KEMAMPUAN Jet Tempur F-16, Punya Senjata yang Sangat Mematikan
7 Januari lalu, surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa dua pesawat pengebom B-52 Stratofortress terbang di atas langit Israel.
BANGKAPOS.COM - Minggu (17/1/2021), harian asal Israel, Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa dua pesawat pengebom milik Amerika Serikat ( AS) terbang di atas wilayah udara Israel menuju Teluk Persia.
Dua pesawat pengebom tersebut adalah Boeing B-52 Stratofortress.
"Ini adalah kelima kalinya dalam beberapa bulan terakhir pesawat AS dengan model khusus ini terlihat lewat di daerah tersebut," lapor surat kabar itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
7 Januari lalu, surat kabar tersebut juga melaporkan bahwa dua pesawat pengebom B-52 Stratofortress terbang di atas langit Israel.
Kedua pesawat yang mampu membawa bom nuklir itu ditemani oleh jet tempur F-16 milik AS.
Sehari kemudian, Kementerian Pertahanan Arab Saudi merilis rekaman video yang menunjukkan Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi dan Angkatan Udara AS melakukan latihan bersama sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.
Berbicara mengenai F-16, keunggulan jet tempur tersebut pun tak bisa diremehkan.
Lahirnya jet tempur F-16 tidak terlepas dari tantangan yang harus dihadapi militer AS pada masa yang akan datang.
Khususnya pertempuran modern yang juga membutuhkan pesawat lebih canggih.
Berdasar pengalaman Perang Korea dan Perang Vietnam, peluru kendali menjadi ancaman utama.
Berdasar ancaman rudal itu maka perlu diciptakan pesawat mutakhir yang mampu menghindari kejaran rudal dan radar yang sanggup mendeteksi baik sasaran maupun ancaman serangan rudal dari musuh.
Tak hanya itu, pesawat tempur yang dibutuhkan juga harus lincah dalam bermanuver dan memiliki persenjataan lengkap yang bisa digunakan untuk menyerang sasaran di darat serta di udara.
Untuk menciptakan pesawat tempur seperti itu, secara kebetulan di kalangan AU AS (USAF) ada seorang pilot kawakan, Kolonel John Boyd yang paham betul tentang teknologi pesawat tempur modern.
Sebagai mantan pilot tempur andalan AU AS selama Perang Korea, Boyd paham betul berbagai taktik manuver dan pesawat seperti apa yang perlu diciptakan untuk menghadapi pertempuran udara di era modern.
Pesawat tempur yang dimaksud Boyd adalah tipe tempur ringan (Light Weight Fighter/LWF) yang bisa bermanuver secara maksimal dalam pertempuran di udara.