Berita Pangkalpinang
Lokalisasi Teluk Bayur Ditutup Awal 2021, Dinas Sosial Pangkalpinang Sudah Data PSK
Kepala Dinas Perempuan dan Anak Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty mengungkapkan, mendukung penuh ditutupnya lokalisasi Teluk Bayur
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Kepala Dinas Perempuan dan Anak Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty mengungkapkan, mendukung penuh ditutupnya lokalisasi Teluk Bayur yang direncanakan ditutup pada awal tahun 2021.
"Kami sangat support kebijakan tersebut, selain itu bersama dinas lain yaitu Satpol PP dan dinas sosial juga sudah melakukan beberapa kali patroli terhadap lokalisasi tersebut. Intinya dikeluarkannya SP tiga dan sudah ditanda-tangani oleh pihak Teluk Bayur dimana mereka bersedia untuk mengosongkan lokasi dan bersedia pulang ke kampung halamannya baik oleh para germo maupun secara mandiri," ungkap Eti, Rabu (30/12/2020).
Menanggapi kepulangan para Pekerja Seks Komersial (PSK) secara mandiri, ia mengungkapkan, alasan para PSK bisa berkumpul di tempat lokalisasi seperti di Teluk Bayur.
"Faktor yaitu mereka ada yang ditipu misalkan ditawarkan pekerjaan restauran, lalu karena tidak punya biaya ya mereka pasrah saja. Lalu kebanyakan mereka ini juga pendidikanya minim, jadi akhirnya menerima saja halal haram hantam akhrinya. Kebanyakan faktor ekonomi, ada beberapa juga karena korban kekerasan seksual yang pernah mereka alami," jelasnya.
Selain itu terkait pendataan para PSK, Eti mengungkapkan pihak Dinas Sosial Kota Pangkalpinang telah melakukan pendataan terdapat para PSK.
"Dinas sosial Kota Pangkalpinang sudah melakukan pendataan penghuni di awal tahun, hampir 90% lebih penghuninya adalah pendatang," ucapnya.
Lebih lanjut untuk program penanganan para PSK yang berada di lokalisasi seperti di Teluk Bayur, Eti mengakui pihaknya belum ada program khusus terkait hal itu.
"Sejauh ini belum ada program khusus untuk ini, sebelumnya saat masih bergabung dengan dinas sosial sudah diusulkan anggaran untuk penanganan kasus ini. Hanya begitu terpisah, kami tidak menerima anggaran tersebut," ungkap Eti.
Sementara itu saat dikonfirmasi terkait adanya oknum organisasi masyarakat yang ikut membentengi lokalisasi hingga sulit ditutup, Eti pun mengatakan tidak tahu akan hal itu.
"Sampai saat ini dari dinas, belum terdengar kabar seperti itu," ungkapnya.
Sebelumnya Kasat Pol PP Kota Pangkalpinang, Efran secara tegas mengatakan akan melakukan penutupan terhadap Lokalisasi Teluk Bayur, sesuai dengan arahan Wali Kota Pangkalpinang.
"Kemungkinan awal tahun kita tutup, intinya apa yang disampaikan pak Wali Kota akan kita tindaklanjuti seperti itu. Kita akan melakukan penertiban secara permanen, jadi penutupan itu jelasnya Pol PP akan menyegel tempat itu. Lalu sesuai dengan pernyataan mereka, mucikari bersedia mengembalikan para Psknya dengan biaya sendiri," tegasnya.

Pemkot Pangkalpinang Berikan SP Tiga
Lokalisasi Teluk Bayur sudah diberikan surat peringatan (SP) tiga dari Pemerintah Kota Pangkalpinang, usai diketahui masih terus beroperasi hingga kini, Rabu (30/12/2020)
Sebelumnya tempat prostitusi di kawasan Kota Pangkalpinang ini sudah dua kali menerima surat peringatan namun tidak diindahkan oleh para pemilik dan pengelola tempat tersebut.