Kapal Kargo Turki Disergap Bajak Laut, Satu Awak Kapal Tewas, 15 Lainnya Disandera

Para awak kapal awalnya mengunci diri mereka di area yang aman. Tapi para perompak memaksa masuk setelah enam jam. Dalam perjuangan tersebut, salah..

Yoyok Prima Maulana/Intisari Grid
Ilustrasi __ Kapal Kargo Turki Disergap Bajak Laut, Satu Awak Kapal Tewas, 15 Lainnya Disandera 

Perairan Paling Berbahaya di Dunia Saat Ini

MV Mozart berbendera Liberia, sedang berlayar dari Lagos, Nigeria, ke Cape Town di Afrika Selatan ketika diserang di 100 mil laut (185 km) barat laut negara pulau Sao Tome dan Principe Sabtu pagi.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu berbicara dengan mitranya dari Azerbaijan untuk menyampaikan belasungkawa.

Jenazah anggota awak akan dipindahkan ketika Mozart mencapai pelabuhan di Gabon. Para perompak menonaktifkan sebagian besar sistem kapal saat kejadian.

Mereka hanya menyisakan sistem navigasi untuk kru yang tersisa untuk menemukan jalan ke pelabuhan terdekat.

Baca juga: Nathalie Holscher Takut Ngecewain Suami Setelah Alami Pendarahan hingga Keguguran, Reaksi Sule ?

Baca juga: Video Viral Detik-detik Suku Togutil Memanah Warga yang Menyeberangi Sungai, Ini Penjelasan Polisi

Teluk Guinea di lepas pantai Nigeria, Guinea, Togo, Benin, dan Kamerun disebut laut paling berbahaya di dunia karena rawan pembajakan.

Biro Maritim Internasional menyebutkan, Juli 2019, 10 pelaut Turki diculik di lepas pantai Nigeria. Mereka dibebaskan kurang dari sebulan kemudian.

Jumlah pelaut yang diculik di Afrika Barat melonjak lebih dari 50 persen tahun lalu. Biro Maritim mendesak kerja sama internasional lebih besar untuk mengurangi pembajakan.

Perompakan dan penculikan kerap terjadi di Teluk Guinea, perairan yang membentang ribuan kilometer (mil) dari Angola di selatan hingga Senegal di utara.

Jumlah awak yang ditangkap di sana melonjak dari 78 pada 2018 menjadi 121 tahun lalu - lebih dari 90 persen penculikan yang dilaporkan di laut di seluruh dunia.

“Wilayah ini telah mencatat peningkatan penculikan awak yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Michael Howlett, Direktur IMB yang berbasis di Kuala Lumpur.

Dia menyerukan "peningkatan pertukaran informasi dan koordinasi antara kapal, pelaporan dan badan tanggapan di Teluk Guinea".

Baca juga: Raffi Ungkap Luna Maya Menangis saat Mendengar Kabar Ariel NOAH akan Menikah sama Wanita ini

Baca juga: Sang Ibu Digugat Anaknya Gara-gara Pakai Mobil Fortuner, Dewi: Luka Operasi Caesar tak Akan Hilang

Namun secara global. pembajakan dan perampokan bersenjata yang dilaporkan terhadap kapal-kapal di seluruh dunia turun pada 2019 menjadi 162 dari 201 tahun sebelumnya.

Teluk Guinea kini telah melampaui Teluk Aden, lepas Somalia, sebagai hotspot pembajakan Afrika. Negara-negara di kawasan itu telah berusaha selama bertahun-tahun untuk meningkatkan sarana intervensi dan meningkatkan kerja sama.

Serangan di kawasna Teluk Guinea, rumah bagi dua produsen minyak utama Afrika Sub-Sahara, Nigeria dan Angola, telah sangat mengganggu rute pengiriman internasional dan menimbulkan biaya ekonomi yang besar.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved