Kematian Diego Maradona yang Kontroversi, Hasil Autopsi Tunjukkan Kerusakan di Bagian Tubuh Ini

Kematian Diego Maradona yang Kontroversi, Hasil Autopsi Tunjukkan Kerusakan di Bagian Tubuh Ini

kompas.com
Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona bersama dokternya, Leopoldo Luque. Maradona meninggal pada Rabu (25/11/2020) setelah mengalami gagal jantung.(Diego Maradona Press Offive via AFP) 

Kematian Diego Maradona yang Kontroversi, Hasil Autopsi Tunjukkan Kerusakan di Bagian Tubuh Ini

BANGKAPOS.COM -- Hingga kini meninggalnya legenda Timnas Argentina, Diego Maradona masih menjadi kontroversi.

Penyelidikan pihak berwenang pun dilakukan guna mengungkap penyebab kematian sang bintang.

Pada Rabu (23/12/2020) waktu setempat, hasil autopsi terhadap jasad mendiang Diego Maradona, dipublikasikan secara luas.

Diego Maradona meninggal dunia akibat henti jantung pada 25 November 2020 dalam usia 60 tahun.

Sebelumnya diadakan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kematian idola nomor satu publik Napoli tersebut.

Baca juga: Begini Penampilan Baru Dimas Ahmad Setelah Di-Make Over Ivan Gunawan, Warganet Sampai Heboh

Baca juga: Profesor Ken Osaka Jepang Sebut Varian Baru Corona Lebih Berbahaya, Berkembang 1,7 Kali Lebih Cepat

Baca juga: Ledakan di Depan Kantor KAMI, Din Syamsuddin: KAMI Tidak akan Mengendurkan Semangat Juang

Penyelidikan dilakukan guna mendalami apakah ada potensi kelalaian yang menyertai kepergian Sang Legenda.

Dikutip BolaSport.com dari BBC, hasil autopsi terbaru menunjukkan Maradona memiliki masalah pada ginjal, hati, jantung, juga paru-paru.

Hal penting lain yang terungkap dalam pemeriksaan ini adalah tidak ditemukan jejak konsumsi alkohol ataupun narkotika dalam urine atau darah sebelum kematiannya.

Seperti diketahui, Maradona semasa hidupnya memang pernah mengalami kecanduan terhadap zat terlarang itu.

Namun, analisis toksikologi berdasarkan laporan France 24 menunjukkan bukti Maradona mengonsumsi obat anti-depresan, anti-psikotik, dan beberapa obat-obatan lainnya buat meringankan gejala-gejala tertentu, termasuk kejang-kejang.

Sebelumnya, autopsi pertama menemukan bukti Maradona menderita cairan berlebih di paru-paru serta otot jantungnya kesulitan memompa darah.

Akibatnya, jantungnya dua kali lebih besar dari ukuran normal.

Baca juga: Ketahuan, Sandiaga Uno Bawa Benda Kecil Ini di Tangan Saat Dilantik Jokowi: Kelihatan Yah

Sederet Masalah Pasca-Meninggalnya Diego Maradona

Skandal kematian Diego Maradona rupanya belum juga selesai setelah muncul berbagai masalah, mulai dari rebutan warisan hingga antre tes DNA.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved