Sriwijaya Air Jatuh

Fakta Baru Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Ada Laporan Kerusakan Autothrottle Beberapa Hari Sebelumnya

Fakta Baru Sriwijaya Air SJ 182, KNKT: Ada Laporan Kerusakan Autothrottle Beberapa Hari Sebelumnya

skyteamvirtual.org
Pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore. 

Dilansir situs aerotime.aero, seseorang yang akrab dengan proses investigasi mengungkapkan bahwa selama penerbangan SJ182 autothrottle menghasilkan lebih banyak daya dorong pada satu dari dua mesin jet.

Jika pilot tidak menangani dorongan yang tidak seimbang dari mesin dengan benar, mengatur daya dorong pesawat secara manual, pesawat dapat berbelok ke samping atau bahkan menghunjam secara tiba-tiba.

Sebelumnya KNKT mengatakan kedua mesin jet Boeing 737 Sriwijaya Air SJ182 hidup saat pesawat menghantam laut.

Berdasarkan percakapan dan komunikasi dengan ATC, pilot Captaian Afwan tidak melaporkan keadaan darurat dan tidak melaporkan adanya masalah teknis terkait pesawat sebelum menghilang dari radar.

Sementara itu, pihak Sriwijaya belum bisa mengomentari soal teknis yang menyangkut penyidikan, sebelum ada pernyataan resmi dari KNKT.

Sebelumnya Selasa (19/1/2021), KNKT merilis laporan awal terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182.

Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Kapten Nurcahyo Utomo, mengatakan pihaknya telah berhasil mengunduh data-data dari flight data recorder (FDR).

Mengutip Kompas.com, data yang diunduh berisi 370 parameter dan 18 data penerbangan.

"Kami sampaikan bahwa data dari flight data recorder sudah bisa kami dapatkan, sudah berhasil diunduh dengan total 370 parameter, 27 jam dan atau 18 penerbangan, termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan," bebernya, Selasa.

Lebih lanjut, Nurcahyo mengatakan pihaknya masih mendalami data yang telah diunduh tersebut.

Ia menyebutkan pihaknya masih belum bisa menginformasikan hasil temuan lebih lanjut pada masyarakat.

Namun, Nurcahyo mengaku KNKT sudah menemukan beberapa petunjuk untuk mendalami investigasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

Investigasi tersebut, ujar Nurcahyo, dilakukan bersama tim dari Amerika Serikat berjumlah 11 orang.

Selain itu, KNKT juga dibantu tim investigasi dari Singapura, The Transport Safety Investigation Bureau (TSIB).

"Terdiri dari empat orang National Transportation Safety Board (NTSB), empat orang dari Boeing, dua orang dari Federal Aviation Administration (FAA), dan satu orang dari General Electric sebagai pembuat mesin pesawat," ungkap Nurcahyo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved