Walk Out Anggota DPRD DKI yang Protes PSI soal Kenaikan Gaji Dinilai Sebagai Aksi Kekanak-kanakan
Sikap sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta yang walk out ditengarai karena batalnya kenaikan gaji dan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disorot
Sebab sebelumnya, Fraksi PSI menyetujui rancangan Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI yang memuat kenaikan gaji dan tunjangan.
Namun, hal tersebut lalu dibantah oleh DPW PSI.
Oleh karena itu, apabila pandangan umum tersebut tidak disetujui oleh DPW PSI, maka Jamaludin tidak bersedia mendengarkan pandangan umum yang akan dibacakan.
"Tidak terjadi apa yang sudah disepakati (RKT), tidak diakui oleh partainya. Kalau memang tidak (diakui), saya tidak akan bersedia mendengarkan. Saya akan keluar," kata Jamaludin di ruang rapat paripurna, Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin siang.
Baca juga: Begini Penjelasan Resmi Pemerintah soal Simpang Siur Kabar Gaji PNS Naik Tahun Depan
Pernyataan itu disambut oleh tepuk tangan dari anggota DPRD DKI Jakarta lainnya yang turut menghadiri rapat paripurna.
Setelah menyampaikan pernyataannya, Jamaludin meninggalkan ruang rapat diikuti oleh anggota DPRD DKI yang lainnya, kecuali anggota Fraksi PSI.
Aksi ini berlangsung hingga Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad selesai membacakan pandangan umum Fraksi PSI.
Lalu, ketika anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Nasdem Jupiter mulai menyatakan pandangan umum fraksinya, para anggota DPRD yang walk out kembali menduduki kursi mereka. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota DPRD Walkout Protes PSI soal Kenaikan Gaji, Pengamat: Kekanak-kanakan"