IRT Tewas Diterkam Buaya

Warga Cemas Banyak Serangan Buaya di Kolong Desa Ranggi Asam, Dicari Pawang Tangguh

Banyaknya kasus serangan buaya yang terjadi di Kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat,  membuat warga cemas.

Penulis: Antoni Ramli | Editor: nurhayati
Kolase ist/Bangka Pos
Kolase dua buaya raksasa yang ditangkap warga Pangkalraya, Bangka. 

BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Banyaknya kasus serangan buaya yang terjadi di Kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat,  membuat warga cemas.

Beberapa warga yang menjadi korban hingga ada yang tewas akibat diserang buaya juga membuat  Sekdes Ranggi Asam, Asnan khawatir.

Kendati kerap mengancam keselamatan warga, namun belum ada satupun buaya kolong Ranggi Asam, yang berhasil ditangkap.

Pasalnya, aliran kolong desa Ranggi Asam, Kolong Telak,  satu aliran menuju sungai Antan. 

Berbagai upaya telah dilakukan warga dan perangkat desa.  Termasuk mencari pawang yang sanggup menangkap sang reptil.

"Buaya yang tertangkap belum ada,  karena menyatu satu sumber aliran air ke sungai Antan. Kami juga bingung belum tahu bagaimana cara menangkap buaya itu,  dan siapa pawang buaya yang tangguh," ungkap Asnan, Senin (18/1/2021) kepada Bangkapos.com.

Menurut Asnan, jarak dari lokasi  hilangnya Yati (Kolong Ranggi Asam Jebus ) ke lokasi jasadnya ditemukan (Kolong Desa Telak Parittiga), kurang lebih sekitar 2 kilometer.

"Kolong itu perbatasan Desa Ranggi dan Telak,  lewatnya tembusnya ke sungai antan,  kurang lebih sekitar 2 kilo dari tempat Yati diterkam dan tempat ditemukan mayatnya. Jauh juga itu diseretnya. Buaya itu  nerkamnya di hilir terus di bawa ke hulu sungai," kata Asnan.

Jadi Tempat Habitat Buaya

Sekdes Ranggi Asama, Asnan mengatakan Kolong Desa Ranggi (Jebus) dan Kolong Desa Telak (Parittiga) menyatu dengan aliran Sungai Antan, Desa Kapit.

Sungai Antan dikenal,  sebagai salah satu sungai di Kecamatan Parittiga yang banyak dihuni habitat buaya.

Hamparan luasan kolong eks tambang tempat hilangnya Yati, Sabtu (18/1/2021) lalu,  kurang lebih sekitar 30 hingga 40 meter dan membentuk sekatan dan blok blok.

Sementara, jarak tempuh dari perkampungan warga menuju kolong Desa Ranggi Asam,  tempat Yati dimangsa, terbilang cukup jauh, yakni kurang lebih sekitar 7 kilometer.

"Pas air pasang dia nyatu Kolong Ranggi, Kolong Telak ke Sungai Antan.  Kalau luasan kolong sekitar 40x30 tapi sekat sekat, bekas tambang masyarakat. Dari kampung 7 kilo dari desa, justru memang dari Desa Telak lebih dekatnya," jelas Asnan kepada Bangkapos.com, Senin  (18/1/2021).

Secara kasat mata,  tidak ada masyarakat yang melihat mendiang Yati diserang dan diseret buaya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved