muda dari Gisel Masih 20 Tahun
Baca juga: Inilah Alasan Djoko Tjandra Tunjuk Tommy Sumardi untuk Mengurus Red Notice
Baca juga: Joko Widodo Alias Bang Toyib, Sosok Penting di Balik Update Naik Turunnya Debit Bengawan Solo
untuk apa ? untuk melindungi kepenting masyarakat, bangsa dan negara,
jadi sudah merupakan kewajiban aparat penegak hukum untuk menegakan hukum secara tegas dan adil,
aparat hukuk dilindungi oleh hukum dalam menjalankan tugasnya,
untuk tidak tidak boleh ada warga dari masyara yang semena-semna melanggar hukum apalagi membahayakan bangsa dan negara,
dan aparat hukum tidak boleh mundur sediktipun, aparat penegak hukum juga wajib mengikuti aturan hukum dalam menjalankan tugas, melindungi hak asasi manusia dan menggunakan kewenangannya secara wajar dan terukur.
dan jika ada perbendaan pendapat, biasanya ada, tentang proses penegakan hukum saya minta agar menggunakan mekanisme hukum,
ikuti prosedur hukum, ikuti proses peradilan, hargai keputusan pengadilan, jika perlu memerlukan lembaga independen kita memiliki Komnas HAM, masyarakat bisa menyampaikan pengaduannya," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Ayah dan Ibu Tega Berbuat Keji pada Anak Kandung, Sang Ayah Hamili Putrinya, Si Ibu Malah Menganiaya
Baca juga: Seorang Polisi Ditemukan Tewas Dalam Selokan, Jasadnya Dikira Boneka, Hanya Kaki yang Tampak
Soal pernyataan Presiden Jokowi, Rocky Gerung justru menyebut itu hanya sebuah setingan.
"Saya terpaksa mengingat saya pernah ngajar filsafat dan pskis analsis, semacam upaya memamerkan keseriusan,
karena itu secara sin terlihat suasana seolah ada keseriusan lalu tiba-tiba dikejutkan," kata Rocky Gerung dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtubenya.
Rocky Gerung menyebut video Jokowi justru dibuat secara berulangkali.
"Ada sin yang dibuat berkali-kali, bukan doorstop, orang yang ingin berbohong ada satu moment bohong itu harus direkayasa supaya terlihat estetik,
saya tidak bilang Presiden bohong, tapi sin itu pengambilan gambar itu semacam jadi sebetulnya kalau kata bahasa tubuh terlihat bahwa dia Presiden Jokowi ingin memperlihatakan dia berwibawa, tapi tidak terlihat kontriksi logis antara yang diucapkan dengan bahasa tubuhnya,
kalau dia berwibawa dia mesti ambil sudut pandang yang belum dikenal orang,
lakukan secara hukum secara tanggungjawab itu standar betul, jadi hal yang orang udah tahu diucapkan ulang dengan bahasa tubuh seolah berwibawa, saya tidak masuk ke masalahnya, tetapi hanya bahas tubuh beliau," jelas Rocky Gerung.
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Dirawat di RSPAD, Pakai Popok & Badan Dipasangi Alat Bantu tapi Bukan Ventilator
Baca juga: Teddy Ternyata Sudah Menikah Lagi, Malah Tuntut Warisan Rp10 M Lina ke Sule, Ini Sosok Istri Barunya
Baca juga: Hotman Paris Mengaku Diminta Jadi Pengacara Habib Rizieq Shihab, Posting Minta Saran Para Fans
Baca juga: Syahrini Kalang Kabut Wajah Aslinya Kepergok Reino Barack, Tutupi Mukanya yang Tak Tampil Cetar
Sebagai seorang masyarakat, kata Rocky Gerung, ia justru mendapat kesan Jokowi menganggap remeh kasus tewasnya simpatisan FPI dan penangkapan Rizieq Shihab.
"Kalau saya publik, sayaa dapat kesan bahwa Presiden anggap 'ah gak penting banget sih yaudah lah gua tanggapin biasa ajalah',
kemampuan Presiden untuk menghayati satu peristiwa itu kurang sekali kemampuannya, itu deskripsi,
dia tidak paham ini peristiwa yang bisa membelah bangsa.
pengetahuan presiden tentang kedalam kasus ini betul tidak mampu ia perlihatkan," kata Rocky Gerung.
(*/ Sanjaya Ardhi)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Jokowi Bicara Soal Kasus FPI, Rocky Gerung : Dia Tidak Paham Peristiwa Ini Bisa Belah Bangsa